PADANG, KOMPAS.com - Pernah tersandung kasus korupsi, Mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPD) RI, Irman Gusman aan kembali maju sebagai calon senator. Irman pun telah menyerahkan berkas syarat dukungan minimal ke KPU Sumatera Barat dan menunggu hasilnya.
“Saya kembali maju karena dukungan masyarakat. Saya akan kembali melalui jalur independen, DPD RI tahun 2024,” terang Irman Gusman, saat silahturahmi dengan Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Sabtu (28/1/2023) di Gedung Dakwah Muhammadiyah Sumbar.
Irman menegaskan jika kembali dipercaya oleh masyarakat maka dirinya akan memberikan kontribusi yang terbaik untuk kepentingan Sumbar dan nasional.
Baca juga: Bupati Mimika Terjerat Korupsi Pembangunan Gereja, Plt-nya Tersangka Kasus Pengadaan Pesawat
Dia menilai Sumbar ke depan harus membangun hubungan yang lebih baik antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat. Pasalnya, Sumbar sangat tergantung dana pemerintah pusat.
“Bagaimana di pusat nanti, wakil-wakil dari daerah mampu mendorong semua potensi yang ada di pusat dibawa ke daerah. Yang paling penting kehadiran wakil rakyat di pusat dengan pemerintah daerah dan masyarakat mampu sinergi. Sehingga Sumbar lebih maju ke depan,” kata Irman.
Irman menjadi Wakil Ketua DPD RI diperiode 2004-2009. Kemudian dua periode menjadi Ketua DPD RI yakni pada 2009-2014 dan 2014-2016 sampai akhirnya tersandung kasus korupsi di tahun 2016.
Pada periode kedua menjabat Ketua DPD RI, Irman bahkan digadang-gadangkan maju sebagai calon presiden di Pemilu 2014 dengan mengikut konvensi calon presiden dari Partai Demokrat.
Disinggung terkait kasus korupsi yang pernah penjerat dirinya, Irman menegaskan, siap terbuka kepada masyarakat. Apalagi dalam kasus tersebut, upaya hukum Peninjauan Kembali (PK) yang diajukannya dikabulkan oleh Mahkamah Agung (MA).
“Apa yang terjadi sama saya sudah terbuka kembali. PK saya dikabulkan. Apa yang dituduhkan tidak ada. Ini sumir banget. Orang Minang itu alun takilek lah takalam. Sudah bisa dibaca,” terang Irman.
Meski demikian, Irman menilai, apapun yang terjadi terhadap dirinya merupakan suatu proses yang dilalui dan telah dilaluinya dengan baik.
“Ini proses yang saya lalui dan bisa saya lalui dengan baik. Tidak ada aturan yang dilanggar,” ujar Irman
Baca juga: Berlabuhnya Ridwan Kamil Jadi Tenaga Baru DPD Golkar Karawang
Seperti diketahui, Mantan Ketua DPD RI Irman Gusman telah bebas dari Lapas Sukamiskin, 27 September 2019 lalu. PK dikabulkan oleh MA dengan mengurangi hukuman Irman Gusman dari vonis 4,5 tahun menjadi 3 tahun penjara.
Majelis PK menyatakan Irman Gusman melanggar Pasal 11 UU Tipikor dan menjatuhkan denda Rp50 juta subsidair 1 bulan kurungan.
Putusan MA itu lebih ringan daripada vonis yang dijatuhkan oleh PN Jakarta Pusat. Irman Gusman dihukum 4,5 tahun penjara karena terbukti menerima suap dari Direktur CV Semesta Berjaya, Xaveriandy Sutanto dan Memi.
Irman Gusman terbukti menggunakan pengaruhnya sebagai Ketua DPD untuk mengatur pemberian kuota gula impor dari Perum Bulog kepada perusahaan milik Xaveriandy.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.