Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serda MHF Ditemukan Tewas Gantung Diri di Asrama, Keluarga Curiga karena Ada Luka Lebam dan Bekas Cambukan

Kompas.com - 18/04/2023, 12:52 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Serda MHF (20) ditemukan tewas dalam keadaan gantung diri di sekitar asrama Yon Arhanud 16/Makassar pada Jumat (14/4/2023).

Jasad korban kemudian diterbangkan dari Makassar ke rumah duka di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur pada Sabtu (15/4/2023).

Namun pihak keluarga curiga karena ditemukan luka lebam hingga luka bekas cambukan di tubuh Serda MHF.

Pihak keluarga pun tak percaya korban bunuh diri dan menduga MHF tewas karena dianiaya senior.

Baca juga: Isak Tangis Sambut Kedatangan Jenazah Serda Rizwar yang Ditembak KKB, Paman: Dia Ingin Rayakan Idul Fitri bersama Keluarga

Kerabat korban, Serda Pandu Akbar mengatakan, korban adalah teman seangkatannya dan masuk pendidikan TNI pada tahun 2021.

Serda MFH adalah lulusan Bintara Prajurit Karier (PK) 29 Gunung Kupang, Komando Daerah Militer VI Mulawarman ( Kodam VI/MLW), Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

"Kami masuk 2021 dan pelantikan pada 2022. Almarhum ditugaskan di Arhanud (Makassar), saya di Armed Jembayan Tenggarong," ungkapnya, Minggu (16/4/2023), dikutip dari TribunKaltim.com.

Menurut Serda Pandu Akbar, korban merupakan sosok yang gigih dan pantang menyerah.

Baca juga: Warga Temukan Mayat di Sungai Maiting, Tim Dokter Identifikasi Jenazah Diduga Serda Amiruddin

Dalam masa pendidikan, korban tidak pernah mengeluh meski mengalami sakit dan selalu mengikuti kegiatan.

"Sesakit apapun dia selalu paksa untuk ikut kegiatan. Dia gigih, pantang menyerah," tuturnya.

Ia mengaku masih aktif berkomunikasi dengan korban melalui aplikasi chat dan membuat rencana untuk bertemu teman-teman seangkatan.

"Tapi dia mau nunggu kami yang baru cuti tanggal 17 April. Kami mengiyakan. Tapi dia pulang hanya tinggal nama," lanjutnya.

Meski tidak sempat bertemu lagi dengan korban, Serda Pandu Akbar mengaku bahagia dapat mengantarkan korban ke tempat peristirahatan terakhirnya.

Baca juga: Kasus Serda Luthfie Diduga Aniaya Istri, Kapendam IV: Sudah Diproses

"Selamat jalan dan tenang di alam sana saudara kami Serda MHF. Semoga kejadian ini yang terakhir," tandasnya.

Korban sempat shalat jumat

Juru bicara keluarga korban, Muhib Ali mengatakan, pihak keluarga mengetahui informasi korban meninggal dari Danton Yon Arhanud 16/Makassar yang menghubungi lewat sambungan telepon.

Berdasarkan keterangan dari pihak batalyon, korban sempat melakukan ibadah salat Jumat dan menghilang sekitar pukul 14.00 Wita.

Jasad korban kemudian ditemukan tergantung di sekitar asrama pada pukul 15.00 Wita.

Pihak keluarga tidak 100 persen percaya dengan penjelasan pihak batalyon karena menemukan sejumlah kejanggalan pada jasad korban.

"Setelah dilakukan pembukaan peti, diduga ada bekas lebam atau luka fisik hasil kekerasan," paparnya, Sabtu (15/4/2023).

Baca juga: Duka Mewarnai Kodim 1414 Tator dan Keluarga Serda Amiruddin saat Doa dan Tabur Bunga

Muhib Ali mengungkapkan pihak keluarga telah meminta jasad korban diotopsi ulang.

Sebelum korban meninggal, pihak keluarga berulang kali mendapat curhatan dari korban yang sudah tidak ingin melanjutkan dinasnya.

"Mengapa otopsi ulang, karena ada kronologi sebelumnya yang bermuasal dari chat antara almarhum dengan keluarga," jelasnya.

Tekanan yang dirasakan korban sudah sejak lama dan diduga berasal dari senior.

"Menyampaikan kondisi sangat tertekan ada tindkan senioritas. Ada chat almarhum ke keluarga yang menyatakan sangat tertekan secara psikis dan kekerasan fisik," sambungnya.

Selain meminta melakukan autopsi ulang, pihak keluarga juga akan melaporkan kasus ini.

Baca juga: Anggota TNI yang Hilang Terseret Arus di Toraja Utara Masih Dicari, Dandim: Serda Amiruddin Sosok yang Baik

"Karena yang bersangkutan merupakan anggota aktif TNI makanya kita langsung lapor ke DENPOM dulu," tandasnya.

Sementara itu, seorang kerabat korban, Ayu mengungkap sejumlah luka yang ditemukan di jasad korban seperti luka robek di bibir, hidung mengeluarkan darah, dagu hingga rahang memar dan bengkak.

Selain itu ada juga tulang rusuk kiri lebam cekung ke dalam diduga patah, bawah ketiak kanan bengkak, betis memar dan bagian belakang terlihat luka robek seperti bekas cambukan.

"Belakangnya entah dicambuk pakai besi, kayu atau apalah. Yang jelas seperti tercongkel."

"Di leher hanya sedikit bekas jeratan. Jadi apa iya benar ponakan saya gantung diri?" tandasnya.

Ayu juga menjelaskan pihak keluarga telah berkomunikasi dengan dokter forensik di Makassar dan membenarkan adanya kejanggalan.

Baca juga: Kronologi Bripka Rizki Hajar Seniornya Anggota Brimob hingga Babak Belur, Berawal dari Tak Sabar Antre

"Katanya entah pas sudah sekarat baru dijerat, atau sudah meninggal baru digantung. Kami tidak tahu yang mana benar," tuturnya.

Kini jasad korban telah dimakamkan di pemakaman Muslim Desa Perjiwa, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara pada Minggu (16/4/2023) pukul 11.00 Wita.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sosok Serda Herdi Fitriansyah, Prajurit TNI asal Kukar yang Ditemukan Meninggal Penuh Luka Lebam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadi yang Terparah, Banjir Rob di Pesisir Jateng Diprediksi Terjadi hingga Akhir Mei

Jadi yang Terparah, Banjir Rob di Pesisir Jateng Diprediksi Terjadi hingga Akhir Mei

Regional
Dugaan TPPO di NTB, Jebolan Ajang Pencari Bakat Nasional Jadi Tersangka

Dugaan TPPO di NTB, Jebolan Ajang Pencari Bakat Nasional Jadi Tersangka

Regional
Kesaksian Tagana Lubuklinggau, Bukan soal Uang tapi Selamatkan Orang

Kesaksian Tagana Lubuklinggau, Bukan soal Uang tapi Selamatkan Orang

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Bupati Solok Selatan Diperiksa 2 Jam

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Bupati Solok Selatan Diperiksa 2 Jam

Regional
ABG Pembunuh Polisi di Lampung Divonis 9 Tahun 6 Bulan Penjara

ABG Pembunuh Polisi di Lampung Divonis 9 Tahun 6 Bulan Penjara

Regional
Inovasi Samsat Kebumen, Bayar Pajak Kendaraan Kini Bisa Malam Hari

Inovasi Samsat Kebumen, Bayar Pajak Kendaraan Kini Bisa Malam Hari

Regional
Calon Bupati dan Wakil Jalur Perseorangan di Belitung Timur Harus Setor 9.580 Salinan KTP

Calon Bupati dan Wakil Jalur Perseorangan di Belitung Timur Harus Setor 9.580 Salinan KTP

Regional
Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Sparing Bela Diri, Ini Pengakuan Pelaku

Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Sparing Bela Diri, Ini Pengakuan Pelaku

Regional
Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang Bakal Berdampak ke Lalu Lintas Pantura Demak

Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang Bakal Berdampak ke Lalu Lintas Pantura Demak

Regional
BMKG Peringatkan Ancaman Banjir Rob di Sejumlah Daerah di Maluku

BMKG Peringatkan Ancaman Banjir Rob di Sejumlah Daerah di Maluku

Regional
Amankan Pilkada 2024, Pemprov Sumsel Anggarkan Rp 190,1 Miliar untuk TNI dan Polri

Amankan Pilkada 2024, Pemprov Sumsel Anggarkan Rp 190,1 Miliar untuk TNI dan Polri

Regional
Airin Senang Mantan Walkot Tangerang Maju pada Pilkada Banten

Airin Senang Mantan Walkot Tangerang Maju pada Pilkada Banten

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Puluhan Balita di Majene Keracunan, Polisi Periksa Tiga Orang Saksi

Puluhan Balita di Majene Keracunan, Polisi Periksa Tiga Orang Saksi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com