Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manajemen BST Solo Cari Penumpang Anak Diduga Korban Hipnotis

Kompas.com - 10/05/2023, 13:04 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Manajemen bus Batik Solo Trans (BST) akan mencari penumpang anak diduga korban hipnotis saat menaiki transportasi umum terintegrasi.

Direktur PT Bengawan Solo Trans (BST) selaku operator bus BST, Coco Nusa mengatakan, alasan mencari penumpang anak untuk mencocokkan kejadian yang beredar di media sosial.

Sebab, kata Coco, dari hasil pelacakan kamera CCTV yang terpasang di dalam bus BST tidak ada penumpang anak diduga korban hipnotis.

"Ini kemarin itu sudah saya lacak di CCTV (BST) tidak ada penumpang anak itu," kata Coco dikonfirmasi Kompas.com di Solo, Jawa Tengah, Rabu (10/5/2023).

Baca juga: Anak Naik BST Solo Diduga Jadi Korban Hipnotis, Uang Rp 1 Juta untuk Beli Ponsel Raib

Pelacakan dilakukan di semua CCTV yang terpasang di bus BST baik Koridor 1 maupun Koridor 5. Masing-masing bus ada empat CCTV terpasang di bagian depan dan belakang.

Menurut Coco berdasarkan hasil pelacakan tersebut tidak ada penumpang anak diduga korban hipnotis naik BST.

"Sudah dicek semua (CCTV) BST tapi tidak ada. Bus kita jumlahnya yang Koridor 1 ada 27 armada dan Koridor 5 ada 23 armada," ungkap Coco.

Sementara berdasarkan informasi yang beredar di media sosial, penumpang anak ini kehilangan uang Rp 1 juta setelah bertemu bapak-bapak baju cokelat muda di dalam BST.

Rencananya, uang tersebut akan dia gunakan untuk membeli ponsel di Singosaren. Anak ini naik BST dari Kartasura dan diturunkan di Kawasan Ngarsopuro.

"Harusnya semua (penumpang) yang naik BST kelihat (CCTV). Dari yang lewat itu semua ndak ada anak itu baik bus. Tidak ketemu itu (dalam CCVT)," jelas dia.

Baca juga: Gapura Era Pakubuwono X Ditabrak Bus BST, Manajemen Siap Tanggung Jawab

"Kita akan melacak keberadaan anak ini untuk mengetahui kejadian itu. Kita masih mencari rekaman CCTV karena di semua BST tidak ada," sambung dia.

Sebelumnya diberitakan, seorang anak merupakan penumpang bus Batik Solo Trans (BST) diduga menjadi korban hipnotis.

Uang Rp 1 juta yang rencananya untuk membeli handphone di Wilayah Singosaren Solo raib diambil oleh diduga pelaku hipnotis di Kawasan Ngarsopuro.

Hal ini diketahui setelah pemilik akun media sosial Instagram @infocegatansolo.fb mengunggah foto korban pada Senin (8/5/2023).

Di dalam akun itu juga dituliskan keterangan terkait kronologi penumpang BST diduga menjadi korban hipnotis.

"Mohon bantuannya lur,,anak yg baju merah ini katanya mau beli hp ke Singosaren dari Kartasura naik bus BST,bawa uang 1 jt, kronologi didalam bis katanya ktmu BPK BPK pakai baju warna coklat muda,diturunin di Ngarsopuro,ktanya uangdiminta bapak bapak yg baju coklat tadi,terus sementara anak ini ditinggal di Ngarsopuro, bapak bapak itu lalu pergi naik ijol ,,,apabila ada yg mengenal anak ini tolong kabari keluarga nya orang nya masih di Ngarsopuro (emoji namaste) Ngarsopuro pur," tulis akun tersebut seperti dikutip Kompas.com, Selasa (9/5/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com