Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pilu Nenek Sarkonah, Tokonya 3 Kali Dibobol Maling dan Ia Pun Menangis

Kompas.com - 15/05/2023, 14:01 WIB
Farid Assifa

Editor

Lagi-lagi yang raib itu dagangannya seperti tabung gas 3 kg.

Ia juga pernah memergoki sejumlah pemuda merangsek ke tokonya dan mengambil dua tabung gas 3 kg.

Sarkonah juga pernah tertipu dua orang yang berlagak menjadi pembeli. Akibatnya dua tabung gas elpiji ludes.

"Saya dulu pernah, seselasar rokok Rp2 juta kerugiannya, dan itu sama tabung. Saya digendam, tabung yang hilang 8 biji. Lalu saya ditipu orang lagi 4 biji," ungkapnya.

Sarkonah mengatakan, toko kelontongnya itu sudah berdiri sejak 20 tahun lalu. Semenjak dua anaknya meninggal dunia, ia kini menjaga toko tersebut seorang diri.

Pendapatan yang tak seberapa berjualan kebutuhan pokok dari toko kelontong tersebut, digunakan oleh Sarkonah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan membiayai beberapa orang cucunya yang masih sekolah.

"Saya sama cucu cucu aja. Anak saya sudah meninggal dua orang nak. Hanya ditinggal cucu 2 orang. Cucu saya kerja nanti sore pulang. Ada cucu saya yang kerja lama, sebulan sekali sambang pulang," pungkasnya dengan suara pelan menyeka air matanya yang tumpah menggunakan ujung kain kerudung biru yang dipakainya.

Tak lapor polisi

Sementara itu, salah satu cucunya Rana Saharani (22) menduga kuat pelaku yang membobol toko kelontong milik neneknya itu berjumlah lebih dari satu orang.

Para pelaku diduga memasuki toko dengan cara memanjat pagar untuk masuk melalui celah pada bagian langit-langit atap yang berongga.

"Dugaannya lompat (pagar). Gak ada yang dirusak kok. Iya 3 kejadian itu, kayaknya pelaku lompat (pagar) semua. Bukan dirusak. Karena pagar ini kalau dibuka suaranya kencang, berbunyi, gak mungkin. Dan digembok semua," ujar Rana.

Kendati demikian, Rana mengaku, pihak neneknya tidak melaporkan kejadian pencuri tersebut ke pihak kepolisian.

Selain tidak mengerti bagaimana prosedur dan cara untuk membuat laporan kepolisian terdekat.

Pihaknya juga merasa tidak cukup bukti untuk melaporkan tindakan pencurian tersebut ke pihak kepolisian.

Baca juga: Cerita Korban Pencurian di Rest Area, Pintu Mobil Dirusak Saat Ditinggal ke Toilet, 2 Laptop Raib

Dalam waktu dekat. Rana mengungkapkan, pihaknya akan memasang kamera CCTV di beberapa sudut tersembunyi di toko kelontong neneknya.

Dengan cara demikian, bilamana si pelaku tak kunjung bertaubat dari perbuatan jahatnya untuk menyatroni toko neneknya.

Ia berharap, wajah para pelaku tersebut dapat terekam jelas melalui kamera CCTV sebagai bukti kejahatan yang akan dilaporkan ke markas kepolisian.

"Pasti dugaannya lebih dari satu orang. Kalau sendirian enggak mungkin bisa mencuri. Harapannya semoga ketemu pelakunya. Dan jangan sampai (toko nenek saya) jadi sasaran pencurian lagi. Kasihan karena sudah tua," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Cerita Pilu Nenek 9 Cucu di Benowo Surabaya, Toko Kelontong Kecilnya Berkali-kali Disatroni Maling

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cycling de Jabar 2024 Makin Populer, Upaya Menumbuhkan Pariwisata dan Ekonomi Lokal

Cycling de Jabar 2024 Makin Populer, Upaya Menumbuhkan Pariwisata dan Ekonomi Lokal

Regional
Detik-detik Buronan Tewas Ditembak Polisi di Pekanbaru

Detik-detik Buronan Tewas Ditembak Polisi di Pekanbaru

Regional
Terekam CCTV, Pengendara Motor di Purwakarta Terlindas Truk Saat Ditilang Polisi

Terekam CCTV, Pengendara Motor di Purwakarta Terlindas Truk Saat Ditilang Polisi

Regional
Cerita Tambal Ban di Pamekasan Bisa Naik Haji, Daftar dari 2011

Cerita Tambal Ban di Pamekasan Bisa Naik Haji, Daftar dari 2011

Regional
Rem Panas, Truk Tronton di Cilacap Nyaris Terbakar

Rem Panas, Truk Tronton di Cilacap Nyaris Terbakar

Regional
Kesaksian Kernet Bus Rombongan 'Study Tour' di OKI, Sopir Banting Setir hingga Terbalik

Kesaksian Kernet Bus Rombongan "Study Tour" di OKI, Sopir Banting Setir hingga Terbalik

Regional
Kedapatan Bawa Sabu-sabu, 2 Mahasiswa di Ambon Ditangkap Polisi

Kedapatan Bawa Sabu-sabu, 2 Mahasiswa di Ambon Ditangkap Polisi

Regional
Tahap I Selesai, Bupati Jekek: Revitalisasi Wisata Waduk Gajah Mungkur Dilanjutkan ke Tahap II

Tahap I Selesai, Bupati Jekek: Revitalisasi Wisata Waduk Gajah Mungkur Dilanjutkan ke Tahap II

Regional
Gara-gara Mabuk Miras, Kakak Bacok Adik Pakai Parang di NTT

Gara-gara Mabuk Miras, Kakak Bacok Adik Pakai Parang di NTT

Regional
Pria di Gresik Mendadak Tewas Usai Berkencan dengan PSK, Diketahui Konsumsi Obat Kuat

Pria di Gresik Mendadak Tewas Usai Berkencan dengan PSK, Diketahui Konsumsi Obat Kuat

Regional
Pendaki Asal Surabaya yang Hilang di Gunung Kerinci Ditemukan Selamat

Pendaki Asal Surabaya yang Hilang di Gunung Kerinci Ditemukan Selamat

Regional
Bus Rombongan 'Study Tour' Tabrak Truk di OKI, Sopir Melarikan Diri

Bus Rombongan "Study Tour" Tabrak Truk di OKI, Sopir Melarikan Diri

Regional
Kebakaran Kilang Pertamina Balikpapan, Api Berasal dari Unit Distilasi Minyak Mentah

Kebakaran Kilang Pertamina Balikpapan, Api Berasal dari Unit Distilasi Minyak Mentah

Regional
Anak yang Terseret Ombak di Pantai Jetis Cilacap Ditemukan Tewas

Anak yang Terseret Ombak di Pantai Jetis Cilacap Ditemukan Tewas

Regional
Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran Kilang Pertamina Balikpapan

Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran Kilang Pertamina Balikpapan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com