Hal serupa dialami Ajamudin (40) dan anaknya Arjun (14). Keduanya sempat hilang kontak di Perairan Wairhubing, Kabupaten Sikka, Selasa (4/4/2023).
Peristiwa itu bermula saat keduanya sedang dalam perjalanan pulang dari Pantai Wairhubing menuju Nangahure menggunakan kapal bantuan Kemensos.
Namun di tengah perjalanan kapal mengalami mati mesin. Saat ditemukan tim SAR gabungan, Ajamudin dan anaknya sedang memperbaiki mesin kapal sembari menunggu kapal penarik datang.
Kapal tersebut kemudian ditarik kapal nelayan menuju Pelabuhan Wuring.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sikka, Rudolfus Ali menerangkan, dari 25 unit kapal bantuan yang diberikan semua dalam kondisi baik.
Hanya saja ada enam unit kapal yang trouble (masalah), termasuk kapal untuk kelompok nelayan Bola.
Baca juga: Beri Bantuan 25 Perahu untuk Nelayan di Sikka, Mensos: Nanti Kita Tambah, Lihat Duit dulu...
Trouble yang ia maksud, seperti landasan pangkuan mesin, bautnya kurang kencang, selang air melengkung, dan beberapa hal lain.
Meski begitu, enam unit kapal yang mengalami masalah, sudah ditangani oleh teknisi.
"Mestinya, jika ada keluhan dari nelayan penerima manfaat harus disampaikan ke teknisi atau kami agar dicarikan solusinya. Karena itu tanggung jawab kami. Bukan ada masalah tapi berjalan sendiri," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.