Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Penumpukan di Cisumdawu, Pemudik Diminta Gunakan Jalan Tol Fungsional

Kompas.com - 25/04/2023, 17:16 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Khairina

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pol Aan Suhanan mengatakan arus lalu lintas di Tol Cisumdawu hingga H+2 atau Selasa (25/4/2023) terpantau lancar.

Kendaraan yang melintas dari arah Jakarta menuju Cirebon masih terpantau landai, begitu juga sebaliknya, kendaraan dari arah Jawa Tengah menuju Bandung atau Jakarta, kata dia masih belum memperlihatkan peningkatan.

"Betul, tadi saya melalui Tol Cisumdawu dari kilometer 152 dan situasinya masih ramai lancar tidak terlihat ada kepadatan" katanya ditemui di Pos Terpadu Cileunyi, Kabupaten Bandung, Selasa (25/4/2023).

Baca juga: Mercedes Benz Terbakar di Tol Cisumdawu, Api Diduga Berasal dari Korsleting di Kap Mobil

Agar tak terjadi penumpukan di Tol Cisumdawu, pihaknya meminta para pemudik untuk menafaatkan tol fungsional yang sudah disiapkan.

Menurutnya, saat ini jalan tol fungsional Cisumdawu sudah cukup baik, petunjuk atau rambu-rambu pun sudah dipersiapkan dengan baik.

"Ini kami menghimbau kepada masyarakat untuk memanfaatkan tol fungsional ini karena jalannya sudah cukup baik, mulus, petunjuk-petunjuk juga sudah cukup dan tadi sangat lancar sekali, jadi sayang kalau tidak dimanfaatkan para pemudik," jelasnya.

Tak hanya itu, ia meminta para pemudik yang akan melakukan arus balik dari arah Jawa Tengah ke Jakarta dan Bandung agar menghindari kepadatan yang kerap terjadi di Cipali.

"Kepada para pemudik yang akan kembali ke Bandung ataupun ke Jakarta untuk menghindari kepadatan di cipali ini bisa menggunakan tol Cisumdawu. Tol Cisumdawu fungsional nanti bisa sampai Cimalaka, setelah Cimalaka melalui Cileunyi ini arusnya juga masih cukup lancar," jelas dia.

Baca juga: Pemudik yang Lintasi Tol Cisumdawu Capai 700 Mobil Per Jam

Tak hanya mengarahkan untuk mengenakan Tol Fungsional, pihaknya menjelaskan penerapan skema lalu lintas one way pada H+2 sudah diterapkan.

Pihaknya menyebut sejak pukul 09.00 hingga pukul 12.00 WIB tadi, tercatat sebanyak 3.800 kendaraan telah menilntas di Tol Cisumdawu.

"Kemudian di traffic counting 190 juga ada peningkatan menuju ke merah, artinya untuk masyarakat yang akan balik dari arah timur mulai dari Semarang kemudian sekitarnya terus ke barat itu bisa menggunakan jalur one way yang sudah kita buka dari kemarin," ujar dia.

Kendati sudah menerapkan skema one way, namun, kata Aan, masyarakat atau pemudik masih belum memanfaatkan arus lalu lintas yang sudah dialihkan oleh petugas.

"Ini silakan diisi jalur one way yang sebelah kanan, karena saya lihat tadi masih kurang dimanfaatkan oleh masyarakat yang sebelah kanan masih longgar, sehingga ini ada keseimbangan antara yang kiri dan kanan," ungkapnya.

Terkait penggunaan rest area, pihaknya menyebut para pemudik wajib memperhatikan aturan yang diberlakukan oleh petugas atau pemerintah.

"Rest area juga bisa digunakan yang sebelah kanan, sehingga ini betul-betul pemerintah saat ini sudah bisa melayani masyarakat, baik itu di jalur kiri maupun jalur kanan. Silakan gunakan rest area, namun kalau sudah penuh nanti silakan ikuti petunjuk arah petugas untuk ke rest area berikutnya atau keluar dari gerbang tol terdekat, jangan menggelar tikar dibahu jalan untuk makan siang, silahkan keluar cari tempat yang aman, nyaman setelah itu bisa kembali ke jalur tol," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Misteri Potongan Tubuh Bercelana Biru Dalam Parit di Pontianak

Misteri Potongan Tubuh Bercelana Biru Dalam Parit di Pontianak

Regional
Remaja Putri 15 Tahun di Kapuas Hulu Dicabuli 8 Pemuda, 4 Pelaku Bawah Umur

Remaja Putri 15 Tahun di Kapuas Hulu Dicabuli 8 Pemuda, 4 Pelaku Bawah Umur

Regional
Hampir Sebulan Buron, Rutan di Lampung Baru Minta Bantuan Polisi Cari Napi Kabur

Hampir Sebulan Buron, Rutan di Lampung Baru Minta Bantuan Polisi Cari Napi Kabur

Regional
Saat 15 Ton Garam Disemai di Langit Gunung Marapi untuk Cegah Hujan Lebat...

Saat 15 Ton Garam Disemai di Langit Gunung Marapi untuk Cegah Hujan Lebat...

Regional
[POPULER REGIONAL] Pensiunan Guru Ditipu Rp 74,7 Juta | Buntut Dugaan Pemalakan Dishub Medan

[POPULER REGIONAL] Pensiunan Guru Ditipu Rp 74,7 Juta | Buntut Dugaan Pemalakan Dishub Medan

Regional
Cerita Korban Banjir Luwu yang Rumahnya Hanyut Terbawa Arus, Kini Menanti Perbaikan

Cerita Korban Banjir Luwu yang Rumahnya Hanyut Terbawa Arus, Kini Menanti Perbaikan

Regional
Ada Ritual Biksu Thudong, Polresta Magelang Siapkan Pengamanan Estafet

Ada Ritual Biksu Thudong, Polresta Magelang Siapkan Pengamanan Estafet

Regional
Mahakam Ulu Banjir Bandang, BPBD Baru Bisa Dirikan 1 Posko Pengungsian karena Akses Terputus

Mahakam Ulu Banjir Bandang, BPBD Baru Bisa Dirikan 1 Posko Pengungsian karena Akses Terputus

Regional
Mahakam Ulu Terendam Banjir: Ketinggian Air Capai 4 Meter, Ratusan Warga Mengungsi

Mahakam Ulu Terendam Banjir: Ketinggian Air Capai 4 Meter, Ratusan Warga Mengungsi

Regional
Baru Satu Minggu Dimakamkan, Makam Pemuda di Tarakan Dibongkar karena Ada Dugaan Penganiayaan

Baru Satu Minggu Dimakamkan, Makam Pemuda di Tarakan Dibongkar karena Ada Dugaan Penganiayaan

Regional
Nenek 65 Tahun di Sorong Diperkosa 5 Orang hingga Tewas, 1 Pelaku Ditangkap

Nenek 65 Tahun di Sorong Diperkosa 5 Orang hingga Tewas, 1 Pelaku Ditangkap

Regional
Bukit Kessapa, Tempat Bersejarah Penyebaran Ajaran Buddha yang Jadi Titik Awal Perjalanan Bhikku Thudong

Bukit Kessapa, Tempat Bersejarah Penyebaran Ajaran Buddha yang Jadi Titik Awal Perjalanan Bhikku Thudong

Regional
Lagi, 1 Anak di Gunungkidul Meninggal karena DBD, Total Ada 600 Kasus

Lagi, 1 Anak di Gunungkidul Meninggal karena DBD, Total Ada 600 Kasus

Regional
Mahakam Ulu Banjir Parah, Kantor Pemerintahan dan Mapolsek Terendam

Mahakam Ulu Banjir Parah, Kantor Pemerintahan dan Mapolsek Terendam

Regional
Banjir Rendam 37 Desa di Mahakam Hulu, BPBD: Terparah Sepanjang Sejarah

Banjir Rendam 37 Desa di Mahakam Hulu, BPBD: Terparah Sepanjang Sejarah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com