Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Wisata Minta Jokowi Tinjau Masalah Kenaikan Tarif Naturalis Guide di TN Komodo

Kompas.com - 25/04/2023, 10:11 WIB
Nansianus Taris,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

Dan terjadi beberapa insiden di mana wisatawan yang telah membayar karcis PNBP dan retribusi lainnya yang ditetapkan oleh KLHK selaku pemegang wewenang atas Taman National tetap tidak diperbolehkan naik ke Pulau Padar dikarenakan wisatawan menolak menggunakan jasa dan tarif naturalis guide PT Flobamor.

Gahawisri pun berharap, kasus ini dapat menjadi gambaran untuk melihat kondisi wisata di Labuan Bajo yang nyatanya membuat para investor hingga para tamu menjadi tidak tertarik untuk datang dan berinvestasi di iklim yang tidak mendukung.

“Hal ini dapat memberikan efek domino yang tidak baik terhadap citra pariwisata di Labuan Bajo di mata dunia,” imbuh Budi.

Pihaknya pun meminta keadilan kepada Presiden Joko Widodo agar meninjau kembali kebijakan menaikan tarif naturalis guide di kawasan TN Komodo itu.

Ketua Astindo Manggarai Barat, Ignasius Suradin, meminta kenaikan tarif naturalis guide di TN Komodo itu tidak naik mendadak dan sepihak tanpa sosialisasi.

"Tarif apapun di dalam kawasan TN Komodo baiknya dibuat secara bertahap, harga terjangkau, dan sosialisasi kepada masyarakat satu tahun sebelumnya sehingga tidak menimbulkan polemik," ujar Ignasius.

Ia pun mengapresiasi Presiden Jokowi beserta keluarga mengisi waktu liburan Lebaran di Labuan Bajo.

"Harapannya bisa mendongkrak wisatawan ke Labuan Bajo," ungkap dia.

Alasan penetapan tarif baru

Direktur Operasional PT Flobamor, Abner Ataupah menyampaikan, terdapat sejumlah alasan yang menyebabkan lahirnya penetapan tarif penggunaan pemandu wisata bagi wisatawan yang akan melakukan aktivitas wisata di Loh Liang Pulau Komodo dan Pulau Padar.

Penetapan tarif ini, kata Abner, semata mata bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan serta kenyamanan dan keamanan bagi para wisatawan saat berwisata dalam kawasan Taman Nasional Komodo.

"Untuk meningkatkan kualitas pelayanan, kenyamanan, dan keamanan turis, seperti penambahan personel naturalis guide agar antrian tidak panjang, lalu ada penanganan sampah yang sejauh ini sudah kami jalankan dan tinggal di tingkatkan," ujar Abner, Senin (24/4/2023).

Abner menambahkan, bentuk peningkatan kualitas pelayanan yang akan dihadirkan kepada para wisatawan sedikit lebih berbeda dengan yang telah ada sebelumnya.

Khususnya dengan memastikan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung yang memadai sehinggah wisatawan merasa aman dan nyaman saat melakukan aktivitas wisata dalam kawasan.

Baca juga: Borong Produk UMKM di Labuan Bajo, Presiden Jokowi Habiskan Uang Rp 3 Juta Lebih

"Ada pula peningkatan sarana prasarana seperti petugas medis, peralatan medis, baik itu perlengkapan P3K hinggah tabung oksigen, lalu toilet dan air bersih hingga patroli oleh petugas," ujarnya.

Abner menyampaikan, sudah terdapat beberapa kasus wisatawan yang meninggal saat mendaki di puncak Padar.

Kurangnya respons cepat dalam bentuk tindakan penyelamatan atau pertolongan pertama pada sejumlah kasus ini menyebabkan peristiwa wisatawan yang meninggal dunia sering terjadi.

Abner menyimpulkan, bahwa berangkat dari sejumlah kasus ini, tingkat keamanan dan keselamatan wisatawan saya berwisata dalam kawasan khususnya di Pulau Padar belum secara serius diperhatikan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com