Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Warga Tewas Ditembak Usai Serang Polisi di Ketapang Kalbar, Bermula Perkara Sebidang Tanah

Kompas.com - 08/04/2023, 15:24 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com – AG, seorang warga asal Desa Nanga Tayap, Kecamatan Nanga Tayap, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar), dilaporkan meninggal dunia usai ditembak polisi.

AG ditembak lantaran diduga menyerang anggota polisi dengan menggunakan parang saat melakukan mediasi.

Saat terjadi penyerangan, polisi bernama Briptu Agus Rahmadian sempat melepaskan tembakan peringatan sebanyak dua kali.

Namun, AG membacok tangan kiri Briptu Agus sembari ingin merebut senjatanya.

Kemudian, saat itulah terjadi penembakan yang mengenai pelaku penyerangan.

Baca juga: Serang Polisi Pakai Sajam, Seorang Warga Ketapang Kalbar Tewas Ditembak

Kronologi penembakan

Kepala Polisi Resor Ketapang AKBP Laba Meliala mengatakan, peristiwa penyerangan tersebut terjadi pada Selasa (4/4/2023) sore.

Awalnya, dua orang warga setempat bernama Akiang dan Joko kaget karena ekskavator miliknya yang akan digunakan membersihkan kebun karet sudah tidak berada di tempat yang semestinya.

“Saat dilakukan pencarian, ternyata eksavator itu berada di halaman depan rumah AG. Mereka pun mendatangi AG, namun mendapat perlakukan tidak enak. AG melempar mereka menggunakan besi,” kata Laba melalui keterangan tertulis, Sabtu.

Atas kejadian itu, Akiang selaku pemilik eksavator melapor dan meminta bantuan ke anggota Polsek Nanga Tayap, Bripka Joko, untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

Saat diklarifikasi, AG beralasan eksavator itu miliknya yang telah ditukar dengan sebidang tanah.

“Usai memberikan jawaban tersebut, AG kembali menyerang Bripka Joko menggunakan besi sok dan sebuah pisau cutter, beruntung Bripka Joko bisa menghindar kemudian langsung pergi," ujar dia.

Aksi penyerangan

Lantas, pada Jumat (7/4/2023) sore, anggota Bhabinkamtibmas Polsek Nanga Tayap Briptu Suhendri dan Briptu Agus Rahmadian bersama dengan perwakilan Akiang kembali datang untuk melakukan mediasi di kediaman AG.

Pertemuan berlangsung di teras rumah AG.

Beberapa saat ketika membahas persoalan, AG masuk ke dalam rumah, lalu keluar sambil membawa sebuah parang dan mengejar Briptu Suhendri.

“Melihat rekannya dikejar, Briptu Agus kemudian mengeluarkan tembakan peringatan ke atas sebanyak dua kali,” ucap dia.

Mendengar suara tembakan, AG kemudian berbalik arah dan mengejar Briptu Agus lalu membacok tangan kiri Briptu Agus sembari ingin merebut senjatanya.

“Saat itulah terjadi penembakan yang mengenai pelaku penyerangan," terang Laba.

Baca juga: Buntut Warga Ditembak Polisi Pengaman Perusahaan, Pabrik Sawit Habis Dibakar Massa

Kondisi korban

Dalam peristiwa tersebut, AG meninggal dunia.

Sedangkan Briptu Agus mengalami dua luka sabetan sajam di bagian tangan kiri dan kaki kanan.

Sementara perwakilan Akiang mengalami luka di bagian kaki sebelah kiri.

Setelah kejadian tersebut, pihak kepolisian mendatangi rumah duka keluarga korban penembakan.

"Saya sudah mendatangi rumah duka, kita akan atensi permintaan keluarga terkait adanya kompensasi dari pemilik eksavator mengingat almarhum memiliki tanggungan keluarga, kemudian kasus ini diproses seadil-adilnya agar ke depan tidak terjadi lagi," ungkap dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Pontianak, Hendra Cipta | Editor Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Calon Perseorangan Serahkan Bukti Dukungan untuk Pilkada Pandeglang dan Tangerang

Calon Perseorangan Serahkan Bukti Dukungan untuk Pilkada Pandeglang dan Tangerang

Regional
Cerita Siswa SMA di Ende Tiap Hari Belajar Tanpa Meja

Cerita Siswa SMA di Ende Tiap Hari Belajar Tanpa Meja

Regional
Siswa SMA Tewas Tenggelam di Kolam Renang Wisata TTU, Sempat Minta Direkam

Siswa SMA Tewas Tenggelam di Kolam Renang Wisata TTU, Sempat Minta Direkam

Regional
Duka Korban Bencana Banjir Lahar Dingin di Sumbar: Ibu Saya Tak Bisa Diselamatkan...

Duka Korban Bencana Banjir Lahar Dingin di Sumbar: Ibu Saya Tak Bisa Diselamatkan...

Regional
Korban Banjir Sumbar Terseret Air 72 Km, dari Padang Panjang sampai Padang

Korban Banjir Sumbar Terseret Air 72 Km, dari Padang Panjang sampai Padang

Regional
Dimediasi di Polda Riau, Rektor Unri Berdamai dengan Mahasiswa yang Dilaporkan

Dimediasi di Polda Riau, Rektor Unri Berdamai dengan Mahasiswa yang Dilaporkan

Regional
Dapat Restu Ketum PKB, Gus Yusuf Dipastikan Maju Pilkada Jateng

Dapat Restu Ketum PKB, Gus Yusuf Dipastikan Maju Pilkada Jateng

Regional
Ketahuan Curi Motor, Maling Ini Dihajar Warga Saat Sembunyi di Sawah

Ketahuan Curi Motor, Maling Ini Dihajar Warga Saat Sembunyi di Sawah

Regional
Bunuh Badak dan Jual Culanya, Warga Pandeglang Dituntut 5 Tahun Penjara

Bunuh Badak dan Jual Culanya, Warga Pandeglang Dituntut 5 Tahun Penjara

Regional
Banjir Rob Demak Meninggi Lagi, 4 Akses Jalan di Pedukuhan Terputus

Banjir Rob Demak Meninggi Lagi, 4 Akses Jalan di Pedukuhan Terputus

Regional
Kenang Peran Jenderal Gatot Soebroto, Perjalanan Biksu Thudong 2024 Dimulai dari Semarang

Kenang Peran Jenderal Gatot Soebroto, Perjalanan Biksu Thudong 2024 Dimulai dari Semarang

Regional
Mengintip Teror Pelemparan Batu Argo Muria di Semarang...

Mengintip Teror Pelemparan Batu Argo Muria di Semarang...

Regional
'Traffic Light' Simpang Canguk Magelang Mati, Tidak Ada Polisi, Pengendara Ngeri

"Traffic Light" Simpang Canguk Magelang Mati, Tidak Ada Polisi, Pengendara Ngeri

Regional
Bupati Nunukan Tanggapi Dugaan Pelecehan Pemohon KTP oleh Oknum ASN Disdukcapil

Bupati Nunukan Tanggapi Dugaan Pelecehan Pemohon KTP oleh Oknum ASN Disdukcapil

Regional
Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati dari Jalur Perseorangan Serahkan Syarat Dokumen ke KPU Manggarai Timur NTT

Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati dari Jalur Perseorangan Serahkan Syarat Dokumen ke KPU Manggarai Timur NTT

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com