Karena keterbatasan waktu, rombongan langsung berkunjung ke MKI tanpa sempat menyusuri gua lainnya di sekitar lokasi itu. Sebenarnya untuk menuju gua lainnya seperti Gua Sodong, Luweng Sapen, Gua Mrico, Gua Potro-Bunder hanya tinggal berjalan kaki karena tak jauh dari MKI. Hanya saja sarana dan prasarana masih kurang lengkap.
Terpisah, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko mengatakan pihaknya telah menglokasikan sejumlah anggaran untuk pembinaan aspek pengembangan destinasi.
“Terutama pelatihan untuk kompetensi dan skill tour guide nanti diberikan dari Badan Geologi dan Disporapar Jateng,” kata Sujarwanto.
Baca juga: Gunung Batur, Pemilik Geopark Pertama di Indonesia yang Diakui UNESCO
Pasalnya di samping kecakapan dalam memandu pengunjung, juga diperlukan kemampuan khusus untuk keselamatan saat wisata susur gua yang berada di situs tersebut.
Pihaknya juga mengajak semua pihak terkait agar fokus menggarap geosite di Wonogiri untuk menggerakkan perkonomian masyarakat.
“Penetapan geopark itu bukan untuk memuja-muja kehebataan saja. Tapi tujuannya untuk kesejahteraan dari masyarakat yang hidup dalam geoheritage, geopark itu. Jadi kalau tujuannya enggak sampai ya mending tidak usah,” katanya.
Sujarwanto juga menyampaikan sejumlah arahan untuk pengembangan geopark tersebut. Seperti menambah papan petunjuk arah di jalan provinsi hingga kabupaten secara rinci.
“Ayo menghidupkan napas dari global geopark untuk Pawonsari ini. Fisiknya jelas karst, tapi jadi bermakna kalau ada ruhnya. Ruhnya ya budaya kita, bagaimana hidup dalam karst. Bukan hanya pertunjukan saja, tapi juga way of life, cara hidup masyarakat, bagaimana masakannya, cara bercocok tanam, cara hidup bersama karst itu,” tandasnya.
Dengan mengikuti tujuh rekomendasi pengembangan geosite dari UNESCO, ia harap predikat green card Gunung Sewu sebagai UNESCO Global Geopark dapat dipertahankan pada revalidasi Juni mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.