Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Minta Pasar Takjil di Malang Tak Ganggu Pengguna Jalan

Kompas.com - 26/03/2023, 15:05 WIB
Nugraha Perdana,
Krisiandi

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Memasuki bulan Ramadhan, Pasar Takjil bertebaran di sejumlah wilayah Kota Malang. Sebagian bahkan meluber hingga pinggir jalan.

Kondisi tersebut kerap berdampak terhadap lalu lintas yang padat, seperti terjadi di Jalan Soekarno Hatta dan Jalan Muharto.

Karena penjaja takjil meluber hingga pinggir jalan membuat jalan yang dilalui pengendara menyempit.

Meski begitu, Wali Kota Malang Sutiaji tetap membolehkan para warga yang ingin menjual aneka ragam takjil.

Baca juga: Warga Semarang Akan Diberi Hukuman Bersih-bersih jika Masih Membagikan Takjil di Jalan Raya

Namun, ia menegaskan, pedagang dan pembeli untuk tidak mengganggu pengguna jalan lain.

"Intinya silakan, asalkan tidak mengganggu pengendara atau pengguna jalan yang lain. Sepanjang itu bisa, jangan sampai mengganggu," kata Sutiaji pada Minggu (26/3/2023).

Kepala Dinas Koperasi, Industri dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi mengatakan, pihaknya tidak pernah mengeluarkan rekomendasi keberadaan pasar takjil yang berada di badan atau pinggir jalan. Hal itu bertujuan supaya tidak mengganggu lalu lintas.

"Kami tidak pernah merekomendasikan untuk berjualan di pinggir jalan atau badan jalan. Tidak pernah kami mengeluarkan rekomendasi itu," katanya.

Diskopindag Kota Malang juga terus rutin melakukan pemantauan di tempat-tempat yang menjadi langganan Pasar Takjil selama bulan ramadhan.

Pihaknya berkoordinasi dengan TNI/ Polri, Satpol PP dan Dinas Perhubungan untuk melakukan pemantauan ketertiban.

Baca juga: Chef Arnold hingga Tretan Muslim Bagikan 1.000 Takjil di Kampung Semarak Ramadhan Solo

"Harapan kami jangan sampai mengganggu lalu lintas dan jangan di badan jalan," katanya.

Pihaknya, kata Eko, sebenarnya sudah memiliki rencana untuk memfasilitasi lokasi khusus Pasar Takjil di Kota Malang.

Namun, hal itu belum bisa terealisasi karena banyaknya pedagang di setiap wilayah.

"Rencana ada, tapi apa mereka mau. Kita masih upayakan cari tempat dulu. Kan pedagang ini banyak ya. Kita lokalisir dulu, kita memang ada rencana ke sana," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com