Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisahkan Penderitaan Warga Terdampak Banjir Rob, Film Pendek Karya Mahasiswa Udinus Semarang Dapat Penghargaan Festival Film di AS

Kompas.com - 07/03/2023, 13:48 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Salas Anggobil, mahasiswa tingkat akhir di Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang mendapat honorable mention di Student World Impact Film Festival (SWIFF) 2022 dengan mengisahkan penderitaan warga terdampak banjir rob di Sayung, Demak.

Ajang festival film internasional bergengsi itu digelar secara hybrid, dengan event offline di California, Amerika Serikat (AS) 2022 lalu. Lebih dari 10.000 sineas muda dari 120 negara mengirimkan karyanya, tapi hanya 3.000 yang terpilih, termasuk Salas.

Pemuda asli Demak itu sengaja mengangkat kisah warga Bedono yang harus hidup berdampingan dengan banjir rob. Ia mengibaratkan hal itu seperti ikan terpaksa hidup di daratan, dalam judul filmnya, like a fish living on land.

Baca juga: Sandiaga Uno Ajak Sineas Banten dan Jabar Daftarkan Film Pendek di Festival Film Bulanan

“Ini paling berkesan, soalnya ngalamin sendiri banjir rob di Bedono, karena saya emang tanggal di sana. Jadi sengaja menyelipkan pesan yang bisa ditangkap semua penonton lewat film ini,” kata Salas, Senin (6/3/2023).

Salas mengaku telah terbiasa mengalami banjir rob di kesehariannya. Saat mendapat tugas kuliah pada akhir 2020, ia terpikirkan untuk mengangkat pengalaman pribadinya ke dalam karya film pendek.

“Keluarga saya kan emang udah puluhan tahun tanggal di situ,” ungkapnya.

Namun dirinya tak pernah menyangka bila karyanya bakal mendapat penghargaan baik di kancah nasional maupun internasional.

SWIFF 2022 sendiri sengaja mencuri filmmaker yang menggunakan kekuatan karya filmnya untuk membuat perubahan positif terhadap dunia saat ini.

Tentu saja tema ekologi yang diangkut Salas menarik bagi SWIFF, mengingat saat ini krisis iklim melanda seluruh belahan dunia.

Baca juga: Ganjar Berharap Tol Semarang-Demak Bisa Atasi Kemacetan dan Banjir Rob

“Yang bikin film ini menarik kan, enggak semua dari mereka (SWIFF) tau kejadian banjir rob seperti ini,” katanya.

Pada level nasional, mahasiswa akhir jurusan film dan televisi di Udinus itu pernah lolos seleksi dalam Brawijaya Film Festival pada 2021 lalu.

Film berdurasi 10 menit 30 detik itu menceritakan keputusasaan seorang warga karena banjir rob menyebabkan banyak kerugian. Ia kemudian meminta tolong bantuan dukun, lalu diminta memelihara ikan dalam rumahnya.

Akan tetapi kondisi yang terjadi memburuk. Bahkan anaknya kesulitan belajar dan mengalami gatal-gatal. Istrinya pun mengajak anaknya pergi keluar rumah.

Diceritakan, proses produksi melibatkan sekitar 25-30 orang kru. Bahkan timnya ikut merasakan langsung kehidupan yang dijalani Salas dan warga Bedono yang harus berdampingan dengan Banjir rob sehari-hari.

Sementara pra produksi memakan 4 bulan dan post produksi seperti editing selama sebulan. Total sekitar 5 bulan, dan film baru selesai pada awal 2021.

Baca juga: Peringatan Dini BMKG, Wali Kota Makassar Imbau Masyarakat Pesisir Waspada Banjir Rob 20 hingga 23 Februari 2023

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com