Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Pekerja Bangunan yang Kabur Usai Diancam KKB, Berjalan Kaki Dipandu 5 Warga

Kompas.com - 10/02/2023, 06:00 WIB
Dhias Suwandi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

 

Momen evakuasi tidak berjalan lancar karena kabut sempat turun. Helikopter yang membawa rombongan pertama ke Distrik Kenyam tak dapat kembali karena kehilangan jarak pandang di sekitar Gunung Wea.

"Kita naik jam lima subuh, sampai di atas jam 8-9, kita di atas gunung duduk lagi tunggu helikopter. Kita tunggu hampir satu sampai dua jam lalu helikopter datang. Helikopter pertama memuat lima orang lalu dibawa ke Kenyam," jelas Zakarias.

"Menurut masyarakat di atas gunung itu kita tidak bisa ribut, kalau ribut kabut tutup gunung jadi helikopter tidak bisa masuk, jadi kita istirahat lagi tunggu kabut terbuka," tuturnya.

Meski mengaku tidak sempat melihat orang bersenjata, Zakarias meyakini ancaman yang disampaikan oleh pihak kontraktor adalah benar.

Baca juga: 15 Pekerja Bangunan yang Diancam KKB di Nduga Diselamatkan dan Dievakuasi ke RSUD Mimika

Zakarias sudah hampir dua bulan berada di Paro. Ia sempat diingatkan oleh warga sekitar agar tak berkeliaran di distrik itu.

Warga tersebut, kata dia, mengingatkannya untuk beraktivitas di sekitar camp pekerja dan lokasi pembangunan Puskesmas Paro.

"Masyarakat sampaikan, pagi naik ke lokasi lalu sore langsung pulang ke camp, jangan ke mana-mana," ungkapnya.

Para pekerja bangunan yang sempa diancam KKB Egianus Kogoya, di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, tiba di RSUD Mimika untuk menjalani pemeriksaan kesehatan, Mimika, Papua Tengah, Rabu (8/2/2023)KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI Para pekerja bangunan yang sempa diancam KKB Egianus Kogoya, di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, tiba di RSUD Mimika untuk menjalani pemeriksaan kesehatan, Mimika, Papua Tengah, Rabu (8/2/2023)
Tahu pesawat Susi Air dibakar saat tiba di Mimika

Zakarias baru mengetahui pesawat Susi Air dibakar KKB saat tiba di Kabupaten Mimika. Ia bersyukur dibawa keluar dari Distrik Paro oleh masyarakat setempat.

"Kami Kami jalan senin (6/2/2023) dan selasa (7/2/2023) pesawat dibakar, kalau kami tidak jalan pasti kami dibunuh," kata dia.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Regional
Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Regional
Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Regional
Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Regional
KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

Regional
Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Regional
Terlindas Mobil Pemadam, Petugas Damkar di Tegal Kritis

Terlindas Mobil Pemadam, Petugas Damkar di Tegal Kritis

Regional
Calon Perseorangan Serahkan Bukti Dukungan untuk Pilkada Pandeglang dan Tangerang

Calon Perseorangan Serahkan Bukti Dukungan untuk Pilkada Pandeglang dan Tangerang

Regional
Cerita Siswa SMA di Ende Tiap Hari Belajar Tanpa Meja

Cerita Siswa SMA di Ende Tiap Hari Belajar Tanpa Meja

Regional
Siswa SMA Tewas Tenggelam di Kolam Renang Wisata TTU, Sempat Minta Direkam

Siswa SMA Tewas Tenggelam di Kolam Renang Wisata TTU, Sempat Minta Direkam

Regional
Duka Korban Bencana Banjir Lahar Dingin di Sumbar: Ibu Saya Tak Bisa Diselamatkan...

Duka Korban Bencana Banjir Lahar Dingin di Sumbar: Ibu Saya Tak Bisa Diselamatkan...

Regional
Korban Banjir Sumbar Terseret Air 72 Km, dari Padang Panjang sampai Padang

Korban Banjir Sumbar Terseret Air 72 Km, dari Padang Panjang sampai Padang

Regional
Dimediasi di Polda Riau, Rektor Unri Berdamai dengan Mahasiswa yang Dilaporkan

Dimediasi di Polda Riau, Rektor Unri Berdamai dengan Mahasiswa yang Dilaporkan

Regional
Dapat Restu Ketum PKB, Gus Yusuf Dipastikan Maju Pilkada Jateng

Dapat Restu Ketum PKB, Gus Yusuf Dipastikan Maju Pilkada Jateng

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com