Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Tersangka Pembunuh Bos Isi Ulang Air di Semarang Ditangkap | Husen Mutilasi Korbannya Saat Masih Hidup

Kompas.com - 11/05/2023, 04:30 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Informasi seputar tertangkapnya tersangka pelaku pembunuhan bos isi ulang air mineral yang jasadnya dimutilasi dan dicor semen di Tembalang, Semarang, Jawa Tengah (Jateng), mendapat banyak sorotan dari para pembaca Kompas.com pada Rabu (10/5/2023).

Awalnya, polisi belum mau menyebutkan nama tersangka utama yang telah ditangkap tersebut, namun dugaan banyak pihak telah mengarah kepada karyawan korban, Muhammad Husen.

Sementara itu, hasil autopsi tim medis menyebutkan bahwa bos isi ulang air mineral bernama Irwan Hutagalung dimutilasi saat masih hidup di tempat usahanya.

Polisi menyampaikan, korban dimutilasi oleh pelaku dalam kondisi pingsan setelah dipukul dengan benda tumpul.

Kedua kabar tersebut bersama tiga artikel lainnya mendapat sorotan dari para pembaca Kompas.com selama Rabu (10/5/2023).

Berikut 5 artikel Populer Nusantara selengkapnya:

1. Tersangka pembunuh bos isi ulang air mineral di Semarang ditangkap

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes M. Iqbal Alqudusy mengatakan, tersangka utama pembunuhan di Tembalang sudah ditangkap.

"Malam ini (tadi malam) tersangka utama sudah tertangkap," kata Iqbal saat dikonfirmasi, Selasa (9/5/2023) malam.

Dia menjelaskan, saat ini tersangka masih diperiksa oleh penyidik. Rencananya, kasus penganiyaan yang menyebabkan kematian itu akan segera dirilis.

"Akan dirilis di Mapolrestabes Semarang," ujar Iqbal.

Baca selengkapnya: Tersangka Utama Pembunuh Bos Isi Ulang Air Mineral yang Dicor dan Dimutilasi di Semarang Ditangkap

2. Bos isi ulang air di Semarang dimutilasi saat dalam kondisi hidup

Tempat kejadian pembunuhan pemilik bisnis isi ulang air minum di Tembalang, Kota SemarangKOMPAS.COM/Muchamad Dafi Yusuf Tempat kejadian pembunuhan pemilik bisnis isi ulang air minum di Tembalang, Kota Semarang

Iqbal melanjutkan, setelah dipukul secara keras dengan benda tumpul, korban kemudian pingsan. Dalam kondisi itulah pelaku memutilasi tubuh korban.

"Kepala korban dipukul dengan sangat keras dengan benda tumpul. Hasil autopsi, korban dimutilasi dalam keadaan hidup," ucap Iqbal saat dikonfirmasi, Rabu (10/5/2023).

Dia menjelaskan, pelaku melakukan mutilasi menggunakan senjata tajam. Tubuh korban dipotong empat bagian, yakni kepala, lengan kanan, lengan kiri, dan badan.

"Setelah itu baru dicor semen," ungkapnya.

Baca selengkapnya: Bos Isi Ulang Air Minum di Semarang Dimutilasi dalam Kondisi Masih Hidup

3. Nenek Sarumi sedih dapat Rp 6,4 miliar dari pemerintah

Sarumi (65) -kanan- warga Desa Pabelan, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menerima UGR sebesar Rp 6,4 miliar dari pemerintah karena terdampak rencana pembangunan jalan tol Jogja-Bawen. Dia menerima UGR tersebut bersama warga yang terdampak lainnya di Balai Desa Pabelan, Selasa (9/5/2023).KOMPAS.COM/IKA FITRIANA Sarumi (65) -kanan- warga Desa Pabelan, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menerima UGR sebesar Rp 6,4 miliar dari pemerintah karena terdampak rencana pembangunan jalan tol Jogja-Bawen. Dia menerima UGR tersebut bersama warga yang terdampak lainnya di Balai Desa Pabelan, Selasa (9/5/2023).

Nenek bernama Sarumi (65), warga Desa Pabelan, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menerima Uang Ganti Rugi (UGR) sebesar Rp 6,4 miliar dari pemerintah usai terdampak rencana pembangunan jalan tol Yogyakarta-Bawen.

Dia menerima UGR tersebut bersama warga terdampak lainnya di Balai Desa Pabelan, Selasa (9/5/2023).

Bukannya bahagia, Sarumi mengaku sedih dan bingung setelah menerima UGR. Sebab, kata dia, rumah dan tempat usahanya bakal digusur untuk pembangunan jalan tol. Luasnya mencapai 920 meter persegi di Jalan Magelang-Yogyakarta, Desa Pabelan.

Di lokasi itu pula, dia merintis usaha penjualan cobek batu, nisan batu, dan aneka kerajinan batu Merapi sejak 25 tahun lalu.

“(Perasaan setelah terima UGR) Susah karena tidak punya tempat. Harus mulai usaha dari nol lagi,” tutur Sarumi, Rabu (10/5/2023).

Baca selengkapnya: Dapat Ganti Rugi Tol Yogyakarta-Bawen Rp 6,4 Miliar, Nenek Sarumi Malah Sedih

4. Tanggapan KNKT soal kemungkinan bocah mainkan rem tangan bus di Guci Tegal

Tim KNKT melakukan pengecekaan sistem pengereman bus yang kecelakaan di Guci, Tegal, saat diparkir di area Terminal Dukuhsalam, Tegal, Selasa (9/5/2023).Kompas.com/ Tresno Setiadi Tim KNKT melakukan pengecekaan sistem pengereman bus yang kecelakaan di Guci, Tegal, saat diparkir di area Terminal Dukuhsalam, Tegal, Selasa (9/5/2023).

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) buka suara terkait beredarnya informasi adanya anak kecil yang memainkan rem tangan sehingga membuat bus peziarah masuk ke Sungai di Guci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.

Senior Investigator KNKT, Ahmad Wildan menilai, kemungkinan anak kecil memainkan rem tangan bus sangatlah tipis. Hal ini terlihat dari kondisi roda saat dievakuasi masih dalam kondisi terkunci.

"Kemungkinan itu sangat tipis. Pasalnya, tuas rem tangan dalam kondisi ditarik pengemudi bus. Pada saat diangkat roda juga terkunci dan bus meluncur dengan lambat atau tertahan rem tangan," jelasnya, Selasa (9/5/2023).

Dia memastikan, dari pemeriksaan awal, rem bus yang terjun ke sungai berfungsi dengan baik.

"Dari hasil temuan tim diketahui jika handbrake atau rem tangan dalam posisi mengunci dan berfungsi dengan baik," paparnya.

Baca selengkapnya: KNKT Sebut Kecil Kemungkinan Bus Masuk Sungai di Guci Tegal akibat Rem Tangan Dimainkan Bocah

5. Guru tewas dalam kecelakaan di Semarang

Seorang guru tewas setelah kecelakaan di Jalan Yos Sudarso, Kota Semarang, Jawa TengahKOMPAS.COM/istimewa Seorang guru tewas setelah kecelakaan di Jalan Yos Sudarso, Kota Semarang, Jawa Tengah

Kristiani Pratiwi (36) yang berprofesi sebagai guru tewas setelah mengalami kecelakaan maut di Jalan Yos Sudarso, Kota Semarang, Jateng.

Kanit Gakkum Satlantas Polrestabes Semarang, AKP Adji Setiawan mengatakan, kecelakaan terjadi sekitar pukul 07.10 WIB saat korban hendak berangkat kerja.

"Korban menggunakan sepeda motor Honda Beat warna Putih tahun 2016 dengan nomor polisi H-3671-BEG," terangnya saat dikonfirmasi, Rabu (10/5/2023).

Dia mengungkapkan, korban meninggal dunia karena mengalami sejumlah luka, seperti pada pangkal paha kaki kanan dan tangan kiri yang patah. Hal itu membuat korban tewas di lokasi.

"Korban meninggal di lokasi, sekarang jenazah dibawa ke RSUP Kariadi Semarang," tandasnya.

Baca selengkapnya: Kecelakaan Maut di Semarang, Guru Tewas Berbenturan dengan Truk Tronton

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Semarang, Muchamad Dafi Yusuf, Kontributor Magelang, Ika Fitriana | Editor: Ardi Priyatno Utomo, Dita Angga Rusiana, Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Pilkada Bangka Selatan, PDIP Berpotensi Usung Kembali Petahana Riza-Debby

Pilkada Bangka Selatan, PDIP Berpotensi Usung Kembali Petahana Riza-Debby

Regional
Puluhan Sopir Angkut Barang di Pelabuhan Pangkalbalam Kehilangan Pekerjaan

Puluhan Sopir Angkut Barang di Pelabuhan Pangkalbalam Kehilangan Pekerjaan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com