SOLO, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo atau FX Rudy menilai olahraga seperti sepak bola tidak bisa dipisahkan dari politik.
Hal ini bertolak belakang dengan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta agar tak mencampuradukkan urusan olahraga dan politik, pada Selasa (28/3/2023) lalu. Hal tersebut disampaikan Jokowi sebelum pembatalan Tuan Rumah Piala Dunia U-20 di Indonesia oleh FIFA.
Baca juga: Sepakat dengan Dubes Palestina, Jokowi: Jangan Campur Adukkan Urusan Olahraga dengan Politik
FX Rudy beranggapan, bahwa Presiden Jokowi tidak mengetahui keikutsertaan Timnas Israel saat Indonesia terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 oleh FIFA. Selain itu, dia menilai Jokowi tidak memahami soal konstitusi dan adanya misi bersatunya Indonesia dengan olahraga sepakbola.
"Yang namanya kepala negara kan punya hak politik. Jangan dicampur aduk dengan olahraga, enggak bisa. Bung Karno mempersatukan bangsa Indonesia itu dengan sepak bola politik," kata Rudy saat ditemui di Puncangsawit, Jebres, Kamis (30/3/2023), malam.
Ia menjelaskan bahwa Presiden Pertama Indonesia Soekarno menyatukan Indonesia, dengan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) I yang digelar di Kota Solo pada 1948. Kegiatan PON I itu dilaksanakan pada tanggal 9 September-12 September 1948 yang dibuka langsung oleh Presiden Soekarno.
Ditarik dari sisi sejarah, pelaksanaan PON di Solo ini juga membawa misi untuk membawa persatuan dan kesatuan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Selain itu juga membawa misi pembuktian ke dunia bahwa bangsa Indonesia yang dalam keadaan terjepit akibat Perjanjian Renville, tetap mampu mengadakan event olahraga dengan skala nasional.
"Ada tujuannya Bung Karno menyatukan bangsa Indonesia dan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama 1948 di Kota Solo. Itu,politik. Politik adalah tujuan partai politik adalah alat perjuangan untuk meraih sebuah kekuasaan untuk kesejahteraan rakyat," tegas Rudy.
Baca juga: Tak Menolak Timnas Israel di Piala Dunia U-20, Gibran: Saya Itu Memposisikan Diri sebagai Tuan Rumah
Rudy menggarisbawahi dirinya dan PDI-P tidak menolak Piala Dunia U-20 di Indonesia, tapi menolak Timnas Isreal, bermain di Indonesia.
"Sebetulnya kita tidak ingin mencari kesalahan siapa pun. Namun yang perlu saya sampaikan biar semua juga paham bahwa PDI Perjuangan itu tidak menolak Piala Dunianya ya. Kita menyampaikan kepada FIFA supaya berlaku adil," jelasnya.
"Dan PDI Perjuangan tetap berpegang pada konstitusi bahwa pembukaan Undang-Undang Dasar bahwa penjajahan di atas dunia ini harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.