SEMARANG, KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang Kadarusman meminta Pemerintah Kota Semarang memanggil pengembang Perumahan Dinar Indah.
"Kita minta pemerintah panggil pengembang Perumahan Dinar Indah agar ada pertanggungjawaban," jelasnya kepada Kompas.com, Jumat (3/3/2023).
Dia menjelaskan, penyebab banjir di Perumahan Dinar Indah Semarang merupakan kesalahan dari pengembang perumahan karena membangun di daerah cekungan.
Baca juga: Waspada Banjir, 20 Keluarga Perumahan Dinar Indah Semarang Terpaksa Kontrak Rumah dan Sewa Kos
"Pembangunannya di cekungan, kesalahan pengembang ini," kata dia.
Dia juga mempertanyakan soal izin bangun Perumahan Dinar Indah. Menurutnya, ada yang salah jika perumahan tersebut mempunyai izin dari pemerintah.
"Misal ada izin, di cekungan kok ada izin. Jadi apakah ada izinnya atau tidak dari pengembang, yang jelas ini kasihan warga sekitar," imbuhnya.
Warga Perumahan Dinar Indah juga sudah berkirim surat ke DPRD Kota Semarang untuk mencari solusi. Saat ini, antara pemerintah dan warga belum ada kesepakatan.
"Kita sedang mencari solusi bagaimana caranya untuk mengatasi itu," kata pria yang akrab dipanggil Pilus itu.
Sebelum terjadi banjir pada awal Januari 2023, Eks Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi sudah berencana melakukan relokasi untuk warga Perumahan Dinar Indah.
Baca juga: Pembangunan Tanggul Darurat di Perumahan Dinar Indah Semarang Terkendala Cuaca
"Jadi penginnya warga direlokasi ke lokasi yang nyaman karena tempatnya rawan," paparnya.
Namun, warga Perumahan Dinar Indah Semarang tak mau dilakukan relokasi. Warga justru ingin pemerintah membuat tiang pancang untuk tanggul. "Jadi kita masih cari solusi bagaimana baiknya nanti," kata dia.
Ketua RT 06 Kelurahan Meteseh Patris Olla mengatakan, warga Perumahan Dinar Indah Semarang terpaksa mengungsi karena banjir beberapa waktu yang lalu.
"Jumlahnya ada 20 KK yang kos, kontrak, dan numpang rumah saudara," jelasnya kepada Kompas.com.
Dia menjelaskan, warga Perumahan Dinar Indah Semarang mulai banyak meninggalkan rumahnya setelah tempat tinggal warga terendam banjir pada Sabtu (18/2/2023).
"Termasuk saya ini terpaksa kontrak rumah," kata Patris.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.