Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita "Driver Online" Dihajar Massa Usai Diteriaki Maling oleh Pengendara Mobil, Nyaris Tabrak Puluhan Motor Saat Selamatkan Diri

Kompas.com - 10/05/2023, 15:01 WIB
Hadi Maulana,
Reni Susanti

Tim Redaksi

Saat itu ia memutuskan untuk tidak keluar dan berusaha mencari sela, hingga bisa menyelamatkan diri lalu tancap gas menuju kantor polisi terdekat. 

“Awalnya saya ingin ke Polsek Bengkong, namun karena saat itu malam minggu dan pasti jalan menuju ke sana macet, saya akhirnya memilih ke Polsek Batam Kota,” tambah Fendy.

Masih dengan Fendy, saat dirinya menuju ke Polsek Batam Kota, ternyata dirinya terus dikejar dengan belasan sepeda motor.

Bahkan saat hendak menuju ke Polsek Batam Kota, Fendy mengaku sempat ingin menabrak puluhan motor yang sedang menunggu lampu merah tepatnya di simpang BI.

“Saat itu yang di pikiran saya, saya harus selamat demi anak dan istri saya di rumah, dan alhamdulillah sepeda motor yang awalnya pada berhenti di tengah jalan, seketika pada ke pinggir semua hingga akhirnya saya bisa tiba di Polsek Batam Kota,” kenang Fendy.

“Anehnya belasan sepeda motor yang mengejar saya itu, bukannya ikut masuk ke Polsek Batam Kota, akan tetapi pada kabur. Jika memang mereka mengejar maling, kenapa mereka tidak ikut masuk, kenapa mereka kabur,” tutur Fendy.

Saat ini, Fendy berharap pihak kepolisian bisa mengungkap ibu dan anak yang merupakan provokator dari permasalahan ini.

“Mudah-mudahan ke depan kejadian ini tidak lagi terjadi, beruntung saja saat menyelamatkan diri saya masih fokus dan kontrol. Jika tidak, tentunya tidak menutup kemungkinan bisa saja terjadi kecelakaan karena saat itu kondisi saya panik dan ketakutan,” ujar Fendy.

Dari kejadian ini, Fendy mengaku, kaca depan mobilnya pecah, spion kiri kanan patah dan pecah kacanya, Kemudian kap mesin penyok, bamper patah dua, serta sebagian pecah.

"Untuk pengrusakan mobil, saat ini kasusnya sudah ditutup, karena antara saya dan yang merusakan mobil telah berdamai, pelaku yang merusakan mobil saya bersedia mengganti kerugian mobil senilai Rp 5 juta," ucap Fendy.

Fendy mengaku dirinya tidak mau memperpanjang kasus ini.

"Saya anggap teguran dari Allah, yang terpenting mobil saya sudah diperbaiki dan saya bisa berkumpul dengan anak dan istri saya, hal itu jauh lebih berharga dari yang lainnya," ucap Fendy.

Disinggung bagaimana ibu dan anak yang menjadi provokator, Fendy mengaku hal itu berpulang lagi kepada pihak kepolisian.

"Jika ingin dilanjutkan silahkan. Jika tidak, ya tidak apa-apa. Karena yang terpenting bagi saya adalah keluarga dan mobil saya, yang saya pergunakan untuk mencari nafkah," papar Fendy.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol Bernufus Budi Hartono mengaku kasus perusakan taksi online berakhir damai. Korban dan warga yang mengejar dan merusak mobil korban memilih jalan damai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Temukan Bayi Dalam Plastik di Rokan Ilir, Diduga Dibuang Orangtuanya

Warga Temukan Bayi Dalam Plastik di Rokan Ilir, Diduga Dibuang Orangtuanya

Regional
Nobar Indonesia Vs Irak di Balai Kota Solo, Gibran: Timnas Menang, Timnas Kalah Pokoknya Sampah Dibawa Pulang

Nobar Indonesia Vs Irak di Balai Kota Solo, Gibran: Timnas Menang, Timnas Kalah Pokoknya Sampah Dibawa Pulang

Regional
Pesan Ibu Pratama Arhan ke Timnas U23 Indonesia: Bangkit, Tunjukkan pada Dunia Kita Bisa

Pesan Ibu Pratama Arhan ke Timnas U23 Indonesia: Bangkit, Tunjukkan pada Dunia Kita Bisa

Regional
Prajurit TNI Diserang KKB Saat Berpatroli di Paniai Papua Tengah

Prajurit TNI Diserang KKB Saat Berpatroli di Paniai Papua Tengah

Regional
KPU Magelang Terima 2 Orang Konsultasi Calon Independen Pilkada

KPU Magelang Terima 2 Orang Konsultasi Calon Independen Pilkada

Regional
Penjaringan untuk Pilkada, PDI-P Pemalang Sebut Bacalon Harus Ber-KTA Partai Banteng

Penjaringan untuk Pilkada, PDI-P Pemalang Sebut Bacalon Harus Ber-KTA Partai Banteng

Regional
Tepat di Hardiknas, 4 Disabilitas Tunanetra Berjuang Masuk Perguruan Tinggi Negeri

Tepat di Hardiknas, 4 Disabilitas Tunanetra Berjuang Masuk Perguruan Tinggi Negeri

Regional
HUT Ke-477 Semarang, Mbak Ita: Paparkan Pencapaian Nilai Investasi Tumbuh 100 Persen hingga Kemiskinan Terendah di Jateng

HUT Ke-477 Semarang, Mbak Ita: Paparkan Pencapaian Nilai Investasi Tumbuh 100 Persen hingga Kemiskinan Terendah di Jateng

Regional
Prabowo Ingin Libatkan Megawati dalam Penyusunan Kabinet, Gibran: Semuanya Kami Mintain Masukan

Prabowo Ingin Libatkan Megawati dalam Penyusunan Kabinet, Gibran: Semuanya Kami Mintain Masukan

Regional
Perjuangan Guru Erni Seberangi Lautan demi Mengajar, Perahu yang Dinaiki Pernah Terbalik

Perjuangan Guru Erni Seberangi Lautan demi Mengajar, Perahu yang Dinaiki Pernah Terbalik

Regional
Cekcok dengan Ibunya, Mahasiswa di Banjarmasin Ditemukan Tewas Gantung Diri

Cekcok dengan Ibunya, Mahasiswa di Banjarmasin Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Semua Murid Diliburkan

Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Semua Murid Diliburkan

Regional
Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Regional
Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar 'Online' buat Ujian

Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar "Online" buat Ujian

Regional
Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com