Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terganggu Saat Main Gim, Ayah di Manado Aniaya Bayinya hingga Tewas, Ditinggal Makan Saat Korban Sesak Napas

Kompas.com - 16/02/2023, 11:33 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - AB (25), ayah di Kota Manado, Sulawes Utara tega menghabisi nyawa anaknya hanya gara-gara game online Mobile Legend.

Peristiwa tragis itu terjadi pada Senin (6/2/2023) sekira pukul 15.00 WITA.

Polda Sulawesi Utara (Sulut) telah menggelar rekonstruksi kasus tersebut di Ruang Pelayanan Khusus Mapolda Sulut, Rabu (15/2/2023).

Rekonstruksi itu diperagakan langsung oleh tersangka AB bersama beberapa saksi. Total ada tiga adegan dalam rekonstruksi yang menggambarkan peran dari tersangka.

"Adegan mulai dari tersangka saat menjaga korban sampai dia (tersangka) tinggalkan.Dan dia membawa korban sudah dalam keadaan meninggal dunia ke rumah sakit," kata Kasubdit IV Renakta, AKBP Paulus Palamba.

Baca juga: Ayah di Manado Bunuh Bayinya karena Terganggu Saat Main Gim Online, Korban Disebut Sakit Jantung

Sang bayi menangis di ayunan, ibunya mandi

Adegan pertama saat rekontruksi adalah tersangka berada di kamar dan bermain game Mobile Legend.

Di dalam kamar tersebut juga ada korban yang berada di di ayunan dan sedang menangis. Sementara, saat itu, istri tersangka sedang mandi.

Adegan kedua, karena tidak tahan mendengar korban menangis, tersangka lalu menampar korban sebanyak satu kali.

Tak hanya itu, tersangka juga menyentil mulut korban sebanyak satu kali.

Belum puas sampai di situ. Tersangka lantas memukul jidat korban sebanyak satu kali dengan kaki sebelah kanan di atas tempat tidur dan kaki sebelah kiri di bawah tempat tidur menggunakan tumit telapak tangan.

Baca juga: Kronologi Ayah Aniaya Bayi Berusia 6 Bulan hingga Tewas di Manado, Terganggu Saat Main Game Online

Mendapat perlakuan kasar itu, korban yang masih menangis langsung terdiam. Ironisnya, setelah itu tersangka justru tak mempedulikan korban dan langsung makan.

Kemudian, adegan ketiga adalal saat istri tersangka selesai mandi dan berganti pakaian. Ia kemudian melihat anaknya sudah dalam kondisi sesak napas seperti mendengkur.

Istri tersangka lantas mengangkat korban dan meminta tersangka untuk menelepon pamannya. Mereka kemudian membawa korban ke Rumah Sakit Bhayangkara.

Sebelum korban dilarikan ke rumah sakit, paman tersangka sempat meraba jantung korban dan napasnya, tapi sudah tidak ada.

Setelah korban tewas, pelaku berupaya mengelabui pihak rumah sakit. Pelaku menyebut anaknya meninggal karena penyakit jantung.

Baca juga: Kasus Ayah Aniaya Anak Bayinya hingga Tewas, Pelaku Bawa Korban ke RS Sudah Meninggal

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com