MAGELANG, KOMPAS.com - Theresia Dewi (49) dan Okta Ali Abrianto (33) menjadi korban pembunuhan dukun pengganda uang Tohari alias Mbah Slamet di Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng). Keduanya telah dimakamkan di Blok B7 TPU Giriloyo Magelang pada Selasa (11/4/2023).
Salah satu kakak Theresia, Budi Irianto (58) mengaku kontak terakhir dengan korban pada 21 November 2021 sekitar pukul 22.00 WIB. Saat itu Theresia mengatakan sedang berada di Banyumas.
Baca juga: Isak Tangis Iringi Pemakaman Theresia dan Anaknya, Korban Pembunuhan Mbah Slamet Asal Magelang
Lalu pada 22 November 2021 seitar pukul 02.00 WIB, ada panggilan tak terjawab dari Theresia di ponsel Budi. Dia lantas menelepon balik tetapi sudah tidak direspons oleh Theresia.
"Sekitar jam 02.00 WIB ada panggilan tak terjawab, karena saya tidur ya. Lalu saya telepon balik nggak bisa, lost contact sampai sekarang," ungkap Budi, usai proses pemakaman di TPU Giriloyo Magelang, Selasa (11/4/2023).
Menurut Budi, Theresia maupun Okta tidak menyampaikan maksud dan tujuannya pergi ke Banyumas. Padahal, Theresia tipe orang yang terbuka.
"Adik saya itu orangnya terbuka, cuma satu hal itu kok nggak cerita," kata Budi.
Budi mengaku terpukul atas kejadian yang menimpa adik dan keponakannya itu. Budi mengaku tak ada firasat apapun sebelum Theresia menghilang hingga akhirnya ditemukan tewas karena dibunuh Mbah Slamet.
"Enggak ada firasat sama sekali. Bahkan selama 1,5 tahun (sejak korban pergi) juga enggak merasa mimpi atau apa. Sama sekali enggak ada," ujar Budi.
Diketahui sebelumnya, Theresia Dewi dan Okta Ali Abrianto masuk dalam daftar 8 korban Slamet Tohari (47) alias Mbah Slamet yang berhasil diidentifikasi polisi. Jenazah mereka dikubur oleh Mbah Slamet di kebunnya diperkirakan sejak akhir 2021 silam.
Total ada 12 korban yang diduga dibunuh Mbah Slamet dengan cara diracun menggunakan potasium sianida. Mbah Slamet kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolres Banjarnegara. Proses identifikasi terhadap korban lainnya juga masih dilakukan oleh polisi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.