Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Bupati HST Tinjau Langsung Dampak Banjir di Kecamatan Hantakan dan Pandawan

Kompas.com - 08/04/2023, 14:18 WIB
Siti Sahana Aqesya,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Bupati Hulu Sungai Tengah (HST) Aulia Oktafiandi terjun langsung ke lapangan untuk mengecek dampak banjir di Kecamatan Hantakan dan Pandawan, HST, Kalimantan Selatan (Kalsel), Minggu (19/3/2023).

Peninjauan dimulai dengan melihat kondisi sejumlah jembatan di Desa Bulayak, Kecamatan Hantakan, yang rusak dan hilang terbawa arus deras banjir dari Desa Patikalain.

Aulia tidak sendiri. Dalam kesempatan itu, ia bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Sosial Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (PPKBPPPA), Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Camat Hantakan

Aulia pun memerintahkan Camat Hantakan untuk memperbaiki jembatan darurat sementara. Hal ini dilakukan pihaknya sembari menunggu pembangunan dan pembaharuan jembatan yang akan dibangun oleh Dinas PUPR pada 2023.

Setelah melihat kondisi lapangan, rombongan tersebut turut meninjau kondisi rumah warga Desa Tilahan yang rusak, bahkan hanyut karena terbawa arus banjir. Aulia pun memberikan bantuan berupa sembako, peralatan tidur, dan peralatan masak, kepada warga terdampak.

Ia pun menyerahkan bantuan uang tunai sebesar Rp 2 juta kepada dua keluarga terdampak rumah rusak dan dua keluarga terdampak rumah hanyut.

Kepada Pembakal (Kepala desa) Desa Tilahan, Aulia berpesan agar pengajuan pembangunan rumah layak untuk keempat keluarga tersebut diprioritaskan kepada instansi terkait. Ia juga meminta hal ini dimusyawarahkan dengan warga dan aparat desa.

Bantuan tersebut disambut baik oleh warga penerima manfaat.

Rombongan pun melanjutkan tinjauan ke daerah hilir, tepatnya Desa Masiraan dan Desa Jaranih, kecamatan Pandawan, yang mulai tergenang banjir daerah ini mulai tergenang banjir.

Saat melakukan peninjauan, Aulia juga mengimbau masyarakat setempat untuk tenang, bersabar, dan terus berdoa agar terhindar dari marabahaya. Pasalnya, cuaca ekstrem yang masih berlangsung menyebabkan intensitas hujan cukup tinggi sehingga rentan terjadi banjir.

Ia juga membagikan nasi bungkus kepada warga sekitar. Bantuan ini juga dialirkan ke posko banjir Desa Jaranih untuk dibagikan kepada masyarakat luas.

“Kami juga telah meminta camat dan pembakal untuk mendata warga terdampak agar seluruhnya bisa mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) HST,” ujarnya.

Selain itu, ia juga juga meminta Dinsos PPKBPPPA, Dinas Kesehatan (Dinkes), BPBD HST, an pihak kecamatan, dan pengurus desa untuk selalu memantau kesejahteraan warga terdampak. Ia pun mengimbau aparat keamanan untuk ikut menjaga keamanan rumah warga.

“Semoga (bantuan yang kami berikan) dapat meringankan beban seluruh warga terdampak. Kami harap, seluruh warga terdampak bisa bersabar serta tetap semangat dan sehat dalam menghadapi cobaan ini,” ujarnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Dua Warga Kulon Progo Tewas Usai Pesta Miras Oplosan, Korban Sempat Tak Bisa Melihat

Dua Warga Kulon Progo Tewas Usai Pesta Miras Oplosan, Korban Sempat Tak Bisa Melihat

Regional
Jasad Pria Ditemukan di Perairan Tanah Bumbu, Diduga Penumpang Kapal Feri

Jasad Pria Ditemukan di Perairan Tanah Bumbu, Diduga Penumpang Kapal Feri

Regional
Sejarah Pendopo Si Panji Banyumas, Pernah Dipindahkan Tanpa Melewati Sungai Serayu

Sejarah Pendopo Si Panji Banyumas, Pernah Dipindahkan Tanpa Melewati Sungai Serayu

Regional
Kisah Pilu Gadis 15 Tahun di Kendari Disekap dan Dianiaya Selama 24 Hari, Awalnya Ditolong Pelaku dan Ibunya

Kisah Pilu Gadis 15 Tahun di Kendari Disekap dan Dianiaya Selama 24 Hari, Awalnya Ditolong Pelaku dan Ibunya

Regional
Babel Mulai Diselimuti Kabut Asap, Ada Gambut Terbakar dan Kiriman dari Sumsel

Babel Mulai Diselimuti Kabut Asap, Ada Gambut Terbakar dan Kiriman dari Sumsel

Regional
Ragam Hias Papua: Ciri Khas dan Motif

Ragam Hias Papua: Ciri Khas dan Motif

Regional
Kasus Kredit Fiktif Rp 61 Miliar, Eks Pejabat Bank Banten Divonis 3 Tahun Penjara

Kasus Kredit Fiktif Rp 61 Miliar, Eks Pejabat Bank Banten Divonis 3 Tahun Penjara

Regional
Peringatan! Tarif Hotel Naik Maksimal 3 Kali Lipat saat MotoGP Mandalika

Peringatan! Tarif Hotel Naik Maksimal 3 Kali Lipat saat MotoGP Mandalika

Regional
Cak Imin Ingin Kalahkan PDI-P di Jateng, Bambang Pacul Khawatir PKB 'Nyerah' Saat Kena Serangan Balik

Cak Imin Ingin Kalahkan PDI-P di Jateng, Bambang Pacul Khawatir PKB "Nyerah" Saat Kena Serangan Balik

Regional
Pantai Binangun di Rembang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Pantai Binangun di Rembang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Kepanikan Saat RSUD Karel Sadsuitubun Maluku Tenggara Terbakar, Pasien Dievakuasi

Kepanikan Saat RSUD Karel Sadsuitubun Maluku Tenggara Terbakar, Pasien Dievakuasi

Regional
Pencarian Turis China yang Hilang di Pink Beach Labuan Bajo Terkendala Arus Deras

Pencarian Turis China yang Hilang di Pink Beach Labuan Bajo Terkendala Arus Deras

Regional
2 Hari Pencarian, Wisatawan China yang Hilang di Pink Beach Labuan Bajo Belum Ditemukan

2 Hari Pencarian, Wisatawan China yang Hilang di Pink Beach Labuan Bajo Belum Ditemukan

Regional
Kota Semarang Semakin Panas, Goreng Telur Bisa Tanpa Kompor

Kota Semarang Semakin Panas, Goreng Telur Bisa Tanpa Kompor

Regional
Cerita Siswa di Madiun Dihukum Lari Keliling Lapangan hingga Telapak Kakinya Melepuh

Cerita Siswa di Madiun Dihukum Lari Keliling Lapangan hingga Telapak Kakinya Melepuh

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com