Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isak Tangis Iringi Pemakaman Theresia dan Anaknya, Korban Pembunuhan Mbah Slamet Asal Magelang

Kompas.com - 11/04/2023, 17:36 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Dua korban pembunuhan dukun pengganda uang Tohari alias Mbah Slamet, asal Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, telah dimakamkan di Blok B7 TPU Giriloyo Magelang, Selasa (11/4/2023). Keduanya adalah Theresia Dewi (49) dan Okta Ali Abrianto (33) yang dimakamkan berdampingan.

Jenazah mereka berhasil diindentifikasi oleh Tim DVI Polda Jateng di Polres Banjarnegara, Senin (10/4/2023). 

Baca juga: Diperiksa Polisi, Mbah Slamet Berikan Keterangan Berbelit-belit

Sebelum dimakamkan, jenazah disemayamkan di rumah duka di Dusun Cawang, Desa Bulurejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang. Para keluarga, kerabat dan pelayat berdatangan menyambut dua ambulans yang membawa jenazah pasangan ibu dan anak itu. 

Isak tangis pecah saat jenazah tiba di rumah duka, hingga prosesi pemakaman di pekuburan.

Salah satu kakak Theresia, Budi Irianto (58) mengaku terpukul atas kejadian yang menimpa adik dan keponakannya itu. Budi mengaku tak ada firasat apapun sebelum Theresia menghilang hingga akhirnya ditemukan tewas karena dibunuh Mbah Slamet.

"Enggak ada firasat sama sekali. Bahkan selama 1,5 tahun (sejak korban pergi) juga enggak merasa mimpi atau apa. Sama sekali enggak ada," ujar Budi, usai proses pemakaman di TPU Giriloyo Magelang, Selasa (11/4/2023).

Diketahui sebelumnya, Theresia Dewi dan Okta Ali Abrianto masuk dalam daftar 8 korban Slamet Tohari (47) alias Mbah Slamet yang berhasil diidentifikasi polisi. Jenazah mereka dikubur oleh Mbah Slamet di kebunnya diperkirakan sejak akhir 2021 silam.

Total ada 12 korban yang diduga dibunuh Mbah Slamet dengan cara diracun menggunakan potasium sianida. Mbah Slamet kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolres Banjarnegara. Proses identifikasi terhadap korban lainnya juga masih dilakukan oleh polisi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com