MALANG, KOMPAS.com - Memasuki bulan Ramadhan, Pasar Takjil bertebaran di sejumlah wilayah Kota Malang. Sebagian bahkan meluber hingga pinggir jalan.
Kondisi tersebut kerap berdampak terhadap lalu lintas yang padat, seperti terjadi di Jalan Soekarno Hatta dan Jalan Muharto.
Karena penjaja takjil meluber hingga pinggir jalan membuat jalan yang dilalui pengendara menyempit.
Meski begitu, Wali Kota Malang Sutiaji tetap membolehkan para warga yang ingin menjual aneka ragam takjil.
Baca juga: Warga Semarang Akan Diberi Hukuman Bersih-bersih jika Masih Membagikan Takjil di Jalan Raya
Namun, ia menegaskan, pedagang dan pembeli untuk tidak mengganggu pengguna jalan lain.
"Intinya silakan, asalkan tidak mengganggu pengendara atau pengguna jalan yang lain. Sepanjang itu bisa, jangan sampai mengganggu," kata Sutiaji pada Minggu (26/3/2023).
Kepala Dinas Koperasi, Industri dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi mengatakan, pihaknya tidak pernah mengeluarkan rekomendasi keberadaan pasar takjil yang berada di badan atau pinggir jalan. Hal itu bertujuan supaya tidak mengganggu lalu lintas.
"Kami tidak pernah merekomendasikan untuk berjualan di pinggir jalan atau badan jalan. Tidak pernah kami mengeluarkan rekomendasi itu," katanya.
Diskopindag Kota Malang juga terus rutin melakukan pemantauan di tempat-tempat yang menjadi langganan Pasar Takjil selama bulan ramadhan.
Pihaknya berkoordinasi dengan TNI/ Polri, Satpol PP dan Dinas Perhubungan untuk melakukan pemantauan ketertiban.
Baca juga: Chef Arnold hingga Tretan Muslim Bagikan 1.000 Takjil di Kampung Semarak Ramadhan Solo
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.