Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Jateng Usulkan Presiden Ke-2 Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

Kompas.com - 16/03/2023, 14:23 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

KARANGANYAR, KOMPAS.com - Partai Golkar Jawa Tengah mengusulkan presiden ke-2 RI, Soeharto, menjadi pahlawan nasional ke pemerintah pusat.

Menurut pengurus partai berlambang pohon beringin itu, jenderal bintang 5 tersebut layak diberikan gelar pahlawan.

Sekretaris DPD I Golkar Jateng, Juliyatmono mengatakan, presiden yang dijuluki Bapak Pembangunan tersebut bisa menempatkan dirinya sebagai negarawan.

Baca juga: Saat Soeharto Ancam Pakai Supersemar Gilas Demo Mahasiswa...

"Pak Harto layak diberikan gelar pahlawan, beliau negarawan sejati, pada saat masyarakat sudah tidak menghendaki, ia menyatakan mundur dari jabatannya sebagai presiden," kata Juliyatmono kepada TribunSolo.com, Kamis (16/3/2022).

Juliyatmono yang juga Bupati Karanganyar ini berujar, Soeharto dianggap sudah membangun organisasi yang sangat kuat.

Selain itu, organisasi yang dibentuk pria dengan pangkat Jenderal Besar tersebut untuk kepentingan bangsa.

"Kami terus menyuarakan usulan itu, dan tahun ini, kami ajukan ke Kemensos," ucap Juliyatmono.

Sebagai informasi, Yayasan Keluarga Besar Soeharto (KBS) mengaku senang atas usulan pemberian gelar pahlawan nasional itu.

Ketua Yayasan KBS, Kiswadi Agus menyatakan, pihaknya sudah berulang kali menggelar seminar mengenai presiden kedua itu.

Baca juga: Daftar Pemeran Presiden Soeharto di Film, G30S sampai Supersemar

Mereka mengupas berbagai sisi perjuangan mantan Ketua Presidium Kabinet Ampera I itu, sehingga menurut mereka layak jika diganjar dengan penghargaan berupa titel pahlawan.

"Sejak tahun 2009 Yayasan KBS sudah mengajukan sosok Soeharto menjadi Pahlawan Nasional," ucap Kiswadi Agus.

Agus menjelaskan, segala persyaratan pengusulan gelar sudah mereka ajukan sejak 2009, termasuk ke Kementerian Sosial.

"Yayasan kami sudah memenuhi persyaratan tersebut, namun sampai saat ini belum ada kejelasan lagi," kata Kiswadi.

Baca juga: Sejarah Kelahiran Kostrad yang Hari Ini Berusia 62 Tahun, Soeharto Jadi Panglima Pertama

Dia menilai, tidak ada alasan bagi pemerintah untuk berhenti mengurus gelar pahlawan bagi presiden yang wafat pada 27 Januari 2008 tersebut.

"Bagaimanapun perannya saat masih menjabat sebagai prajurit TNI hingga akhirnya terpilih sebagai presiden republik Indonesia ini sangatlah besar," ujar Kiswadi.

"Namanya disegani di dunia internasional bahkan membawa Indonesia berswasembada pangan. Jasanya juga besar untuk Indonesia di bidang pembangunan," imbuhnya.

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Golkar Jateng Usul Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Juliyatmono : Beliau Negarawan Sejati

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Klarifikasi Kepsek Soal Guru di Pamekasan Dimutasi Akibat Tolak Aturan Toilet Sekolah Berbayar

Klarifikasi Kepsek Soal Guru di Pamekasan Dimutasi Akibat Tolak Aturan Toilet Sekolah Berbayar

Regional
Jeritan Istri di Pekanbaru, Bayinya Tak Lagi Bernapas karena Dibunuh Suami...

Jeritan Istri di Pekanbaru, Bayinya Tak Lagi Bernapas karena Dibunuh Suami...

Regional
Alami Stroke di Tahanan, Mantan Walkot Lhokseumawe Dilarikan ke RS

Alami Stroke di Tahanan, Mantan Walkot Lhokseumawe Dilarikan ke RS

Regional
Pupuk Iskandar Muda Ekspor 8.000 Ton Urea ke Filipina

Pupuk Iskandar Muda Ekspor 8.000 Ton Urea ke Filipina

Regional
Kaesang Pangarep Resmi Gabung PSI, KTA Langsung Diserahkan Giring

Kaesang Pangarep Resmi Gabung PSI, KTA Langsung Diserahkan Giring

Regional
Wayang Orang Ngesti Pandowo, Riwayatmu Kini

Wayang Orang Ngesti Pandowo, Riwayatmu Kini

Regional
Jenazah Ajudan Kapolda Kaltara Diotopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang

Jenazah Ajudan Kapolda Kaltara Diotopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang

Regional
Diselimuti Kabut Asap, 3 Penerbangan di Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru 'Delay'

Diselimuti Kabut Asap, 3 Penerbangan di Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru "Delay"

Regional
Bertindak di Luar SOP Saat Eksekusi Lahan Sawit, Bripka ZK Diperiksa Propam Polda Lampung

Bertindak di Luar SOP Saat Eksekusi Lahan Sawit, Bripka ZK Diperiksa Propam Polda Lampung

Regional
Kasus Anak Ketua DPRD Ambon Aniaya Remaja hingga Tewas Segera Disidangkan

Kasus Anak Ketua DPRD Ambon Aniaya Remaja hingga Tewas Segera Disidangkan

Regional
Video Perundungan Siswa SMP Dipukuli Kakak Kelasnya Viral di Media Sosial

Video Perundungan Siswa SMP Dipukuli Kakak Kelasnya Viral di Media Sosial

Regional
Isu Kaesang Pangarep Bergabung ke PSI: Dikabarkan Hari Ini Terima KTA

Isu Kaesang Pangarep Bergabung ke PSI: Dikabarkan Hari Ini Terima KTA

Regional
Usut Penyebab Meninggalnya Ajudan Kapolda Kaltara, Polisi Lakukan Penyelidikan Mendalam

Usut Penyebab Meninggalnya Ajudan Kapolda Kaltara, Polisi Lakukan Penyelidikan Mendalam

Regional
Kasus Penganiayaan 4 Remaja di NTT, Polisi Tangkap 4 Pelaku

Kasus Penganiayaan 4 Remaja di NTT, Polisi Tangkap 4 Pelaku

Regional
7 Orang yang Ditangkap Saat Ricuh Eksekusi Lahan Sawit di Lampung Dipulangkan

7 Orang yang Ditangkap Saat Ricuh Eksekusi Lahan Sawit di Lampung Dipulangkan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com