Ada pula sejumlah dokumen yang diduga terkait dengan keberadaan KKB di Nduga.
"Kami berhasil mendapatkan berbagai barang-barang yang diduga merupakan barang milik KKB yang selama ini digunakan untuk melakukan propaganda," kata Faizal dalam keterangan tertulis, Minggu (19/2/2023).
Faizal menambahkan, barang-barang itu telah disita dan diserahkan kepada penyidik kepolisian untuk diperiksa.
Baca juga: UPDATE Pencarian Pilot Susi Air, Atase Kepolisian Selandia Baru Temui Kapolda Papua
Egianus Kogoya dan kelompoknya tercatat melakukan aksi kejahatan sejak Desember 2017. Akibat aksi-aksinya, puluhan nyawa melayang.
"Total ada 65 aksi kejahatan sejak Desember 2017 hingga awal 2023. Korbannya pun cukup banyak, total 46 tewas karena ulah mereka, 34 warga sipil dan 12 aparat keamanan," jelas Faizal.
Selain itu, KKB Egianus juga dikenal memiliki banyak senjata rampasan.
"Mereka sepertinya punya lebih dari 20 senjata api, termasuk minimi, steyer, hingga GLM," katanya.
Baca juga: Sudah Lebih dari 10 Hari Pilot Susi Air Disandera KKB, Bagaimana Kondisi Kapten Philip?
KKB Egianus Kogoya diketahui mengancam 15 petugas bangunan Puskesmas Paro, Sabtu (4/2/2023).
Berselang tiga hari kemudian, kelompok tersebut membakar pesawat milik Susi Air di Lapangan Terbang Paro, Nduga.
Egianus juga diyakini membawa sang pilot Kapten Philip Mark Mertens.
Baca juga: Upaya Membebaskan Pilot Susi Air dari Tangan KKB Papua...
Hal itu salah satunya diketahui dari video dan foto-foto kelompok itu bersama Philip Mark Mertens yang menyebar di aplikasi perpesanan.
Video tersebut dipastikan bukan menggambarkan kondisi terbaru, namun kejadian awal atau sesaat usai mereka membakar pesawat Susi Air.
Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri telah menyatakan bahwa saat ini Kapten Philip berada bersama Egianus Kogoya.
"Pilot ada di kelompok Egianus, kita masih belum tahu kondisinya," kata Fakhiri di Mimika, Selasa (14/2/2023).
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi | Editor: Khairina, Pythag Kurniati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.