KILAS DAERAH

Kilas Daerah Jawa Tengah

Pulang Kampung Setelah Belasan Tahun Merantau, 2 Warga Asal Jateng Ini Berterima Kasih kepada Ganjar Pranowo

Kompas.com - 13/04/2023, 18:37 WIB
A P Sari

Penulis

KOMPAS.com - Supri tidak bisa menyembunyikan kebahagiannya saat berbincang secara virtual dengan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo, Kamis (13/4/2023).

Pria asal Semarang yang berprofesi sebagai penjual bakso ini telah merantau di Medan, Sumatera Utara (Sumut) sejak 2009. Ia terakhir pulang ke kampung halamannya pada 2012 silam.

Ia mengaku sangat bersyukur dengan program mudik gratis dari Ganjar Pranowo. Sebab, dia akhirnya bisa pulang kampung setelah belasan tahun merantau di Medan.

“Terima kasih Pak Ganjar sudah menyiapkan fasilitas mudik gratis ini. Saya sudah sebelas tahun Pak nggak mudik,” kata Supri kepada Ganjar secara virtual, Kamis.

Baca juga: Senyum Jokowi Saat Ditanya Momen Kebersamaannya dengan Ganjar

Selain Supri, kebahagiaan bisa pulang kampung juga dirasakan oleh Wati, warga Tanon, Kabupaten Sragen yang telah merantau di Medan sejak 17 tahun lalu. Selama ini, Wati berjualan jamu di Medan untuk menghidupi keluarganya di Sragen.

“Sudah 17 tahun Pak, saya di sini jualan jamu gendong. Alhamdulillah terima kasih mudik gratisnya,” kata Wati.

Ketua Semua Anak Rantau (Semar) Nusantara Sumardi mewakili seluruh perantau dari Jateng menyampaikan apresiasi kepada Ganjar yang telah menyelenggarakan mudik gratis.

“Mewakili seluruh perantau, matur nuwun Bapak yang sudah bersedia maringi fasilitas mudik Lebaran gratis untuk saudara-saudara di Sumut dan Sumatera pada umumnya. Sekali lagi, sebagai Ketua Semar Nusantara, saya ucapkan terima kasih,” ujar Sumardi.

Baca juga: Gaduh Isu Capres PDI-P Pilihan Megawati: Ganjar Heran, FX Rudy Dimarahi Sekjen hingga Minta Maaf

Sebagai informasi, pada Kamis hari ini, Ganjar hadir secara virtual melepas rombongan mudik gratis bagi perantau asal Jateng di Sumatera. Setidaknya, ada 800 pemudik yang mengikuti program mudik gratis ini.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berharap pemudik Jateng di Sumut bisa tiba di kampung halaman masing-masing dengan selamat.

“Mudah-mudahan ini bagian dari kontribusi seluruh komponen masyarakat yang bergotong-royong untuk mengantarkan saudara-saudara kita di perantauan agar bisa mudik. Tadi ada yang sebelas tahun nggak mudik,” kata Ganjar.

Selain mudik gratis untuk perantau di Medan, mudik gratis dengan kereta api juga sudah masuk tahap registrasi ulang. Ganjar mengimbau kepada pemudik agar memanfaatkan program ini dengan baik.

Baca juga: Meski Elektabilitas Turun, Ganjar Dinilai Tetap Punya Peluang Paling Besar Jadi Capres PDI-P

“Jangan sampai nanti keretanya sudah kami sewa jadi mubazir. Pengalaman tahun lalu banyak yang tidak datang. Oleh karenanya, sekarang model kami pakai sistem. Yang mau membatalkan segera batalkan agar bisa diisi oleh penumpang yang lain,” ujarnya.

Gubernur Jateng dua periode itu mengatakan, hingga saat ini, antusias masyarakat untuk ikut dalam program mudik gratis sangat tinggi.

“Karena ini mengantrenya juga cukup panjang, sehingga kita harapkan nanti seluruh gerbong keretanya juga penuh. Tadi saya lihat waktu mereka registrasi ternyata antusias masyarakat luar biasa,” katanya.

Di sisi lain, Ganjar terus mematangkan sejumlah persiapan menghadapi musim mudik Lebaran 2023. Salah satu caranya dilakukan lewat koordinasi dengan pemerintah pusat, baik dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) atau Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).

Baca juga: Buru-buru PDI-P Bantah Isu Megawati Restui Ganjar Jadi Capres, Tegaskan Wewenang Ketua Umum

Selain itu, sebut Ganjar, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng kini telah menyiapkan banyak infrastruktur dan mengantisipasi sejumlah titik macet di jalan.

“Rasa-rasanya ini akan jadi arus mudik paling besar setelah pandemi Covid-19. Saya titip kepada semuanya untuk bisa memanfaatkan situasi ini, untuk saling memaafkan dan bertemu keluarga dengan bahagia,” tandas Ganjar.

Baca tentang

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com