KUPANG, KOMPAS.com - Video seorang anggota Brimob Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) yang meminta kepada Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo supaya dipindahkan dari tempat tugasnya di Labuan Bajo, beredar di media sosial.
Video tersebut juga diunggah di akun Twitter Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada 13 Mei 2023.
Anggota Brimob yang ada dalam video tersebut adalah Brigadir Kepala (Bripka) Heri Yudi Hartono (43). Dalam video yang diunggah di akun Kapolri, Bripka Heri mengaku telah 13 tahun berpisah dengan keluarganya.
"Izin Jenderal, kami sudah tugas 23 tahun Komandan. Kami sudah berkeluarga, tapi istri di Jawa, berpisah 13 tahun, Jenderal," ucap Bripka Heri.
Kepada Kompas.com, Bripka Heri membenarkan bahwa dirinya memberanikan diri meraih mikrofon saat berdialog langsung dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Kamis (11/5/2023).
Anggota Kompi 2 Batalyon B Pelopor Brigade Mobil (Brimob) Manggarai, Kepolisian Daerah (Polda) NTT itu langsung mengutarakan isi hatinya soal keinginan berpindah tugas dari NTT ke Jawa Tengah.
Heri kukuh pindah karena ingin tinggal bersama istri dan anak tercinta di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah setelah 13 tahun berpisah dengan mereka karena tugas.
Baca juga: KTT ASEAN di Labuan Bajo NTT Hasilkan 3,7 Ton Sampah
Gayung bersambut, Kapolri akhirnya mengabulkan keinginannya.
"Saya sangat senang sekali. Permintaannya dikabulkan langsung Bapak Kapolri. Keluarga saya, orangtua saya, semuanya sampai terharu," kata Heri, kepada Kompas.com, melalui sambungan telepon, Selasa (16/5/2023).
Heri mengaku, sejak pertama bertugas di Polri, dia langsung ditempatkan di Polda NTT tahun 2000 silam.
Kemudian, pada tahun 2011 Heri menikah dengan pujaan hatinya Endah Murdhi Astuti di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Tak lama kemudian, Heri harus kembali bertugas ke NTT.
Dia juga sempat ditugaskan ke wilayah Papua. Saat itu, Heri sama sekali belum pernah berjumpa dengan putrinya secara langsung.
"Saya bertemu anak sudah umur 1 tahun 6 bulan. Ketika itu saya lagi cuti, karena lagi tugas ke Papua. Saat bertemu, saya tanya mana Bapak Aulia. Dia bilang Bapak tidak ada. Mendengar itu, langsung menangis, keluar air mata saya. Sedihnya anak tidak dapat kasih sayang dari saya," ucapnya sedih.
Heri pun sempat ingin memboyong istri dan anaknya ke NTT, tetapi tidak bisa karena istrinya bertugas sebagai Kepala Sekolah Dasar (SD) di daerah Kecamatan Kandangan, Temanggung.
"Saya mau bawa (istri dan anak) ke NTT, tapi tidak bisa, karena guru agama Pendidikan Islam di NTT (profesi sang istri) tidak ada yang kosong," ungkap Heri.
Apalagi, kata Heri, pada tahun 2015, istrinya mendapat beasiswa untuk S2, sehingga minimal delapan tahun lagi baru bisa mutasi.
Baca juga: Kapolda Papua: Mako Brimob III Akan Dibangun di Timika
Kondisi itu membuat Heri sangat sedih, tak bisa tinggal bersama keluarga di tempatnya bertugas.
Walau berat, sebagai aparat, Brimob Heri pun tetap tegar menjalankan tugasnya.
Keinginan Heri untuk berkumpul dengan orang-orang terdekatnya kini tinggal selangkah lagi.
"Harapan saya, kalau sudah dekat keluarga, saya bisa sama-sama istri membesarkan anak, supaya menjadi anak yang solehah, berbakti kepada Allah dan rasulnya, orangtua dan bisa berbuat baik sesama manusia, saling menolong dalam urusan kebaikan," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.