LAMPUNG, KOMPAS.com - Pasutri asal Kabupaten Pesawaran, Lampung yang menjadi korban dukun Tohari alias Mbah Slamet (45) sempat pergi-pulang sebanyak tiga kali untuk menjalani ritual penggandaan uang.
Pasangan Irsad (44) dan Wahyu Tri Ningsih (41) warga Desa Tanjung Rejo itu terakhir terlihat pada September 2021 lalu.
Kepala Bidang Humas Polda Lampung Komisaris Besar (Kombes) Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, dari hasil penelusuran diketahui pasutri itu tiga kali menemui pelaku.
"Kali ketiga, pasutri korban ini tidak bisa dihubungi lagi oleh keluarga mereka," kata Pandra saat dihubungi, Jumat (7/4/2023).
Baca juga: Hasil Pemeriksaan DVI, Jasad Korban Mbah Slamet Asal Lampung Dipastikan Irsad dan Istri
Menurut Pandra, awal korban Irsad mengetahui keberadaan dan informasi bahwa Tohari bisa menggandakan uang terjadi pada medio April 2021.
Saat itu, korban Irsad mendapat informasi tentang pelaku dari orang bernama Kijo.
Ketika itu, Irsad bersama sahabatnya, Suheri (diduga korban) warga Desa Kalirejo menemui orang bernama Kijo itu di Kecamatan Seputih Raman, Kabupaten Lampung Tengah.
"Orang bernama Kijo ini mengatakan bahwa ada padepokan di Tulung Agung, Jawa Tengah yang bisa menggandakan uang," kata Pandra.
Baca juga: Korban Pembunuhan Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang Belum Bertambah, Kapolres: Masih 12
Tergiur dengan hal itu, di bulan yang sama korban Irsad dan Wahyu Tri Ningsih (istri) bersama Suheri dan Riani (istri) serta Kijo berangkat ke Banjarnegara.
"Mereka berangkat ke Jawa Tengah untuk menemui pelaku dengan tujuan menggandakan uang," kata Pandra.
Setelah berada di lokasi selama tiga pekan, para korban dan Kijo ini kembali ke Lampung.
Para korban kembali ke Banjarnegara menemui Tohari pada akhir Juni 2021 dan September 2021.
"Pelaku sempat mengatakan para korban harus kembali lantaran ritual tidak berhasil," kata Pandra.
Diketahui, sebanyak 12 orang menjadi korban pembunuhan Tohari alias Mbah Slamet (45), dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah.
Jasad korban ditemukan terkubur di kebun milik tersangka di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, yang berjarak sekitar dua kilometer dari rumahnya.
Dua orang korban yang diingat oleh Mbah Slamet yakni pasutri asal Lampung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.