Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tak Temukan Indikasi Kegiatan Terorisme pada Ledakan di Blitar

Kompas.com - 27/02/2023, 12:14 WIB
Asip Agus Hasani,
Krisiandi

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Polisi tidak menemukan petunjuk adanya keterkaitan antara peristiwa ledakan dahsyat di Ponggok, Kabupaten Blitar beberapa waktu lalu dan terorisme.

Keterangan dan bukti-bukti yang telah ada di tangan pihak kepolisian masih mengarah pada aktivitas peracikan bubuk peledak petasan.

Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono mengatakan, ledakan di Dusun Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Minggu (19/2/2023) malam lalu, lebih berkaitan dengan aktivitas pembuatan bahan peledak petasan.

Baca juga: Bubuk Diduga Bahan Petasan Ditemukan di Area Sumber Ledakan di Blitar

"Sementara dugaan yang mengarah ke tindakan terorisme tidak ditemukan petunjuk. Masih lebih mengarah ke petasan," ujar Argo, Senin (27/2/2023).

Hal itu disampaikan Argo menjawab pertanyaan wartawan soal kemungkinan keterkaitan antara peristiwa tersebut dan terorisme mengingat dahsyatnya ledakan yang terjadi.

Sebagaimana diketahui, ledakan di Dusun Sadeng itu membuat rata dengan tanah rumah dimana sumber ledakan berasal. Ledakan juga membuat puluhan rumah lainnya rusak ringan hingga berat.

Peristiwa yang terjadi pada malam hari sekitar pukul 22.30 WIB itu juga mengakibatkan empat orang yang berada di rumah sumber ledakan tewas seketika.

Ledakan juga mengakibatkan sekitar 25 orang mengalami luka-luka termasuk bayi laki-laki berusia 4 bulan.

Empat korban tewas adalah Darman (65), Aripin (29), Widodo (26), dan Wawa (15). Aripin dan Widodo adalah anak Darman, sedangkan Wawa adalah adik ipar Aripin.

Mereka sedang berada di dalam rumah milik Darman saat ledakan itu terjadi.

Baca juga: Viral, Unggahan Pesawat Militer AS Melintas di Langit Blitar, Lanud Iswahjudi: Latihan

Di antara empat korban tewas tersebut, hanya Darman yang jenazahnya dapat dikenali. Tiga korban lain tidak dapat dikenali secara kasat mata lantaran parahnya kerusakan pada tubuh mereka.

Bahkan, hingga kini polisi belum menyelesaikan identifikasi forensik pada jasad Wawa yang telah dimakamkan karena mengalami kerusakan paling parah.*

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com