Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Gagalkan Peredaran 1 Kuintal Bahan Petasan di Kota Magelang, Pelaku Buron

Kompas.com - 31/03/2023, 10:53 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Peredaran bahan baku petasan sebanyak 1 kuintal berhasil digagalkan oleh aparat Polres Magelang Kota, di Kampung Dumpoh, Kelurahan Potrobangsan, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang, Jawa Tengah.

Bahan baku berbentuk serbuk itu diketahui milik GDW (41), warga setempat yang saat ini masih dalam pencarian polisi alias buron.

Kapolres Magelang Kota, AKBP Yolanda Evalyn Sebayang menerangkan, kasus ini terungkap berdasarkan laporan masyarakat bahwa di rumah GDW menjadi tempat menyimpan bahan petasan dan menjualnya.

Baca juga: Lagi, Polisi Gagalkan Pengiriman 400.000 Petasan Asal Indramayu, Hendak Dikirim ke Cirebon

Tim Resmob Polres Magelang Kota lantas menyelidiki rumah GDW hingga akhirnya menggerebegnya, Kamis (30/3/2023) pukul 00.30 WIB.

Saat itu, polisi tidak mendapati GDW, tapi seorang perempuan yang mengaku teman dekat GDW berinisial S (26), warga Kelurahan Magersari, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang.

"Saat itu, GDW tidak ada di rumah. Kemudian kami menanyakan bahan peledak yang diracik atau dibuat dan dijual oleh GDW. Kemudian S menunjukkan bahan peledak jenis mercon yang sudah jadi maupun bahan pembuatan bahan peledak tersebut," kata Yolanda, Jumat (31/3/2023).

Hasil pemeriksaan, lanjutnya, ternyata S juga turut menyimpan, menguasai serta membantu GDW meracik bahan peledak itu menjadi petasan siap jual. Bahan petasan itu antara lain potassium, belerang, dan brom.

"Selanjutnya S beserta barang bukti dibawa ke Polres Magelang Kota, sedangkan GDW masuk Daftar Pencarian Orang (DPO)," tandas Yolanda.

Adapun barang bukti sekitar 1 kuintal bahan peledak yang diamankan polisi meliputi bahan peledak jenis mercon yang sudah jadi seberat 17 kilogram, bahan peledak yang belum jadi (potassium, belerang) seberat 63 kilogram, mercon yang sudah diisi obat (siap ledak) berbagai jenis ukuran sebanyak 399 dan selongsong mercon yang belum diisi sebanyak 62 buah.

"Kami juga amankan 650 lembar sumbu mercon, kertas gunting, timbangan dan berbagai alat untuk membuat mercon atau petasan ini," ungkap Yolanda.

Sementara itu, tersangka S mengaku sudah "berbisnis" petasan setiap menjelang Lebaran sejak 3 tahun lalu bersama GDW. Bahkan, 2 bulan sebelum masuk bulan puasa dia sudah mulai meracik bahan-bahan berbahaya itu.

Pada 2022, dia mampu menjual hampir 1.000 buah petasan. "Saya hanya bantu saja, asalnya (bahan-bahan) tidak tahu. Kalau jualnya di sekitar saja, harganya paling kecil Rp 2.000, Rp 5.000 sampai yang besar itu Rp 10.000," ujar S.

Baca juga: Racik Petasan Belajar dari YouTube, 2 Pemuda di Grobogan Diringkus Polisi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tim Penjinak Bom Brimob Sterilisasi Bandara dan Hotel Jelang Pentahbisan Uskup Agung Kupang

Tim Penjinak Bom Brimob Sterilisasi Bandara dan Hotel Jelang Pentahbisan Uskup Agung Kupang

Regional
Kejari Jayapura Eksekusi 4 Pelanggar Pemilu

Kejari Jayapura Eksekusi 4 Pelanggar Pemilu

Regional
Kekerasan Seksual Anak di Brebes Meningkat Setiap Tahun, Januari-April 2024 Tercatat 15 Kasus

Kekerasan Seksual Anak di Brebes Meningkat Setiap Tahun, Januari-April 2024 Tercatat 15 Kasus

Regional
Mayat Pria Tanpa Identitas yang Ditemukan di Hutan Kateri Dikenali Keluarga

Mayat Pria Tanpa Identitas yang Ditemukan di Hutan Kateri Dikenali Keluarga

Regional
Jadi Penyusun Ulang Buku “Resep Makanan Baduta dan Ibu Hamil”, Mba Ita: Komitmen untuk Tangani Stunting

Jadi Penyusun Ulang Buku “Resep Makanan Baduta dan Ibu Hamil”, Mba Ita: Komitmen untuk Tangani Stunting

Regional
Seorang Warga Sikka Dianiaya 3 Pria hingga Babak Belur, Satu Pelaku Berstatus ASN

Seorang Warga Sikka Dianiaya 3 Pria hingga Babak Belur, Satu Pelaku Berstatus ASN

Regional
Usai Penarikan Pencalonan, Caleg PDI-P Terpilih di Salatiga Resmi Diubah

Usai Penarikan Pencalonan, Caleg PDI-P Terpilih di Salatiga Resmi Diubah

Regional
Diisukan Maju Pilkada Papua, Irjen Fakhiri: Saya Masih Kapolda

Diisukan Maju Pilkada Papua, Irjen Fakhiri: Saya Masih Kapolda

Regional
'Long Weekend', Daop 5 Purwokerto Tambah Rangkaian Kereta Tujuan Jakarta, Apa Saja?

"Long Weekend", Daop 5 Purwokerto Tambah Rangkaian Kereta Tujuan Jakarta, Apa Saja?

Regional
Pembuat Video Asusila di Pemandian Air Panas Maluku Tengah Ditangkap

Pembuat Video Asusila di Pemandian Air Panas Maluku Tengah Ditangkap

Regional
Lakukan Hubungan Sesama Jenis, Motif Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Terungkap

Lakukan Hubungan Sesama Jenis, Motif Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Terungkap

Regional
Jadi Tersangka Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Diperiksa Pekan Depan

Jadi Tersangka Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Diperiksa Pekan Depan

Regional
Marliah Tiba-tiba Jadi Warga Negara Malaysia, Kok Bisa?

Marliah Tiba-tiba Jadi Warga Negara Malaysia, Kok Bisa?

Regional
Terpeleset Tumpahan Oli, Mahasiswa Tewas Terlindas Truk di Kalibanteng Semarang

Terpeleset Tumpahan Oli, Mahasiswa Tewas Terlindas Truk di Kalibanteng Semarang

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com