NATUNA, KOMPAS.com-Sedikitnya 835 warga Kecamatan Serasan dan Serasan Timur, Kabupaten Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau, memilih untuk mengungsi keluar pulau setelah tempat tinggalnya dilanda longsor.
Mereka pindah sementara ke pulau lain dalam Kabupaten Kepulauan Natuna dan Kalimantan Barat.
Ketua Himpunan Keluarga Serasan (HKS) Kabupaten Natuna, Buchari mengatakan, perginya korban terdampak semata-mata hanya untuk menghilangkan trauma dan mempersiapkan diri untuk menyambut Ramadhan.
"Sebagian korban terdampak memutuskan untuk memilih memulihkan masa trauma di luar pulau Serasan dan sekaligus menyambut bulan suci Ramadhan bersama anak dan cucu serta keluarganya yang berada di sekitar Pulau Serasan," kata Buchari kepada Kompas.com melalui telepon, Selasa (14/3/2023).
Baca juga: Kisah Getir Longsor Natuna, Mila Selamat Usai Terpental, tapi 4 Anak dan Ayahnya Hilang
Menurutnya, sebagian warga Serasan mengungsi ke Kalimantan Barat untuk berobat.
"Kalau ke Kalbar, selain mengunjungi sanak keluarga, ada juga yang pergi berobat, karena mereka lebih sering dan lebih dekat ke Kalbar," terang Buchari.
Sedangkan sekitar 600 warga terdampak longsor mengungsi ke Pulau Bunguran atau Pulau Ranai yang merupakan Ibu Kota Kabupaten Natuna.
Selain itu, ada pula yang mengungsi ke Pulau Tarempak Anambas, Pulau Midai, Pulau Subi 54 orang, Pulau Tige dan Kota Tanjungpinang.
"Data ini berdasarkan dari hasil pendataan HKS yang tersebar di Kepri," terang Buchari.
Buchari juga mengingatkan korban yang terdampak saat ini berada di luar Serasan tapi belum terdata, untuk segera menginformasikan keberadaannya ke pengurus HKS yang di daerah tempat korban menetap.
Baca juga: Tambah 2, Korban Meninggal Longsor Natuna Jadi 48 Orang
Hal ini agar seluruh hak yang wajib diterima korban tidak terjadi kekeliruan.
"Karena data-data tersebut akan kami serahkan ke Lurah hingga ke Camat dan terakhir ke intansi BPBD, agar tahu kalau keberadaan korban terdampak tersebut sedang berada di rumah sanak keluarganya," sebut Buchari.
Sebelumnya diberitakan, sebagai bentuk upaya mengurangi dampak risiko bencana tanah longsor, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendukung upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna yang akan merelokasi rumah-rumah yang tinggal sekitar kawasan terdampak longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri).
Menurut Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Pemerintah Kabupaten Natuna telah menyiapkan lahan yang akan menjadi lokasi relokasi.
BNPB, kata dia, akan melakukan koordinasi dengan beberapa kementerian dan lembaga seperti PUPR terkait pembangunannya.
"Tanahnya sudah ada, kami sedang proses koordinasi nanti dengan Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat),” terang Suharyanto.
Baca juga: Pelni Group Kirim Bantuan untuk Korban Longsor di Natuna, Ada Kasur Lipat hingga Jas Hujan
Lebih lanjut, Suharyanto memastikan bahwa proses pembangunan rumah relokasi warga terdampak tanah longsor Natuna akan dikerjakan sepenuhnya oleh Kementerian PUPR dengan anggaran BNPB.
Program relokasi ini akan dilakukan setelah memasuki masa rehabilitasi dan rekonstruksi.
“Biasanya kalau terjadi bencana di tempat lain, untuk relokasi yang membangun rumah ini dilakukan PUPR tentu saja bekerja sama dengan BNPB terkait penganggaran,” kata Suharyanto.
Guna mempercepat proses relokasi tersebut, Kepala BNPB meminta kepada Pemkab Natuna untuk melakukan pendataan.
Apabila telah memasuki masa rehabilitasi dan rekonstruksi, proses pembangunan dapat segera dimulai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.