KOMPAS.com - Kabun Binatang Bandung atau Bandung Zoo merupakan tempat yang asri dan untuk melihat binatang di Kota Bandung.
Lokasi Kebun Binatang Bandung terletak di Jl Tamansari No 17 Lebak Siliwangi, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat.
Kebun Binatang Bandung tepatnya berada di belakang gedung perkuliahan Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung.
Luas Kebun Binatang Bandung sekitar 14 hektar dengan koleksi kurang lebih mencapai 800 individu dari kelas mamalia, reptil, aves, dan ikan.
Dengan koleksi beragam menjadikan tempat wisata tersebut tidak hanya tempat rekreasi melainkan juga penelitian dan pendidikan.
Baca juga: Tiket Masuk Kebun Binatang Bandung 2022
Kebun Binatang Bandung juga menyediakan pentas edukasi berbagai macam binatang dengan jadwal tertentu.
Untuk menikmati rekreasi di Kebun Binatang Bandung, pengunjung akan dikenakan tiket sebesar Rp 50.000 terutama untuk pengunjung dengan tinggi badan di atas 80 sentimeter.
Pengunjung dengan tinggi di bawah 80 sentimeter tidak dikenakan biaya masuk.
Pengelola juga menyediakn tiket untuk rombongan yang berlaku minimal untuk 30 orang. Pengunjung rombongan juga akan mendapat satu tiket gratis berlaku kelipatannya.
Tersedia pemandu dengan reservasi maksimal H-2.
Kebun Binatang Bandung mulai buka pada pukul 09.00-16.00 WIB setiap hari. dengan batas pembelian tiket pukul 15.00 WIB.
Kebun Binatang Bandung dilengkapi dengan fasilitas wisata yang membuat pengunjung betah berlama-lama di tempat ini.
Berikut ini fasilitas wisata Kebun Bintang Bandung.
Pendirian Kebun Binatang Bandung berawal dari Bupati RAA Martanegara yang mendirikan kebun binatang di Cimindi pada tahun 1900.
Sementara, para pecinta satwa mendirikan kebun binatang di Bukit Dago.
Bandung menjadi gemeente (kotapraja) yang dipimpin walikota (burgermaster) pada tahun 1 April 1906.
Bandoeng Vooruit (Bandung Maju) yang merupakan perkumpulan swasta berdiri pada tahun 1920.
Baca juga: Jam Buka dan Harga Tiket Masuk Terbaru Kebun Binatang Bandung
Perkumpulan tersebut menjadi partner pemerintah dalam menata gemeente (kotapraja) khususnya dalam bidang pariwisata, yang terdiri dari orang-orang Belanda.
Kemudian pada 1 Oktober 1926, Bandung sebagai gemeente menjadi kotapraja mandiri (Stadgemeente).
Pada sistem tersebut tidak ada dualisme, antara pemerintahan pribumi dan kolonial.
Salah satu taman yang didirikan gemeente adalah Jubileum Park, yang membentang dari ujung utara wilayah Lebak Gede Barat hingga Cikapundung Timur.
Jubileum Park atau taman ulang tahun adalah taman botanik yang berisi tanaman keras dan tanaman hias.
Taman tersebut berdiri pada tahun 1923 saat memeperingati 50 tahun pemerintahan Ratu Wilhelmina.
Pada tahun 1923, kebun binatang di Cimindi dan Bukit Dagi disatukan di Taman Botanik (Jubileum Park) di bagian selatan atas prakarta Bandoeng Vooruit.
Artinya kebun binatang tersebut berdiri pada sebagian tanah gemeente (Pemerintah Kota Bandung) yang terletak di Huygensweg (Jl Tamansari).
Kemudian kebun bintang gabungan itu bernama Bandoengsche Zoologisch Park yang pendiriannya disahkan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada tanggal 12 April 1933.
Tujuan pendirian kebun binatang dan taman-taman Bandung sama dengan Jubileum Park, yakni merupakan bagian insfratruktur kota.
Baca juga: 7 Tempat Makan Sekitar Kebun Binatang Bandung, Harga Mulai Rp 13.000
Pada saat Jepang datang pada tahun 1942, banyak orang Belanda yang ditahan pihak Jepang.
Kemudian, kebun binatang diurus oleh pribumi, salah satunya R Ema Bratakoesoema dalam kondisi keterbatasan biaya.
Pengelolaan kebun binatang sempat mengalami kejatuhan pada masa 1945-1950. Hingga, kebun binatang penuh ilalang.
Bahkan, kebun binatang sempat akan dipindahkan ke Jatinangor pada 1990, saat Pemerintah Kota Bandung akan menyerahkan wilayah tersebut kepada ITB untuk perluasan kampus.
Namun karena terkendala dana, rencana tersebut tertunda, bahkan kampus ITB sebagian pindah ke Jatinangor.
Penulis: Diva Lufiana Putri | Editor: Ssari Hardiyanto
Sumber:
www.bandung.go.id, www.kompas.com, dan Instagram @bandung_zoo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.