Zulkieflimansyah menilai untuk kontraktor bermodal besar, meskipun kondisi tersebut memberatkan, tetapi mereka masih bisa bertahan hidup.
Baca juga: Cerita Abdullah, Mahasiswa NTB Korban Perang Sudan, Asramanya Hancur Terkena Bom
Gubernur tetap berkomitmen semaksimal mungkin untuk menyelesaikan kewajiban, dengan proses yang akuntabel. Ia meyakini pembayaran akan selesai tepat waktu, dengan mekanisme bertahap, sesuai kemampuan keuangan daerah.
Sebelumnya, sejumlah kontraktor (rekanan) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mendatangi Pendopo Gubernur NTB Zulkieflimansyah untuk menagih utang, Rabu (3/5/2023).
Tidak tanggung-tanggung para kontraktor itu datang ingin menggembok dan memasangi police line pada mobil dinas Gubernur NTB.
Aksi tersebut dilakukan lantaran para kontraktor geram karena Gubernur NTB Zulkieflimansyah tak kunjung membayar utang proyek kepada mereka.
Mereka mendatangi Pendopo Gubernur NTB bertepatan dengan momen Halal Bihalal yang digelar Pemprov NTB.
Baca juga: Pengalaman Ikut Tradisi Kena Dila Saat Ramadhan di Desa Tepal NTB
Setibanya di Pendopo Gubernur NTB, Ahmad Amrullah (kontraktor) dan kawan-kawan kemudian mencari mobil dinas milik Gubernur NTB. Namun sayang, mobil yang dimaksud tak ada di tempat.
"Saya tadi di Pendopo, saya mau gembok dan segel mobil dinas Gubernur. Giliran proyek selesai dan belum dia bayar, kok kontraktor saja yang disalahkan. Sekarang kita bereaksi," kata Amrullah menjelaskan melalui sambungan telepon, Jumat (5/5/2023)
Amrullah menceritakan, pihaknya bersama sejumlah kontraktor beberapa waktu yang lalu telah mengingatkan Gubernur NTB Zulkieflimansyah agar memprioritaskan untuk membayar utang kepada para kontraktor yang telah menyelesaikan pekerjaan.
Baca juga: Kapolda NTB Imbau Warga Beri Tahu Kepala Lingkungan Sebelum Mudik
"Event-event internasional saja yang diurus, tapi soal kewajiban membayar utang ke kontraktor ini diam. Gubernur seharusnya mengayomi rakyat, jangan zalim. Fokus bayar utang saja. Saya mau gembok mobil dinas, ini kan dari pajak rakyat juga, hak kita," imbuhnya.
Upaya menggembok dan menyegel mobil dinas Gubernur NTB dinilainya menjadi langkah yang tepat, karena selama ini aspirasi mereka tidak pernah digubris dan mendapatkan atensi serius.
"Pemprov NTB ini terlalu banyak utang, banyak janji, dan kontraktor saja yang dizalimi. Saya mau gembok mobilnya, biar dia diam menyelesaikan utang. Saya mau menegakkan keadilan," ujarnya.
Ia pun menyayangkan sikap pemprov NTB yang mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang mendiskreditkan kontraktor. Hal itu, kata Amrullah membuat kontraktor di NTB berang. Seharusnya, pihaknya menilai pemprov NTB fokus saja untuk menyelesaikan utang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.