Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Gempa M 5,2 Guncang Banten | Ijazah Gibran Disebut Palsu hingga Beli dari Luar Negeri

Kompas.com - 08/02/2023, 06:00 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa terkini berkekuatan M 5,2 mengguncang wilayah Muarabinuangeun, Banten pada pukul 7.35 WIB.

Kedalaman gempa ini disebut mencapai 10 kilometer di bawah permukaan laut dan tidak berpotensi tsunami.

Berita tersebut menjadi sorotan pembaca Kompas.com sehingga menjadi populer di urutan pertama.

Selain itu, ada juga berita ijazah Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang ramai dipersoalkan di media sosial.

Sebelum dituduh memakai ijazah palsu, Gibran pernah disebut membeli ijazah dari luar negeri.

Adapun lima berita populer yang dirangkum Kompas.com pada Selasa (7/2/2023) sebagai berikut:

1. Gempa M 5,2 Guncang Banten

Rentetan gempa.

Shutterstock Rentetan gempa.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa terkini berkekuatan M 5,2 mengguncang wilayah Muarabinuangeun, Banten pada pukul 7.35 WIB.

Episenter gempa berada di titik koordinat 7,43 LS dan 105,88 BT, tepatnya 66 km tenggara Muarabinuangeun, Banten atau 69 km Barat Daya Bayah, Banten.

Kedalaman gempa ini 10 kilometer di bawah permukaan laut.

Kendati berlokasi di laut, gempa ini tidak berpotensi tsunami.

"Tidak berpotensi tsunami," tulis BMKG dalam informasi singkatnya di Twitter.

Beberapa orang menyebutkan, gempa ini terasa hingga Cimahi dan Jakarta.

Baca selengkapnya: Gempa M 5,2 Guncang Banten, Tak Berpotensi Tsunami

2. Ijazah Gibran Disebut Palsu hingga Beli dari Luar Negeri

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Bukan kali ini saja ijazah Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dipersoalkan di media sosial.

Sebelum dituduh memakai ijazah palsu, Gibran pernah disebut membeli ijazah dari luar negeri.

Saat itu, pemilik akun Twitter @yusuf_dumdum membuat postingan yang menuliskan Gibran membeli ijazah dari luar negeri, pada Rabu (12/10/2022) pukul 12.42 WIB.

Pemilik akun tersebut juga mengunggah sebuah foto Gibran saat diwisuda.

"Gibran @gibran_tweet tercyduk beli Ijazah dari luar negeri. Pasti mahal bayarnya. ????" tulis akun tersebut.

Postingan tersebut bahkan dikomentari oleh adik kandung Gibran, Kaesang Pangarep @kaesangp.

"Alah editan doang. Jago juga timnya mas @Chilli_Pari ngeditnya," tulisnya.

Kali ini, pemilik akun @BijiPot menganggap jika ijazah putra sulung Presiden Jokowi itu palsu.

"Jadi apakah si @gibran_tweet ..orang kuliah an...klu kuliah an..tanya brp thn...klu jawaban plintat plintut...jgn2 sama kayak bapak nya ...ijazah palsu..dan skrng kasus ijazah plasu masih berlangsung...si ondel2..bukan apa2 klu bapak nya bukan presiden," tulis pemilik akun tersebut pada Kamis (4/2/2023).

Baca selengkapnya: Ijazahnya Disebut Palsu hingga Beli dari Luar Negeri, Gibran Ungkap Perjuangan Kuliah: Kadang Uang Saku Kurang

3. Anggota Polri Titip Putrinya Masuk Kedokteran Unila

Saksi Joko Sumarno yang dihadirkan dalam persidangan perkara suap PMB Unila, Selasa (7/2/2023).KOMPAS.COM/TRI PURNA JAYA Saksi Joko Sumarno yang dihadirkan dalam persidangan perkara suap PMB Unila, Selasa (7/2/2023).

Anggota Polri mantan Kabid TIK Polda Lampung Komisaris Besar (Kombes) Joko Sumarno "menitipkan" putrinya dengan memberikan uang Rp 150 juta saat bertamu ke rumah terdakwa Karomani.

Pengakuan ini diucapkan Joko Sumarno dalam persidangan perkara suap PMB Unila di Pengadilan Tipikor Tanjung Karang, Selasa (7/2/2023).

Di hadapan majelis hakim, Joko Sumarno mengaku memberikan uang sebesar Rp 150 juta sekitar satu bulan setelah kelulusan putrinya berinisial SNA.

"Saya kasih ke Pak Karomani di rumahnya (Karomani), Yang Mulia," kata Joko, Selasa.

Uang Rp 150 juta itu adalah uang sumbangan di luar uang resmi SPI dalam penerimaan calon mahasiswa jalur mandiri di Fakultas Kedokteran (FK) Unila.

Joko mengaku uang itu diminta Karomani sebagai infak untuk pembangunan gedung Lampung Nahdiyin Center (LNC) jika putrinya kemudian diluluskan.

Baca selengkapnya: Anggota Polri Titip Putrinya Masuk Kedokteran Unila, Bawa Rp 150 Juta Saat "Bertamu" ke Rumah Karomani

4. Mahasiswa di Surabaya Tewas Diduga Dianiaya Senior

Ilustrasi jenazah. Anggota TNI diduga mengeroyok seorang warga di Biak hingga meninggal dunia.SHUTTERSTOCK/Skyward Kick Productions Ilustrasi jenazah. Anggota TNI diduga mengeroyok seorang warga di Biak hingga meninggal dunia.

MRFA (19), mahasiswa asal Mojokerto, Jawa Timur, dipulangkan oleh pihak kampus dalam keadaan tak bernyawa pada Senin (6/2/2023) dini hari.

MRFA baru lima bulan tercatat sebagai mahasiswa atau taruna muda di salah satu kampus politeknik di Surabaya, Jawa Timur.

Pihak kampus menyebut MRFA jatuh terpeleset di kamar mandi.

Ayah MRFA, M Yani, mengatakan, ia mendapatkan kabar duka saat dihubungi Dokter W dari kampus tempat anaknya mengajar pada Minggu (5/2/2023) pukul 22.48 WIB.

Saat itu Dokter W menyebut MRFA meninggal dunia di salah satu rumah sakit di Sukolilo, Surabaya.

Namun, saat melihat jenazah sang anak, M Yani curiga karena kondisi wajah sang anak babak belur.

Ia menyebut bibir anaknya pecah dan bengkak, termasuk di bagian hidung kanan.

Sementara dahi kanan kiri, pipi, serta leher dan dada terlihat memar dan gosong.

Tak hanya itu. Darah segar juga terus keluar dari mulut putranya.

"Mulut mengeluarkan darah, enggak ada hentinya," ujar Yani.

Dia pun menduga anaknya dianiaya dan ia melaporkan kematian sang anak ke Mapolsek Gunung Anyar pada Senin (6/2/2023).

Baca selengkapnya: Mahasiswa di Surabaya Tewas Diduga Dianiaya Senior, Sempat Cerita Kerap Di-bully, Kampus Sebut Korban Terpeleset

5. IRT di Tulungagung Dikeroyok Anggota Perguruan Silat

Ilustrasi kekerasan pada wanita.Freepik/ Freepik Ilustrasi kekerasan pada wanita.

Sri Wahyuni (42), seorang ibu rumah tangga di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur menjadi korban pengeroyokan sejumlah anggota perguruan silat pada Minggu (5/2/2023).

Ibu rumah tangga tersebut menjadi korban karena melindungi keponakannya, GKP (17) yang diserang para pelaku.

GKP diserang hanya karena menggunakan kaos yang dianggap milik kelompok lawan para pelaku.

Sri Wahyuni sempat larikan ke RS Muhammadiyah dan dirujuk ke RS Bhayangkara.

Kapolres Tulungagung, AKBP Eko Hartanto mengatakan kasus tersebut berawal saat ada konvoi anggota perguruan silat dari Trenggalek.

Mereka baru saja menghadiri acara aqiqah salah satu anggota perguruan silat.

Karena bukan kegiatan resmi, konvoi itu tanpa pengawalan polisi.

"Kegiatan ini tidak dilaporkan karena hanya menghadiri aqiqah, bukan kegiatan perguruan silat. Namun ternyata jumlah mereka sangat banyak," sambung Eko.

Baca selengkapnya: Lindungi Keponakan, Ibu Rumah Tangga di Tulungagung Jadi Koban Pengeroyokan Anggota Perguruan Silat

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Lampung, Tri Purna Jaya | Editor Gloria Setyvani Putri, Dita Angga Rusiana, Reni Susanti, Rachmawati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com