JAYAPURA, KOMPAS.com - Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menyatakan, personel gabungan mengedepankan negosiasi untuk menyelamatkan pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens yang ditahan kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya, sejak Selasa (7/2/2023).
Kapten Philips ditahan usai mendarat di Lapangan Terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Sementara pesawat Susi Air itu dibakar KKB.
Baca juga: Titik Terang Keadaan Pilot Susi Air, Polisi Sebut Kapten Philip Masih Hidup
Fakhiri menyebut, pihak keamanan mendorong Penjabat Bupati Nduga Nemia Gwijangge membuka komunikasi dengan Egianus Kogoya melalui tokoh agama dan masyarakat.
"Penanganannya akan kami lakukan ekstra hati-hati untuk bisa menyelamatkan pilot dengan kita mendorong ke depan, bupati dengan tokoh-tokoh masyarakat untuk bisa berkomunikasi aktif supaya kita bisa mengetahui apa yang dimau Egianus," ujar Fakhiri di Mimika, Selasa (14/2/2023).
Menurut dia, yang paling penting adalah menyelamatkan Kapten Philip dalam keadaan hidup karena KKB pimpinan Egianus Kogoya terkenal sadis.
Oleh karena itu, upaya persuasif menjadi prioritas utama sebelum TNI dan Polri terpaksa mengambil langkah represif.
"Tentu kita memberi kesempatan, negosiasi itu jalan terbaik untuk kita kedepankan," kata Fakhiri.
Penjabat (Pj) Bupati Nduga Namia Gwijangge menjelaskan, sudah ada beberapa tokoh yang berupaya menjalin komunikasi dengan Egianus.
Ia pun meminta dukungan dari semua pihak untuk memperlancar proses penyelamatan, sehingga Kapten Philip bisa segera kembali ke keluarganya.
"Dalam rangka pembebasan pilot ini kami akan lakukan upaya dan kami juga berharap kita bisa menerima pilot dalam keadaan sehat tidak boleh ada fisiknya yang sakit dan ini lagi kami upayakan dan kami minta dukungan doa," kata dia.
Namia juga belum bisa memastikan tuntutan dari KKB pimpinan Egianus Kogoya. Sejauh ini, komunikasi dengan pihak itu belum terjalin.
Namun, Namia menyebut, pemerintah daerah akan melakukan segala cara untuk menyelamatkan Kapten Philip dalam keadaan hidup.
"Kalaupun ada permintaan akan kita lihat apa permintaannya yang penting kami mau meminta pilot bisa dibebaskan ," kata dia.
Situasi keamanan di Distrik Paro menjadi tidak kondusif setelah KKB pimpinan Egianus Kogoya mengancam pekerja bangunan yang sedang membangun Puskesmas Paro, pada Sabtu (4/2/2023).
Baca juga: Soal Keberadaan Pilot Susi Air, Kapolda Papua: Pilot Ada di Kelompok Egianus
Setelah itu, KKB diyakini membakar pesawat pilatus milik Susi Air di Lapangan Terbang Paro pada Selasa (7/2/2023) pagi. Keberadaan pilot Philip Mark Merthens pun hingga kini belum diketahui.
Pada Rabu (8/2/2023), Satgas Ops Damai Cartenz mengevakuasi 15 pekerja bangunan yang sempat diancam Egianus Kogoya, ke Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
Akibat situasi tersebut, Kapolres Nduga AKBP Rio Aleksander Penelewan mengungkapkan, sejumlah warga Distrik Paro berbondong-bondong mengamankan diri ke Distrik Kenyam dengan berjalan kaki, pada Kamis (9/20/2023) malam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.