NATUNA, KOMPAS.com – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Suharyanto mengatakan, sebanyak lima tower base transceiver station (BTS) yang sempat mengalami kerusakan karena longsor di Pulau Serasan sudah beroperasi kembali.
“Ada lima BTS yang sudah beroperasi. Kemudian dua telepon satelit dari Korem dan lima telepon satelit dari Mabesad yang bisa digunakan,” tambah Suharyanto dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (11/3/2023).
Dengan beroperasinya lima BTS tersebut, sinyal atau jaringan telekomunikasi di Pulau Serasan mulai pulih.
Seperti diketahui, bencana longsor terjadi di Pulau Serasan, yakni Kecamatan Serasan dan Kecamatan Serasan Timur, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), Senin (6/3/2023).
Baca juga: Cerita Leman Lihat Longsoran Tanah Menggulung Warga seperti Gelombang Laut Natuna Utara
Menurut Suharyanto, pihak penyedia layanan jaringan telekomunikasi nasional di Pulau Serasan sudah memperbaiki perangkat tower BTS hingga dapat kembali beroperasi sejak pukul 12.00 WIB, Jumat (10/3/2023).
Suharyanto juga mengatakan ada beberapa perangkat telepon satelit yang disediakan oleh BNPB, Korem dan Mabes TNI AD untuk cadangan.
“Seluruh perangkat itu dapat digunakan sewaktu-waktu dalam keadaan darurat,” ungkap Suharyanto.
Menurutnya, penanangan darurat pascabencana juaga terus menghasilkan kemajuan
“Di hari keenam pascabencana terus menghasilkan kemajuan dan menunjukan adanya progres yang lebih baik,” kata Suharyanto.
Ia mengatakan, perlahan akses jalan mulai terbuka.
Baca juga: Temukan 9 Jenazah, Korban Meninggal Longsor Natuna Menjadi 30 Orang
Jenderal TNI bintang tiga itu pun memastika, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan menambah alat berat sehingga jalur yang masih tertutup itu dapat dibuka dengan target pengerjaan selama dua hari.
“Yang longsor itu kan tertutup jalannya kurang lebih 150 meter, insya Allah hari ini diupayakan untuk bisa tembus,” jelas Suharyanto.
Jika akses jalan sudah dapat terhubung, tiang-tiang listrik akan mulai dipasang dan dipulihkan kembali sehingga kebutuhan kelistrikan dapat kembali normal.
“Sejauh ini hasil pendataan sementara ada tujuh tiang yang roboh karena terdampak material longsor, kalau jalannya sudah terbuka akan dipasang tiang-tiang tersebut,” papar Suharyanto.
Menyinggung mengenai kebutuhan dasar pengungsi, Kepala BNPB memastikan bahwa segala yang dibutuhkan warga di pengungsian sampai saat ini tidak ada masalah.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.