Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 dari 5 Kecamatan di Solo Terdapat Titik Banjir, Warga Mengungsi di Kantor Kelurahan hingga Gedung Sekolah

Kompas.com - 17/02/2023, 11:52 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Banjir melanda Solo, Jawa Tengah, sejak Kamis (16/2/2023).

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo, warga yang terdampak banjir berada di empat dari lima kecamatan di Solo, yakni Jebres, Pasar Kliwon, Serengan, dan Laweyan. Hanya satu kecamatan yang tidak terdampak banjir, yaitu Banjarsari.

"Total keseluruhan, 16 kelurahan di 4 kecamatan," ujar Kepala BPBD Solo Nico Agus Putranto, Jumat, dikutip dari Tribun Solo.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 21.846 jiwa terdampak banjir di Solo.

"Kemudian 3.898 jiwa mengungsi," ucapnya.

Baca juga: Update Banjir Solo: 16 Kelurahan Terendam, 21.846 Warga Terdampak

Banjir Solo, warga mengungsi di kantor kelurahan dan sekolah

Kondisi banjir dan posko pengungsian, SD Negeri Joyotakan, Kecamatan Serengan, lebih dari ratusan warga mulai dari balita hingga lansia mengungsi, Jumat (17/2/2023).KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati Kondisi banjir dan posko pengungsian, SD Negeri Joyotakan, Kecamatan Serengan, lebih dari ratusan warga mulai dari balita hingga lansia mengungsi, Jumat (17/2/2023).

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan, kantor kelurahan dan gedung sekolah dijadikan posko pengungsian usai banjir menerjang sejumlah lokasi.

"Sekolah-sekolah, kelurahan-kelurahan kami gunakan semua untuk pengungsian ya, itu yang di jalan-jalan karena belum mendapat tempat, tapi yang jelas di tempat-tempat yang sudah kita sediakan," ungkapnya, Jumat.

Di tempat pengungsian, terang Gibran, sudah disediakan sejumlah barang kebutuhan warga.

"Di tempat-tempat pengungsian untuk bahan-bahan makanan, obat-obatan, dan air bersih tersedia semua. Ya moga-moga siang ini bisa surut," tuturnya.

Baca juga: Kota Solo Tergenang Banjir, Gibran: Sekolah dan Kantor Kelurahan Jadi Posko Pengungsian

Detik-detik banjir di Solo

Banjir di Solo terjadi sejak Kamis.

Pada Kamis, Lurah Jagalan Irjanto Yudha Andika menuturkan, terdapat ratusan jiwa dari tiga RW di wilayahnya yang terdampak banjir. Sebagai informasi, Jagalan berada di Kecamatan Jebres.

Adapun tiga RW yang terdampak adalah RW 005, RW 014, dan RW 015,

"Lima belas menit air naik terus tergenang beberapa titik. Sekitar, hampir 700-an jiwa dari tiga RW," jelasnya.

Ratusan warga tersebut mengungsi di sejumlah di sejumlah titik, seperti di Masjid Al Ansor dan SD Kalangan.

"Ada dua titik tempat pengungsian. Kemudian, nanti ada dibangun dapur umum di kantor Kelurahan," terangnya.

Baca juga: Sehari Sebelum Hari Jadi ke-278 Tahun Kota Solo, 700-an Warga Mengungsi Gara-gara Banjir

 

Menurut Irjanto, daerahnya kerap dilanda banjir setiap hujan lebat, meskipun sudah ada bantuan pompa air harian dan portabel.

"Ya biasanya memang kalau hujannya lama dan intensitas tinggi memang daerah langanan banjir. Memang sering, cuma itu nanti kalau 10 menit-15 menit pompa sudah hidup biasanya surut," paparnya.

"Nah ini, tadi karena debitnya memang terlalu tinggi jadi memang enggak mampu lagi akhirnya masuk ke tempat warga," imbuhnya.

Ketinggian banjir yang melanda di wilayah Irjanto pada Kamis berkisar antara 1 hingga 1,5 meter.

Baca juga: 15 Kelurahan di Kota Solo Terendam Banjir, BPBD Solo Dirikan Posko Pengungsian dan Dapur Umum

Sementara itu, Supraptini (66), warga Kelurahan Gandekan, Kecamatan Jebres, harus bermalam di kantor kelurahan setempat akibat rumahnya kebanjiran.

Supraptini mengungsi bersama cucunya, Elis, yang kini duduk di bangku sekolah dasar.

"Dalam rumah selutut lebih," bebernya, Kamis malam, dilansir dari Tribun Solo.

Dia mengungkapkan, banjir kali ini datang begitu besar. Ia pun lantas teringat peristiwa banjir besar di Solo pada 2007.

"Deg-degan. Biasanya tidak kebanjiran, ini kebanjiran ya deg-degan. Kayak tahun 2007 dulu," sebutnya.

Hingga hari ini, Jumat (17/2/2023), sejumlah titik di Solo masih dilanda banjir.

Baca juga: Saat Kota Solo Hujan Selama 8 Jam: Total 18.905 Warga di 15 Kelurahan Dikepung Banjir

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Solo, Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Dita Angga Rusiana, Ardi Priyatno Utomo, Khairina), TribunSolo.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com