Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak yang Kos karena Banjir, Ketua DPRD Minta Pengembang Perumahan Dinar Indah Semarang Segera Dipanggil

Kompas.com - 03/03/2023, 15:57 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang Kadarusman meminta Pemerintah Kota Semarang memanggil pengembang Perumahan Dinar Indah.

"Kita minta pemerintah panggil pengembang Perumahan Dinar Indah agar ada pertanggungjawaban," jelasnya kepada Kompas.com, Jumat (3/3/2023).

Dia menjelaskan, penyebab banjir di Perumahan Dinar Indah Semarang merupakan kesalahan dari pengembang perumahan karena membangun di daerah cekungan.

Baca juga: Waspada Banjir, 20 Keluarga Perumahan Dinar Indah Semarang Terpaksa Kontrak Rumah dan Sewa Kos

"Pembangunannya di cekungan, kesalahan pengembang ini," kata dia.

Dia juga mempertanyakan soal izin bangun Perumahan Dinar Indah. Menurutnya, ada yang salah jika perumahan tersebut mempunyai izin dari pemerintah.

"Misal ada izin, di cekungan kok ada izin. Jadi apakah ada izinnya atau tidak dari pengembang, yang jelas ini kasihan warga sekitar," imbuhnya.

Warga Perumahan Dinar Indah juga sudah berkirim surat ke DPRD Kota Semarang untuk mencari solusi. Saat ini, antara pemerintah dan warga belum ada kesepakatan.

"Kita sedang mencari solusi bagaimana caranya untuk mengatasi itu," kata pria yang akrab dipanggil Pilus itu.

Sebelum terjadi banjir pada awal Januari 2023, Eks Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi sudah berencana melakukan relokasi untuk warga Perumahan Dinar Indah.

Baca juga: Pembangunan Tanggul Darurat di Perumahan Dinar Indah Semarang Terkendala Cuaca

"Jadi penginnya warga direlokasi ke lokasi yang nyaman karena tempatnya rawan," paparnya.

Namun, warga Perumahan Dinar Indah Semarang tak mau dilakukan relokasi. Warga justru ingin pemerintah membuat tiang pancang untuk tanggul. "Jadi kita masih cari solusi bagaimana baiknya nanti," kata dia.

Ketua RT 06 Kelurahan Meteseh Patris Olla mengatakan, warga Perumahan Dinar Indah Semarang terpaksa mengungsi karena banjir beberapa waktu yang lalu.

Baca juga: Warga Perum Dinar Indah Semarang Enggan Pindah ke Rusunawa, Wali Kota Semarang: Belum Jadi Kok Dikomplain

"Jumlahnya ada 20 KK yang kos, kontrak, dan numpang rumah saudara," jelasnya kepada Kompas.com.

Dia menjelaskan, warga Perumahan Dinar Indah Semarang mulai banyak meninggalkan rumahnya setelah tempat tinggal warga terendam banjir pada Sabtu (18/2/2023).

"Termasuk saya ini terpaksa kontrak rumah," kata Patris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Regional
Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Regional
Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Regional
Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Regional
Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Regional
Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Regional
Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Regional
Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Regional
Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Regional
Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Regional
5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com