KOMPAS.com - Kapten Philip Mark Merthens (37), pilot Susi Air, disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua sejak 7 Februari 2023.
Hingga kini pemerintah masih belum bisa menyelamatkan pria berpaspor Selandia Baru itu.
Kapten Philip disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya, setelah sebelumnya pesawat yang dia terbangkan, Susi Air, dibakar di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Selasa (7/2/2023).
Baca juga: Sudah Lebih dari 10 Hari Pilot Susi Air Disandera KKB, Bagaimana Kondisi Kapten Philip?
"Pilot aman bersama TPNPB. Dia dijaga layaknya keluarga karena kami lebih dekat dengan Selandia Baru dan Australia di pasifik," ujar Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)-Organisasi Papua Merdeka (OPM), Sebby Sambom, dikutip dari Tribun Papua.
"Dia akan kami tahan dan dia juga akan melatih anak-anak muda TPNPB untuk bawa pesawat dan helikopter," ujar Sebby.
Kapten Philip, kata Sebby, akan dijadikan sebagai alat negosiasi politik dengan Selandia Baru untuk mewujudkan keinginan mereka, yakni kemerdekaan Papua.
Sebby juga menyebut KKB tak akan melepas Kapten Philip jika keinginan itu tak dipenuhi.
Pemerintah terus berupaya untuk membebaskan Philip. Langkah awal yang dilakukan adalah dengan bernegosiasi.
Negosiasi dilakukan oleh Pj Bupati Nduga Namia Gwijangge.
Namun, jika negosiasi gagal, maka pemerintah akan mengambil langkah lain.
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Irjen Mathius D Fakhiri menegaskan, pihaknya akan mengambil tindakan yang disebut sebagai langkah operasi penegakan hukum.
"Saya minta teman-teman sabar dulu. Kita setelah mendapat informasi dari masyarakat yang kita kirim, Pak Bupati (Nduga) sedang mengupayakan itu. Kalau sudah dikroscek kebenarannya, baru kita bisa lakukan langkah penegakan hukum untuk menyelamatkan pilot, kalau negosiasi itu gagal," ujar Mathius di Jayapura, Jumat (17/2/2023).
Menurut Mathius, proses negosiasi terus dilakukan. Namun, hingga saat ini belum ada respons balik dari Egianus Kogoya.
Seiring dengan itu, proses pencarian juga terus dilakukan.
Dari hasil pemantauan siber, komunikasi dari kelompok Egianus sudah terpantau. Namun, keberadaannya masih belum bisa dipastikan karena faktor geografis.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.