Lagi-lagi yang raib itu dagangannya seperti tabung gas 3 kg.
Ia juga pernah memergoki sejumlah pemuda merangsek ke tokonya dan mengambil dua tabung gas 3 kg.
Sarkonah juga pernah tertipu dua orang yang berlagak menjadi pembeli. Akibatnya dua tabung gas elpiji ludes.
"Saya dulu pernah, seselasar rokok Rp2 juta kerugiannya, dan itu sama tabung. Saya digendam, tabung yang hilang 8 biji. Lalu saya ditipu orang lagi 4 biji," ungkapnya.
Sarkonah mengatakan, toko kelontongnya itu sudah berdiri sejak 20 tahun lalu. Semenjak dua anaknya meninggal dunia, ia kini menjaga toko tersebut seorang diri.
Pendapatan yang tak seberapa berjualan kebutuhan pokok dari toko kelontong tersebut, digunakan oleh Sarkonah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan membiayai beberapa orang cucunya yang masih sekolah.
"Saya sama cucu cucu aja. Anak saya sudah meninggal dua orang nak. Hanya ditinggal cucu 2 orang. Cucu saya kerja nanti sore pulang. Ada cucu saya yang kerja lama, sebulan sekali sambang pulang," pungkasnya dengan suara pelan menyeka air matanya yang tumpah menggunakan ujung kain kerudung biru yang dipakainya.
Sementara itu, salah satu cucunya Rana Saharani (22) menduga kuat pelaku yang membobol toko kelontong milik neneknya itu berjumlah lebih dari satu orang.
Para pelaku diduga memasuki toko dengan cara memanjat pagar untuk masuk melalui celah pada bagian langit-langit atap yang berongga.
"Dugaannya lompat (pagar). Gak ada yang dirusak kok. Iya 3 kejadian itu, kayaknya pelaku lompat (pagar) semua. Bukan dirusak. Karena pagar ini kalau dibuka suaranya kencang, berbunyi, gak mungkin. Dan digembok semua," ujar Rana.
Kendati demikian, Rana mengaku, pihak neneknya tidak melaporkan kejadian pencuri tersebut ke pihak kepolisian.
Selain tidak mengerti bagaimana prosedur dan cara untuk membuat laporan kepolisian terdekat.
Pihaknya juga merasa tidak cukup bukti untuk melaporkan tindakan pencurian tersebut ke pihak kepolisian.
Baca juga: Cerita Korban Pencurian di Rest Area, Pintu Mobil Dirusak Saat Ditinggal ke Toilet, 2 Laptop Raib
Dalam waktu dekat. Rana mengungkapkan, pihaknya akan memasang kamera CCTV di beberapa sudut tersembunyi di toko kelontong neneknya.
Dengan cara demikian, bilamana si pelaku tak kunjung bertaubat dari perbuatan jahatnya untuk menyatroni toko neneknya.
Ia berharap, wajah para pelaku tersebut dapat terekam jelas melalui kamera CCTV sebagai bukti kejahatan yang akan dilaporkan ke markas kepolisian.
"Pasti dugaannya lebih dari satu orang. Kalau sendirian enggak mungkin bisa mencuri. Harapannya semoga ketemu pelakunya. Dan jangan sampai (toko nenek saya) jadi sasaran pencurian lagi. Kasihan karena sudah tua," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Cerita Pilu Nenek 9 Cucu di Benowo Surabaya, Toko Kelontong Kecilnya Berkali-kali Disatroni Maling
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.