Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Leman Lihat Longsoran Tanah Menggulung Warga seperti Gelombang Laut Natuna Utara

Kompas.com - 10/03/2023, 14:06 WIB
Hadi Maulana,
Reni Susanti

Tim Redaksi

NATUNA, KOMPAS.com - Leman, Pekerja Harian Lepas (PHL) di Polsek Serasan mengaku masih trauma dan tidak menyangka, longsor yang dilihatnya di Serasan dan Serasan Timur, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), Minggu (5/3/2023), menyisakan duka.

Sebelum kejadian, Leman bersama Kapolsek Serasan Iptu Malik Mardiansyah, bertemu dengan warga yang menjadi korban.

Namun saat itu, Kapolsek berpamitan karena harus mengecek daerah lain. Rupanya hal itu membuat mereka selamat dari longsor Natuna. 

Baca juga: Seorang Korban Longsor Natuna Kembali Dirujuk ke Kalbar, Alami Cedera Panggul

Kepada Kompas.com, warga asli Pulau Serasan ini menceritakan, kejadian longsor tersebut terbilang cepat dan hanya hitungan detik.

Saat warga sedang asik bergotong royong, tiba-tiba longsor datang seperti gulungan ombak di laut Natuna Utara. Hal inilah yang membuat warga tidak bisa menyelamatkan diri.

"Benar-benar terasa seperti mimpi, Bang, kalau ingat kejadian kemarin. Saya tak yakin, kalau ternyata saya dan kapolsek bisa selamat dari maut tersebut," kata Leman melalui telepon, Jumat (10/3/2023).

Baca juga: Temukan 9 Jenazah, Korban Meninggal Longsor Natuna Menjadi 30 Orang

Dalam proses upaya penyelamatan, Leman bersyukur kendaraan yang dtumpanginya tidak bermasalah. Sebab saat dirinya berupaya menyelamatkan diri dengan gas full motor tersebut, mereka sempat diterpa butiran pasir dari atas bukit. 

"Kondisi motor saat itu juga tidak mati dan tetap menyala, makanya sekitar dua menit kapolsek tiba dan duduk di atas motor, seorang warga berteriak, gunung runtuh. Saat saya melihat ke belakang, saya melihat runtuhan tanah seperti ombak laut Natuna Utara dan saat itulah saya langsung tancap gas," kenang Leman.

Tim Gabungan tanggap bencana Serasan dan Serasan Timur hingga saat ini berhasil mengevakuasi sebanyak 21 korban meninggal dunia. Sedangkan yang masih dinyatakan hilang sebanyak 33 korban.DOK BPBD NATUNA Tim Gabungan tanggap bencana Serasan dan Serasan Timur hingga saat ini berhasil mengevakuasi sebanyak 21 korban meninggal dunia. Sedangkan yang masih dinyatakan hilang sebanyak 33 korban.

Meski sudah berusaha sekencang-kencangnya, namun mereka tetap juga merasakan terpaan pasir.

"Nah yang paling tidak bisa saya lupakan, saat saya berusaha tarik gass full, saya sempat menyenggol dua orang yang juga sedang berlari untuk menyelamatkan diri. Saya tidak tahu lagi apakah orang tersebut terjatuh apa tidak, karena di pikiran saya, saya harus menyelamatkan diri saya dan Pak Kapolsek," aku Leman.

Tak lama tiba di pelabuhan, kedua orang yang tertabrak Leman menghampiri mereka dan mengucapkan terima kasih karena telah menyelamatkan mereka.

"Saya kaget, saya pikir kedua orang itu mau marah kepada saya, akan tetapi mereka berterimaksih. Karena kalau tidak saya tabrak, kata mereka, kemungkinan keduanya ditimpa tiang listrik. Dan karena saya tabrak itulah, akhirnya mereka terjatuh dan tiang listrik yang tumbang akibat longsor tersebut tidak mengenai dirinya," kenang Leman menceritakan apa yang telah terjadi pada dirinya saat itu.

"Alhamdulillah sampai saat ini pun, keduanya masih sehat-sehat, hanya mengalami luka lecet di bagian tangan dan lutut kaki," kata Leman menambahkan.

Tidak hanya Leman yang masih tidak percaya dengan apa yang menimpa dirinya. Kapolsek Serasan Iptu Malik Mardiansyah mengaku hal serupa.

Kepada Kompas.com, Malik mengaku, sebelum terjadinya bencana tersebut, dirinya yang dibonceng Leman bersama beberapa anggota Polsek Serasan lainnya melakukan patroli menggunakan sepeda motor.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Regional
Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar 'Online' buat Ujian

Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar "Online" buat Ujian

Regional
Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Regional
Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Regional
28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

Regional
Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Regional
Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Regional
Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Regional
Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Regional
Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Regional
Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Regional
Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Regional
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Korban Dibunuh di Bandung, Pelaku Ditangkap di Palembang

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Korban Dibunuh di Bandung, Pelaku Ditangkap di Palembang

Regional
Kantor UPT Pembibitan Pertanian NTT Terbakar, 2 Bangunan dan 4 Mobil Hangus

Kantor UPT Pembibitan Pertanian NTT Terbakar, 2 Bangunan dan 4 Mobil Hangus

Regional
Dinyatakan Bersalah Jadi Sebab Banjir di Kota Serang, BBWSC3 Banding

Dinyatakan Bersalah Jadi Sebab Banjir di Kota Serang, BBWSC3 Banding

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com