KOMPAS.com - Fori Handika Erwanto (26), salah seorang perawat di RSPP Prabumulih beberapa waktu lalu dikabarkan hilang.
Dari hasil penyelidikan polisi, Fori bukan korban kejahatan seperti yang diperbincangkan publik.
Fori mengungkapkan ada masalah pribadi yang dihadapinya sehingga dia terkesan menghilangkan jejaknya.
Seperti diketahui, warga Desa Benuang Kampung 1, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Pali, Sumsel ini tiba-tiba hilang pada Jumat 24 Februari 2023.
Baca juga: Pembebasan Lahan Tol Indralaya-Prabumulih Sudah 96 Persen, Ditargetkan Bisa Dilintasi Saat Lebaran
Kasus hilangnya Fori sempat menjadi viral dan menjadi perhatian publik.
"Saya meminta maaf kepada masyarakat Sumsel, terkhusus Muara Enim Desa Benuang dan kedua orang tua saya, karena saya telah mengambil keputusan yang salah dalam hidup saya," demikian diungkapkan Fori saat press release di Mapolres Muara Enim Polda Sumsel, Jumat (10/3/2023).
Menurut Fori Handika, dari awal tak ada niatnya untuk menghilang atau menghilangkan jejak.
Dia mengatakan ada masalah pribadi yang tengah dihadapinya. Namun Fori tak dapat mengungkapkannya di hadapan publik.
"Sekali lagi saya meminta maaf kepada masyarakat Indonesia dan orang-orang yang mendoakan saya. Dan kepada Polres Muara Enim juga saya ucapkan terimakasih," ujarnya.
Baca juga: Tukang Ojek di Prabumulih Sebut Siap Dihukum Mati Usai Tusuk Rekannya hingga Tewas, Ini Pengakuannya
Sementara itu Kapolres Muara Enim AKBP Andi Supriadi mengatakan, setelah Fori Handika dinyatakan hilang, Polres Muara Enim langsung melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan sejumlah alat bukti.
Setelah dilakukan penyelidikan mendalam dan komunikasi dengan pihak keluarga terutama dengan kakak Fori, akhirnya diketahui jika Fori bukanlah korban kejahatan dan berada di suatu tempat.
"Melalui jejak digital saudara Fori, kita sudah tau yang bersangkutan ini bukan korban kejahatan melainkan ada motif tersendiri," kata AKBP Andi Supriadi.
"Setelah kita lacak melalui alat komunikasi, akhirnya keberadaannya diketahui," kata kapolres.
Kemudian anggota polres langsung melakukan penjemputan di salah satu tempat.
"Namun ketika akan dijemput hanya berselang sekitar satu jam, Fori ternyata naik bus berniat pulang ke rumahnya karena mendengar orangtuanya dirawat di RS," jelasnya.