Sebelum penemuan angsa hitam (Black Swan) oleh Willem de Vlamingh di Australia Barat pada tahun 1697, para ahli biologi memperdebatkan keberadaan angsa hitam sebagai sebuah ketidakmungkinan karena bukti menyatakan semua angsa adalah putih.
Pendekatan dengan teori Black Swan dapat digunakan untuk memperhitungkan kejadian bencana dan meminimalkan resiko di masa yang akan datang.
Sementara dalam paper Ivan G. Wong (2013) berjudul How big, how bad, how often: are extreme events accounted for in modern seismic hazard analyses disebutkan bahwa terminologi Black Swan pada gempa merujuk pada bencana alam yang memiliki unsur kejutan, menimbulkan dampak yang besar, dan kerap dirasionalkan secara tidak tepat.
Adapun dua contoh Black Swan Earthquakes adalah gempa M 9.2 Sumatra pada 2004 dan gempa M9.0 Tohoku-Oki, Jepang pada 2011.
Kedua gempa termasuk pada jenis Black Swan Earthquakes karena cukup ekstrem hingga memakan korban dalam jumlah signifikan.
Dilansir dari pemberitaan Kompas.com (10/2/2023), gempa di Jayapura, Papua, berkekuatan magnitudo 5,2 menguncang wilayah tersebut pada Kamis (9/2/2023) sekitar pukul 13.28 WIB atau 15.28 WIT.
Pemerintah Kota Jayapura kemudian menetapkan status tanggap darurat selama 21 hari setelah kejadian gempa tersebut.
Sementara merujuk pada data BMKG, wilayah Kota Jayapura dan sekitarnya diguncang gempa secara bertubi-tubi hingga mencapai 1.055 kali sejak 2 Januari 2023.
Adapun kejadian gempa yang dirasakan oleh masyarakat Kota Jayapura ada 120 kejadian.
Lebih lanjut, Daryono dalam cuitan di akun Twitternya juga menyebut bahwa rangkaian gempa Jayapura ini akan selesai.
“Gempa Jayapura pasti akan selesai, itu earthquake sequence, multi fault aktif & triggered off fault seismicity, pernah terjadi di Ambon-Haruku akhir 2019. Sebanyak 2500 lebih gempa terjadi, meneror dan beberapa bulan kemudian selesai karena akumulasi stressnya sudah release semua. Selesai. Kemudian aman,” ungkap Daryono.
Sumber:
twitter.com/DaryonoBMKG
onlinelibrary.wiley.com
researchgate.net
kompas.com (Penulis : Fika Nurul Ulya, Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi | Editor : Novianti Setuningsih, Krisiandi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.