KOMPAS.com - Kisah memilukan terungkap dari keluarga korban pembunuhan Tohari alias Mbah Slamet, dukun pengganda uang asal Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng).
Salah satunya adalah kisah salah satu korban bernama Theresia Dewi, warga Magelang, Jateng. Theresia tewas bersama anaknya, Okta Ali Abrianto, usai minum racun milik Mbah Slamet.
Sementara itu, berita tentang Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memarahi pelaku pencabulan santriwati saat gelar perkara di Polres Batang menjadi sorotan. Ganjar sebut tindakan itu di luar batas kemanusiaan.
Berikut ini berita populer regional secara lengkap:
Theresia Dewi dilaporkan hilang sejak November 2021. Sebelum hilang, Theresia baru saja mendapat uang Rp 360 juta dan mobil baru Honda Mobilio.
Kakak korban, Yusuf Edi, menjelaskan, uang itu diketahui dari cerita Vina, istri korban Okta Ali.
"Dari cerita Vina (istri korban Okta Ali Abrianto), dia (Theresia Dewi) sebelum pergi itu dapat uang, 'Jadi dapat uang Rp 360 juta, Pakde. Terus uangnya buat beli mobil itu Rp 75 juta. Besok pamit yaitu pergi," ujarnya menirukan cerita Vina saat ditemui di kediamannya, di Bulurejo, Mertoyudan, Magelang, Senin (10/4/2023).
Baca berita selengkapnya: Sosok Theresia Dewi, Korban Mbah Slamet Asal Magelang, Miliki Uang Ratusan Juta dan Mobil Baru Sebelum Hilang
Sejumlah warga mendatangi lokasi penemuan 12 jasad korban pembunuhan Mbah Slamet.
Dari pantauan TribunBanyumas.com, lokai tersebut biasanya sepi, namun pasca-kasus Mbah Slamet sekarang mendadak ramai.
Video suasana warga berbondong-bondong ke Desa Balun pun viral di media sosia.
"Yang datang masih berbondong-bondong. Saking antusias dan penasarannya. Padahal udah seminggu. Jualan kopi ini, gorengan, parkir 2000 laris," tutur perekam video.
Baca berita selengkapnya: Ramai Dikunjungi Warga, Lokasi Pembunuhan Korban Mbah Slamet seperti Tempat Wisata
Kemarahan Ganjar Pranowo tak terbendung usai bertemu dengan pelaku pencabulan santriwati di Polres Batang.
Ganjar yang datang bersama Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi pun sempat menanyakan alasan pelaku berbuat bejat.
"Kenapa kamu tega melakukan itu? Apalagi korbanmu itu masih anak-anak. Kamu tidak sadar bahwa itu salah. Jujur saja sekarang, berapa santri yang jadi korbanmu," tanya Ganjar, seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (11/4/2023).
Baca berita selengkapnya: Dengan Nada Tinggi, Ganjar Tanya Pemerkosa Santri: Kenapa Kamu Tega Melakukan Itu?
Kapolsek Lalan Iptu Hasurungan Hutajulu menjelaskan, dua saudara kandung cekcok soal mi instan.
Tragisnya, adik kandung berinisial AL tusuk kakaknya, Rivan (27), dengan pisau dapur, Sabtu (8/4/2023) dini hari.
“Karena saat itu pelaku sedang memotong bawang dan sayur untuk memasak mie, pisau itu langsung dihunuskan ke korban hingga membuatnya terkapar,” tutur Kapolsek, Senin (10/4/2023).
Baca berita selengkapnya: Gara-gara Sebungkus Mie Instan, Adik Aniaya Kakak Kandung hingga Tewas di Muba
(Penulis : Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor : Reni Susanti, Robertus Belarminus, Dita Angga Rusiana)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.