Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Penyadap Karet Tewas Dililit Ular 6 Meter, Terbujur Kaku hingga Diduga Kehabisan Napas

Kompas.com - 09/04/2023, 19:23 WIB
Riska Farasonalia

Editor

Diduga kehabisan nafas

Masih dari laman Sripoku.com, korban tewas diduga karena kehabisan napas, setelah ular melilit korban dari kaki hingga ke dada.

"Belitan pertama dari keterangan saksi, ular itu membelit pada kakinya. Karena takut, warga yang melihat langsung memanggil warga untuk membunuhnya," kata Maruf Tamani, menantu korban.

Setibanya di lokasi, keluarga dan warga setempat langsung memukul ular tersebut menggunakan kayu dan parang.

Upaya itu dilakukan agar ular melepaskan belitannya dari tubuh korban.

Namun, setelah ular itu melepaskan belitannya, korban diketahui sudah meninggal dunia.

"Sebelum meninggal, ular sudah membelit sampai ke dada, kemungkinan kehabisan napas," beber dia.

Baca juga: Ular Piton Sepanjang 4 Meter Muncul di Sawah, Warga Ponorogo Sempat Hentikan Aktivitas Panen Raya

Ular dibunuh warga

Setelah melepaskan lilitannya dari tubuh korban, ular tersebut lalu dibunuh oleh warga.

Hal itu dilakukan lantaran warga takut ular tersebut akan kembali menyerang warga.

Kendati demikian, Kades Sukajaya menegaskan, ular tersebut langsung dikubur setelah dipastikan mati.

"Ular langsung dikubur oleh warga dan tidak dimanfaatkan daging maupun kulitnya," ungkap dia.

Selama ini, menurut dia, belum pernah ada warga yang diserang hewan liar.

Kejadian itu pun baru pertama kali mereka dapati sejak puluhan tahun belakangan.

“Karena memang disini sangat jarang ditemui hewan-hewan liar apalagi ular sanca seperti itu, sehingga kalau pergi ke kebun seorang diri sudah biasa bagi warga sini,” ujar dia.

Jenazah korban dievakuasi

Camat Bayung Lencir M Imron mengatakan, jenazah korban setelah dievakuasi langsung dibawa pulang oleh keluarga untuk dimakamkan.

Ia pun meminta kedepan kepada warga waspada ketika berangkat ke kebun untuk mengantisipasi kejadian itu agar tak terluang.

“Kejadian seperti ini baru pertama di sini. Kami juga terkejut, warga diimbau sementara waktu bila ke kebun jangan sendirian, harus ada yang menemani minimal dua orang,” kata dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor Teuku Muhammad Valdy Arief), Tribunnews.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com