Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akses Utama Sumbar-Bengkulu Terputus 7 Jam akibat Banjir di Pesisir Selatan

Kompas.com - 07/05/2023, 17:19 WIB
Perdana Putra,
Andi Hartik

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Akses utama Sumatera Barat (Sumbar)-Bengkulu di Alang Rambah, Tapan, Pesisir Selatan, Sumatera Barat, terputus selama 7 jam akibat banjir, Minggu (7/5/2023).

Akses jalan antar-provinsi itu putus dari pukul 07.00 WIB hingga 14.00 WIB. Banjir merendam jalan nasional itu dengan ketinggian hampir 1,5 meter sehingga kendaraan tidak bisa lewat.

"Benar. Tadi sempat putus, sekarang air sudah susut dan jam 14.00 WIB tadi sudah bisa dilewati," kata Kepala BPBD Pesisir Selatan, Doni Gusrizal yang dihubungi Kompas.com, Minggu (7/5/2023).

Baca juga: Banjir Landa 10 Kecamatan di Pesisir Selatan, 200 KK Dievakuasi

Doni mengatakan, putusnya jalan itu sempat menyebabkan antrean panjang kendaraan dari arah Painan menuju Bengkulu maupun sebaliknya.

Jalan nasional itu merupakan akses utama jalur Sumbar-Bengkulu sehingga ramai dilewati kendaraan.

Menurut Doni, banjir terjadi dikarenakan meluapnya sungai Batang Tapan hingga mengganggu akses jalan.

"Selan itu juga merendam rumah warga," jelas Doni.

Baca juga: Kasus Persekusi 2 Pemandu Karaoke di Pesisir Selatan, Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka

Kendati air sudah surut, Doni tetap mengingatkan masyarakat agar waspada. Sebab, hujan masih dimungkinkan terjadi di wilayah Pesisir Selatan.

Sebelumnya diberitakan, curah hujan tinggi yang terjadi sejak Sabtu (6/5/2023) malam menyebabkan 10 kecamatan di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, terendam banjir pada Minggu (7/5/2023).

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cinta Tak Direstui Orangtua, Pria di Riau Sebar Video Bugil Pacarnya

Cinta Tak Direstui Orangtua, Pria di Riau Sebar Video Bugil Pacarnya

Regional
Jumlah Sekolah Tak Sebanding dengan Siswa, 3 SMPN akan Dibangun di Semarang

Jumlah Sekolah Tak Sebanding dengan Siswa, 3 SMPN akan Dibangun di Semarang

Regional
Fakta dan Kronologi Suami Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi di Karimun

Fakta dan Kronologi Suami Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi di Karimun

Regional
Oknum Polisi di Flores Timur Diduga Aniaya Awak Kapal

Oknum Polisi di Flores Timur Diduga Aniaya Awak Kapal

Regional
Calon Jemaah Haji Kabupaten Semarang Didominasi Petani

Calon Jemaah Haji Kabupaten Semarang Didominasi Petani

Regional
Soal Calon Menteri Kabinet, Gibran: Keputusan Presiden Terpilih

Soal Calon Menteri Kabinet, Gibran: Keputusan Presiden Terpilih

Regional
Lari dari Dinas, 4 Anggota Polresta Ambon Dipecat tidak Hormat

Lari dari Dinas, 4 Anggota Polresta Ambon Dipecat tidak Hormat

Regional
Cerita Bataona, dari Jurnalis 'Terpanggil' Jadi Relawan Tagana di NTT Selama 16 Tahun

Cerita Bataona, dari Jurnalis "Terpanggil" Jadi Relawan Tagana di NTT Selama 16 Tahun

Regional
Pemkab Rembang Buka Lowongan 3.011 Formasi ASN Tahun 2024

Pemkab Rembang Buka Lowongan 3.011 Formasi ASN Tahun 2024

Regional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic' di Kabinet, Gibran: Saya Tak Tahu Siapa

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic" di Kabinet, Gibran: Saya Tak Tahu Siapa

Regional
Saat Penjual Siomay di Semarang Curi 675 Celana Dalam...

Saat Penjual Siomay di Semarang Curi 675 Celana Dalam...

Regional
Eks Pejabat BUMD Cilegon Jadi Tersangka Korupsi Jalan Pelabuhan Rp 7 Miliar

Eks Pejabat BUMD Cilegon Jadi Tersangka Korupsi Jalan Pelabuhan Rp 7 Miliar

Regional
Jembatan Gantung Ngembik Magelang Dibongkar Lusa, Warga Bisa Lewat Jalur Alternatif Ini

Jembatan Gantung Ngembik Magelang Dibongkar Lusa, Warga Bisa Lewat Jalur Alternatif Ini

Regional
Anggota Geng Motor Pembacok Pelajar SMA Terancam 15 Tahun Penjara

Anggota Geng Motor Pembacok Pelajar SMA Terancam 15 Tahun Penjara

Regional
Rawan Terdampak Longsor, Warga Wolotopo Timur Ende Akan Direlokasi

Rawan Terdampak Longsor, Warga Wolotopo Timur Ende Akan Direlokasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com