Robes menyayangkan perjalanannya harus surut ke belakang. Padahal sudah dekat dengan lokasi Kapolda Jambi. Dia telah mendengar teriakan-teriakan.
Kala Robes tengah bersemangat menuju teriakan-teriakan dari titik koordinat helikopter jatuh, Kapolsek Sungai Manau Iptu Mulyono yang memimpin regu evakuasi, meminta mundur.
Dia cuma mengatakan misi sudah selesai. Setelah mengatakan itu, suara heli menderu di atas kepala menuju titik koordinat.
"Logistik sudah diantar heli. Tim jalur darat lain juga sudah sampai. Makanya Pak Kapolsek mengajak kita mundur," kata Robes.
Baca juga: Semua Penumpang Helikopter Kapolda Jambi Berhasil Dievakuasi Sore Ini
Tim yang sampai lebih dulu di lokasi Kapolda memang berangkat sejak Minggu (19/2/2023) 13.00 WIB. Sementara kelompok Robes, baru bergerak 10 jam kemudian.
"Sekarang bukan perkara siapa yang menemukan Pak Kapolda terlebih dahulu. Ini tentang usaha kita menjaga nyawa diri sendiri di tengah hutan, untuk menyelamatkan nyawa orang lain," kata Robes.
Sebenarnya pemuda Tamiai ini kesal dengan keputusan untuk mundur, padahal sedikit lagi sampai. Robes merasa menjadi perjalanan sia-sia.
"Ya seperti sia-sia. Niatnya mau nolong Pak Kapolda. Setelah dengar suara dari lokasinya, eh harus mundur," kata Robes.
Setelah berjalan 24 jam dalam hutan, tiba di rumah pukul 23.00 WIB malam tadi. Kaki Robes kaku seperti robot, sulit bergerak.
Meskipun kecewa tidak bertemu Kapolda, setidaknya Robes telah memiliki niat untuk membantunya.
Baca juga: Kapolda Jambi Berhasil Dievakuasi, Kondisi Sadar dan Ada Keluhan di Punggung
Selain itu dia jadi memiliki pengalaman memimpin 16 orang di dalam hutan dalam perjalanan malam maupun siang.
"Semoga Pak Kapolda cepat sembuh," tutup Robes.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.