Kebanyakan orang yang datang mengunjungi mereka membawa minuman manis instan, sehingga mereka jadi gemar dengan minuman itu.
Namun, tanpa disadari, karena jarang minum air putih memicu penyakit ginjal.
Sumber air mereka di kebun sawit ini paling rawa-rawa dan genangan-genangan air yang ada di sekitar kebun sawit.
Kondisi air itu dianggap tidak layak, karena bisa tercampur pupuk dan pestisida.
"Kami ambil air di rawa-rawa di bawah itu. Tidak ada sumber air lagi. Ya banyak bekas pupuk atau pestisida yang masuk ke situ. Tapi kami dak punya sumher air lain lagi," kata Induk Lereh sembari makan sirih di sudong.
Ia mengatakan anak-anak memang suka minum yang dibeli di warung-warung. Sehari-hari ada minum air putih, tapi anak-anak lebih banyak mengonsumsi minuman manis kemasan.
"Ya harganya murah, mudah didapat dan anak-anak memang suka," kata Induk Lereh.
Ia mengatakan anak Perempuan Rimba yang dirawat itu biasa tidak pernah sakit.
Baca juga: Tiga Orang Rimba Lolos Seleksi Polisi, Singkirkan Ribuan Peserta Lain
Namun, dia belakangan minum obat TBC selama 1 bulan. Setelah sebulan minum obat, dia muntah. Lalu disuruh minum obat lagi.
Beberapa hari kemudian badannya bengkak-bengkak mulai dari mata kaki sampai paha.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.