SEMARANG, KOMPAS.com - Muhammad Husen, pelaku pembunuhan dengan cara korban dimutilasi hidup-hidup dan dicor semen di Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah perlu pemeriksaan psikis lebih lanjut.
Untuk diketahui, Husen melakukan pembunuhan mutilasi terhadap Irwan Hutagalung, pemilik depot air isi uang di Tembalang.
Pakar Kriminolog Universitas Diponegoro (Undip) Nur Rochaeti menjelaskan, untuk mengetahui penyebab utamanya tentu memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Ada kondisi psikis yang perlu pemeriksaan lebih lanjut seperti tingkat kesadisan, ketegaan dan perasaan yang mungkin mati rasa," jelasnya kepada Kompas.com, Kamis (11/5/2023).
Berdasarkan kronologi kasus yang terjadi di Tembalang, pelaku pembunuhan tersebut sebagai sosok sangat percaya diri dengan memberikan pendapatnya yang merasa puas setelah mengeksekusi korban. "Tidak ada rasa penyesalan," kata dia.
Menurutnya, hasil kejahatan yang digunakan untuk bersenang-senang, tidak ada kebutuhan materi secara khusus peruntukannya.
"Latar belakang perbuatan dinyatakan adanya dendam terhadap pelaku," ujarnya.
Alasan tersebut bisa dikategorikan sebagai penyebab langsung maupun tidak langsung dari perbuatan- kriminal yang dilakukan oleh pelaku.
"Dalam kondisi tertentu, sebab tertentu seseorang melakukan perbuatan yang dalam kondisi normal, tanpa tekanan tanpa kekecewaan tidak mungkin terjadi atau dilakukan.
Nur menyebut, karakteristik setiap individu sebagai pelaku tidaklah sama. Untuk itu, faktor yang mempengaruhi seseorang berperilaku kriminal tidak bisa digeneralisir maupun disamakan pada setiap orang maupun setiap kasus.
"Ada pengaruh atau faktor pemicu terjadinya kejahatan. Pada kondisi tertekan, banyak permasalahan yang dihadapi pelaku menjadi penyebab terjadinya kejahatan," imbuhnya.
Namun, lanjutnya, ada kalanya kejahatan terjadi karena hal yang sederhana dan sepele yang menjadi faktor timbulnya kejahatan.
"Dalam hal ini disebabkan faktor individu yang memiliki karakteristik personal yang merupakan kondisi bawaan pelaku," ujar Nur.
Baca juga: Tahu Bos Isi Ulang Air Dibunuh, Pedagang Angkringan di Semarang Tak Lapor Polisi, Statusnya Saksi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.