KOMPAS.com - Sebanyak 500 kepala keluarga mengungsi akibat gempa Jayapura, Papua, berkekuatan magnitudo 5,2, Kamis (9/2/2023).
Mereka menempati sejumlah lokasi pengungsian, di antaranya CV Thomas, Entrop, Bank BTN, Gereja Kristus Rajak Dok V, Bhayangkara I, Kompleks Angkatan Laut, dan B-One.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Papua, Willem Manderi, Kamis malam mengatakan pihaknya akan menyiapkan tenda dan kebutuhan lainnya untuk pengungsi gempa Jayapura.
Baca juga: Gempa M 5,2 Jayapura, 4 Warga Tewas, Pemkot Tetapkan Status Tanggap Darurat
Lanjur Willem, pihak BPBD Papua juga masih terus melakukan pendataan terkait dampak gempa Jayapura.
"Mudah-mudahan teman-teman tim kaji kerusakan sudah turun ke lapangan untuk melihat kerusakan-kerusakan seperti apa agar kita taksir kerugiannya," kata Willem dilansir dari Tribunnews.
Sementara itu, Kementerian Sosial juga sudah mendirikan tenda-tenda darurat di beberapa titik lokasi.
"Selain tenda kita juga akan bantu makanan siap saji ke tenda tersebut, itu yang akan kami lakukan," ujar Tenaga Ahli Kementerian Sosial, Benhur Tomi Mano.
Kemensos juga menyiapkan relawan yang akan ditempatkan di posko pengungsian.
Gempa bumi 5.2 magnitudo mengguncang Kota Jayapura, Papua, Kamis (9/2/2023) pukul 13.28 WIB.
Bencana alam tersebut mengakibatkan 4 warga meninggal.
Kapolresta Jayapura Kombes Victor Mackbon menyebutkan, korban meninggal berada di dalam sebuh rumah makan yang ambruk ke laut saat gempa terjadi.
"Kejadian tersebut terjadi di salam satu kafe di Ruko Permai Dok II karena rumah makanya ambruk ke laut," ujar Victor, Kamis.
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sebanyak 1.079 gempa terjadi di sekitar Kota Jayapura, Papua, sejak 2 Januari hingga 9 Februari pukul 14.25 WIB atau 16.25 WIT.
Kepala BMKG Dwikorta Karnawati mengungkapkan, dari ribuan kali gempa itu, 132 gempa dirasakan masyarakat Jayapura dan sekitarnya.
Sementara gempa terbaru 5,2 magnitudo mengguncang Jayapura pada Kamis pukul 13.28 WIB atau 15.28 WIT.
Pusat gempa berada di darat dengan kedalaman 10 km. Dwikorta menyebut gempa sejenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif," kata Dwikorta dalam keterangan tertulis, Kamis.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 500 KK Terdampak Gempa di Kota Jayapura Mengungsi, Kemensos Dirikan Tenda Darurat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.