Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Kepala Sekolah di Bengkulu Lapor Polisi, Ijazah S2 Ditahan Sekolah Saat Mundur dari Jabatan

Kompas.com - 11/03/2023, 11:52 WIB
Rachmawati

Editor

Selain itu diminta juga untuk mengembalikan uang yang diterima dari Pelapor senilai Rp 18 juta sebelumnya.

Dengan didampingi Penasehat Hukum (PH), pada Kamis (9/3/2023) pelapor mendatangi Mapolresta Bengkulu untuk membuat laporan prihal penahanan ijazah yang dialaminya.

"Jadi kedatangan klien kami hari ini adalah untuk melaporkan sekolah tempat ia bekerja sebelumnya, atas penggelapan ijazah dan penggelapan uang yang diterima oleh sekolah," ungkap Penasehat Hukum Lena, Satria Budi Pramana, Kamis (9/3/2023).

Baca juga: Kepala Sekolah Usia 52 Tahun di Bengkulu Perkosa Siswi SMP di Ruang Kerja, Mengaku Pacaran

"Tapi sampai sekarang, kami sudah bersurat, sudah berkoordinasi, termasuk sudah lapor Kemenag Kota Bengkulu, tapi pihak sekolah tetap tidak mengindahkan," kata Satria.

Karena tidak ada tindakan dari pihak sekolah untuk mengembalikan ijazah dan uang pelapor, maka hari ini pelapor datang bersama PH untuk melapor ke Polresta Bengkulu.

Atas dugaan penggelapan ijazah dan juga penggelapan uang milik pelapor.

Sementara itu diketahui pelapor sendiri sudah bekerja di sekolah tersebut sejak tahun 2016 lalu.

Selanjutnya di tahun 2019, dirinya diangkat menjadi Kepala Sekolah dan akhirnya pada tahun 2021 dirinya mengundurkan diri dari sekolah tersebut.

Artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul Alasan Mantan Kepsek di Bengkulu Keluar Dari Sekolah, Kini Lapor Polisi Gegara Ijazahnya Ditahan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com