Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah SD Korban Tabrak Lari Pasutri Alami Patah Tulang, Diturunkan di Jembatan dan Diberi Uang Rp 10.000

Kompas.com - 01/03/2023, 19:24 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - Seorang bocah berusia 7 tahun menjadi korban tabrak lari saat berjalan kaki menuju ke sekolah di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Korban yang masih mengenakan seragam sekolah itu ditabrak pengendara sepeda motor yang merupakan pasangan suami istri (pasutri).

Usai kejadian, korban sempat diangkat lalu dibonceng oleh terduga pelaku tabrak lari.

Namun, bukannya dibawa ke puskesmas atau rumah sakit untuk mendapat pengobatan, terduga pelaku justru menurunkan korban di Jembatan Romo.

Setelah itu, terduga pelaku memberikan uang Rp 10.000 kepada korban agar tidak menceritakan kejadian itu kepada orang lain.

Baca juga: Bocah 7 Tahun di Bima Jadi Korban Tabrak Lari, Sempat Dibawa oleh Pelaku lalu Ditelantarkan

Akibat kejadian itu, korban mengalami patah tulang.

Kasus tabrak lari tersebut masih diselidiki pihak kepolisian usai mendapatkan laporan dari orangtua korban.

Cerita ibu korban

Ibu korban, Kurnyati membeberkan, setelah ditabrak, buah hatinya diangkat lalu dibonceng oleh terduga pelaku.

Namun, saat itu korban tidak dibawa ke puskesmas atau rumah sakit untuk mendapat pengobatan.

Terduga pelaku justru menelantarkan korban dengan menurunkannya di Jembatan Romo.

Selain itu, terduga pelaku juga memberikan uang Rp 10.000 kepada korban agar tidak menceritakan kejadian itu kepada orang lain.

"Hal ini saya ketahui dari cerita korban setelah sadar dari pingsan. Karena waktu sampai di rumah setelah jalan kaki dari jembatan itu, anak saya ini pingsan," ungkap warga Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima ini.

Akibat kejadian itu, korban terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka patah pada tulang lengan.

"Kemarin kami bawa ke rumah sakit dan dinyatakan patah tulang," jelas dia.

Rekaman CCTV

Insiden tersebut terekam kamera CCTV milik warga yang berada disekitar lokasi kejadian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com