BLITAR, KOMPAS.com - Polisi tidak menemukan petunjuk adanya keterkaitan antara peristiwa ledakan dahsyat di Ponggok, Kabupaten Blitar beberapa waktu lalu dan terorisme.
Keterangan dan bukti-bukti yang telah ada di tangan pihak kepolisian masih mengarah pada aktivitas peracikan bubuk peledak petasan.
Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono mengatakan, ledakan di Dusun Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Minggu (19/2/2023) malam lalu, lebih berkaitan dengan aktivitas pembuatan bahan peledak petasan.
Baca juga: Bubuk Diduga Bahan Petasan Ditemukan di Area Sumber Ledakan di Blitar
"Sementara dugaan yang mengarah ke tindakan terorisme tidak ditemukan petunjuk. Masih lebih mengarah ke petasan," ujar Argo, Senin (27/2/2023).
Hal itu disampaikan Argo menjawab pertanyaan wartawan soal kemungkinan keterkaitan antara peristiwa tersebut dan terorisme mengingat dahsyatnya ledakan yang terjadi.
Sebagaimana diketahui, ledakan di Dusun Sadeng itu membuat rata dengan tanah rumah dimana sumber ledakan berasal. Ledakan juga membuat puluhan rumah lainnya rusak ringan hingga berat.
Peristiwa yang terjadi pada malam hari sekitar pukul 22.30 WIB itu juga mengakibatkan empat orang yang berada di rumah sumber ledakan tewas seketika.
Ledakan juga mengakibatkan sekitar 25 orang mengalami luka-luka termasuk bayi laki-laki berusia 4 bulan.
Empat korban tewas adalah Darman (65), Aripin (29), Widodo (26), dan Wawa (15). Aripin dan Widodo adalah anak Darman, sedangkan Wawa adalah adik ipar Aripin.
Mereka sedang berada di dalam rumah milik Darman saat ledakan itu terjadi.
Baca juga: Viral, Unggahan Pesawat Militer AS Melintas di Langit Blitar, Lanud Iswahjudi: Latihan
Di antara empat korban tewas tersebut, hanya Darman yang jenazahnya dapat dikenali. Tiga korban lain tidak dapat dikenali secara kasat mata lantaran parahnya kerusakan pada tubuh mereka.
Bahkan, hingga kini polisi belum menyelesaikan identifikasi forensik pada jasad Wawa yang telah dimakamkan karena mengalami kerusakan paling parah.*
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.