KOMPAS.com - Empat warga Kabupaten Pesawaran, Lampung menjadi korban pembunuhan dukun pengganda uang asal Banjaranegara, Tohari (45) alias Mbah Slamet.
Empat korban tersebut adalah pasangan pasutri yakni Irsad (44) dan istrinya, Wahyu Tri Ningsih (41) serta Suheri dan istrinya, Riani.
Kapolres Pesawaran AKBP Pratomo Widodo mengatakan korban Irsad dan Suheri dikenalkan ke Mbah Slamet oleh seseorang yang bernama Kijo.
Kijo tercatat sebagai warga Lampung Tengah. Kepada Irsad dan Suheri, pada pertengahan tahun 2021, Kijo mengatakan Mbah Slamet bisa menggandakan uang.
Baca juga: Sebelum Tewas, Suami Istri Asal Lampung, Korban Dukun Pengganda Uang, Video Call dari Rumah Pelaku
Ia pun mengajak keduanya pergi ke padepokan milik Mbah Slamet di Tulungagung, Jawa Timur.
"Mereka kemudian diajak pergi ke padepokan dukun Slamet itu di Tulung Agung," kata Pratomo saat dihubungi, Kamis (6/4/2023) pagi.
Pada Agustus 2021, Irsad dan Suheri berangkat ke Jawa dengan membawa istrinya masing-masing.
Belakangan diketahui Irsyad pamit ke keluarga untuk mengajar membuat bordir. Sementara Suheri yang bekerja sebagai pemborong, pamit ke keluarga untuk membangun proyek rumah di Tulungagung.
Pratomo mengatakan kedua pasutri tersebut sempat menghubungi keluarga mereka.
Baca juga: Cerita Rani, Tahu Orang Tuannya Dibunuh Mbah Slamet dari TikTok: Ayah Pamit Bekerja
Suheri menelepon putrinya pada 8 September 2021. Sedangkan Irsad menelepon keluarganya pada 12 September 2021.
"Usai menelepon keluarga mereka, nomor telepon mereka tidak bisa dihubungi sama sekali," kata Pratomo
Dia menambahkan, akan memeriksa orang bernama Kijo itu untuk mengetahui keterlibatannya.
Sementara itu Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi membeberkan, hingga kini sudah ada 12 jenazah korban Mbah Slamet ditemukan.
Semua korban terkubur di kebun milik tersangka di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara.
Motif Mbah Slamet membunuh korbannya karena kesal ditagih hasil penggandaan uang.
Tersangka lalu merencanakan pembunuhan dengan mengajak korban-korban melakukan ritual.
Mbah Slamet kemudian memberikan racun potas dicampur air yang diminumkan ke korban hingga tewas.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Tri Purna Jaya | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.