Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria di Sikka Ditemukan Tewas Terapung di Pantai

Kompas.com - 30/01/2023, 11:18 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SIKKA, KOMPAS.com - Suleman (38) warga Kelurahan Beru, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), ditemukan tewas terapung di perairan setempat, Senin (30/1/2023). Diduga, korban tewas tenggelam saat penyakit ayan atau epilepsi yang dideritanya kambuh.

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor (Polres) Sikka AKP Margono mengatakan, korban ditemukan warga sekitar pukul 08.00 Wita.

"Korban ditemukan tadi pagi di dekat turap Beru, Jalan Sultan Hasanuddin, Kelurahan Beru," ujar Margono di Maumer, Senin.

Baca juga: Kerugian akibat Kebakaran Rumah di Kampung Nelayan Sikka Capai Rp 450 Juta

Margono mengatakan, ada empat saksi yang sudah diperiksa, yakni SIT (48), H (65), G (38) dan kakak korban berinisial S (38).

Ia mengungkapkan, penemuan jasad ini bermula ketika SIT diminta oleh H untuk memindahkan perahu motor miliknya ke darat.

Baca juga: 5 Rumah Perkampungan Nelayan di Sikka Ludes Terbakar, Diduga karena Korselting

Saat hendak turun dari turap, SIT melihat sesosok mayat dalam keadaan terapung dengan posisi telungkup. SIT kemudian berteriak memangggil H.

Mendengar teriakan SIT, H bersama warga lain mendatangi tempat kejadian pekara (TKP).

"Tiba di TKP mereka mengenal sosok mayat tersebut bernama Suleman. Kemudian secara bersama-sama memindahkan ke atas turap penahan gelombang," jelasnya

Warga kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polres Sikka. Tim Inafis Polres Sikka mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP.

Selanjutnya jenazah dievakuasi menuju rumah duka di RT 01/RW 01, Kelurahan Beru.

Margono menambahkan, berdasarkan informasi dari kakak korban, Suleman memiliki riwayat penyakit ayan. Sehingga kuat dugaan penyakit itu kambuh saat korban pergi ke pantai.

Kelauarga menerima kematian korban sebagai musibah dan menolak untuk diotopsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pekan Sawit 2024 di ATI Padang, Menperin Fokuskan Kebijakan Hilirisasi

Pekan Sawit 2024 di ATI Padang, Menperin Fokuskan Kebijakan Hilirisasi

Regional
Jaringan Pengiriman Motor Bodong ke Vietnam Dibongkar, Pelakunya Warga Demak

Jaringan Pengiriman Motor Bodong ke Vietnam Dibongkar, Pelakunya Warga Demak

Regional
Pemkab Aceh Barat Bangun 600 Jamban untuk Warga Miskin

Pemkab Aceh Barat Bangun 600 Jamban untuk Warga Miskin

Regional
8 Orang Meninggal akibat DBD di Solo, Mengapa Kasusnya Masih Tinggi?

8 Orang Meninggal akibat DBD di Solo, Mengapa Kasusnya Masih Tinggi?

Regional
Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan

Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan

Regional
Aturan Baru PPDB SMP di Banyumas 2024, Tak Boleh Lagi Numpang KK

Aturan Baru PPDB SMP di Banyumas 2024, Tak Boleh Lagi Numpang KK

Regional
Kurir Sabu 2,5 Kilogram Ditangkap di Magelang, Buron dari Jaringan Aceh-Jawa

Kurir Sabu 2,5 Kilogram Ditangkap di Magelang, Buron dari Jaringan Aceh-Jawa

Regional
16 Pekerja Migran Nonprosedural Terdampar di Pulau Kosong Nongsa

16 Pekerja Migran Nonprosedural Terdampar di Pulau Kosong Nongsa

Regional
Jokowi: Harus Relokasi, Tak Mungkin Pembangunan di Jalur Bahaya Marapi

Jokowi: Harus Relokasi, Tak Mungkin Pembangunan di Jalur Bahaya Marapi

Regional
Sopir Mobil yang Terbakar di Banyumas Masih Misterius, Sempat Terekam Berjalan Santai Menjauhi TKP

Sopir Mobil yang Terbakar di Banyumas Masih Misterius, Sempat Terekam Berjalan Santai Menjauhi TKP

Regional
Pemkab Kediri Alokasikan Dana Hibah Rp 5 Miliar, Mas Dhito: Komitmen Tuntaskan PTSL

Pemkab Kediri Alokasikan Dana Hibah Rp 5 Miliar, Mas Dhito: Komitmen Tuntaskan PTSL

Regional
Kunjungi Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Jokowi Bagikan Sembako

Kunjungi Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Jokowi Bagikan Sembako

Regional
Masuk Musim Kemarau, 80 KK di Semarang Kekurangan Air Bersih

Masuk Musim Kemarau, 80 KK di Semarang Kekurangan Air Bersih

Regional
Bocah 14 Tahun di Bali Diperkosa 3 Pria Dewasa di Hotel, Korban Kenal Pelaku di Medsos

Bocah 14 Tahun di Bali Diperkosa 3 Pria Dewasa di Hotel, Korban Kenal Pelaku di Medsos

Regional
Viral, Unggahan Website Resmi Pemkot Posting Berita Wali Kota Semarang Maju Pilkada, Ini Penjelasan Kominfo

Viral, Unggahan Website Resmi Pemkot Posting Berita Wali Kota Semarang Maju Pilkada, Ini Penjelasan Kominfo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com