Sebanyak 11 laki-laki dan satu perempuan yang diduga komplotan copet, berhasil ditangkap oleh polisi. Dalam penangkapan itu, 12 orang yang diduga copet tersebut tengah menaiki minibus.
Polisi berhasil meringkus komplotan tersebut di kawasan Tugu Pensil, Kalurahan Kedungsari, Kapanewon Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Ketika melakukan penggeledahan, polisi menemukan 36 ponsel. Benda-benda tersebut diduga didapatkan pelaku dari konser "Purworejo Spektakuler" yang digelar pada Jumat.
“Diduga hasil pencurian saat konser Denny Caknan di alun-alun Purworejo,” tutur Kepala Seksi (Kasi) Humas Polres Kulon Progo Iptu Triatmi Noviartuti, Sabtu.
Usai ditangkap, pelaku beserta barang bukti dibawa ke Polres Purworejo untuk diproses lebih lanjut.
Baca selengkapnya: Mobil Isi Rombongan Copet di Purworejo Tertangkap di Tugu Pensil Kulon Progo, Polisi Temukan Puluhan HP
Potongan tubuh manusia ditemukan di tempat wisata air terjun Grojogan Sewu, Karanganyar, Jawa Tengah.
Mulanya, yang pertama kali ditemukan adalah potongan kaki kanan pada Kamis (23/2/2023). Penemunya adalah wisatawan yang sedang berswafoto.
Lalu, keesokan harinya, potongan anggota tubuh kembali ditemukan tak jauh dari lokasi pertama.
"Benar telah ditemukan, bagian tubuh manusia yang sudah rusak. Ditemukan tanpa kaki kanan dan tengkorak kepala," terang Pejabat Sementara (Ps) Kepala Sub Seksi Penerangan Masyarakat (Kasubsi Penmas) Humas Polres Karanganyar Bripka Sakti, Jumat.
Temuan potongan tubuh manusia itu lantas dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi, Solo, Jawa Tengah, untuk diindentifikasi.
Baca selengkapnya: Kronologi Penemuan Potongan Kaki hingga Tengkorak Manusia di Grojogan Sewu, Berawal dari Wisatawan yang Swafoto
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Irjen Mathius D. Fakhiri meminta maaf buntut tewasnya 10 orang dalam kericuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya pada Kamis.
"Saya menyampaikan permohonan maaf dan turut berdukacita," tandasnya, Jumat.
Fakhiri mengungkapkan, peristiwa itu dipicu kabar bohong mengenai penculikan anak.
Ketika polisi hendak menghentikan aksi main hakim sendiri terhadap orang yang dituduh menculik anak, sekelompok orang tiba-tiba datang dan menyerang.
Aparat keamanan lantas terpaksa melepaskan tembakan untuk membubarkan massa, setelah tembakan peringatan diklaim tidak diindahkan massa.
Baca selengkapnya: 10 Orang Tewas dalam Kericuhan Wamena, Kapolda Papua: Saya Menyampaikan Permohonan Maaf
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Solo, Fristin Intan Sulistyowati; Kontributor Yogyakarta, Dani Julius Zebua | Editor: Pythag Kurniati, Ardi Priyatno Utomo, Rachmawati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.